Jamkrindo Gandeng Bank SulutGo untuk Channeling
- PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) mematok perolehan volume penjaminan sebesar Rp 414 triliun tahun ini. Kolaborasi dan digitalisasi layanan menjadi strategi untuk mencapai target perseroan. Salah satunya dengan menggandeng PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo (Bank SulutGo) untuk channeling.
Direktur Kelembagaan dan Layanan Jamkrindo Abdul Bari mengatakan, kerja sama tersebut merupakan langkah strategis untuk memperluas hubungan bisnis yang berkesinambungan. Khususnya, meningkatkan porsi penjaminan kredit nonprogram atau penugasan.
"Ini merupakan bentuk penyempurnaan atau pembaharuan dari kerja sama sebelumnya yang telah dilakukan," ungkapnya, Senin (6/5).
Menurut dia, transformasi merupakan fundamental untuk dapat menghadirkan layanan penjaminan inovatif, kompetitif, pelayanan profesional, efektif, dan efisien secara berkelanjutan. Seiring bertumbuhnya ekonomi digital dan implementasi industri 4.0, Jamkrindo juga berkolaborasi dengan mitra usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), perbankan maupun lembaga keuangan lainnya. Dilakukan secara online, baik host to host, menggunakan web service, maupun aplikasi.
Dalam digitalisasi penjaminan, Jamkrindo memiliki aplikasi Jamkrindo Online Suretyship (JOS). Dengan begitu, principal yang membutuhkan penjaminan proyek tidak harus datang langsung ke kantor Jamkrindo. Cukup mendaftarkan diri melalui platform.
Sepanjang 2023, Jamkrindo mencatat peningkatan volume penjaminan sebesar Rp 377,63 triliun. Naik double digit sebanyak 20,89 persen year-on-year (YoY). Raihan tersebut turut mengerek laba bersih perseroan naik 12,24 persen YoY menjadi Rp 1,44 triliun.
Berbekal kinerja baik sepanjang tahun lalu, Direktur Utama Jamkrindo Akhmad Purwakajaya optimistis mampu merealisasikan target pada 2024. Berbagai strategi disiapkan antara lain berinovasi dalam hal teknologi dan digitalisasi layanan.
"Seperti implementasi Jamkrindo Online Suretyship untuk mendukung penguatan bisnis proses non program, akselerasi model bisnis, penerapan manajemen risiko yang robust hingga mempersiapkan talenta masa depan," ujarnya.
Dalam transformasi bisnis perusahaan, Jamkrindo menitikberatkan diversifikasi pendapatan. Yakni melalui optimalisasi bisnis non penugasan serta pengembangan model dan proses bisnis. Selain itu juga menguatkan tata kelola risiko dan kepatuhan melalui implementasi three lines of defence serta four eyes principles.
Ada pula penguatan di bidang teknologi dan sumber daya manusia (SDM). "Berbagai inovasi dan transformasi terus dilakukan baik dari sisi transformasi pada struktur organisasi, manajemen SDM, sistem teknologi, bisnis dan operasional, tata kelola manajemen risiko dan kepatuhan serta keuangan guna memperkuat kinerja perseroan secara berkelanjutan," beber Akhmad.