ESDM Sebut Pentingnya Transisi Energi untuk Dorong Daya Saing Produk RI hingga Pemerataan Pembangunan
Ilustrasi transisi energi. (Dok. SHUTTERSTOCK)
19:52
15 Januari 2024

ESDM Sebut Pentingnya Transisi Energi untuk Dorong Daya Saing Produk RI hingga Pemerataan Pembangunan

- Transisi energi yang berlangsung di Indonesia merupakan salah satu ha penting untuk menjaga daya saing produk-produk Indonesia di pasar global. Dari kacamata pemerintah, transisi energi merupakan sesuatu kebijakan untuk merespons apa yang terjadi di global.

Hal itu disampaikan Dadan Kusdiana, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam acara E2S Award 2023 dan Government & Leader Encouraging Speech bertajuk "Transisi Energi di Indonesia: Perspektif dan Peluang bagi Pengelolaan Sektor ESDM yang Berkeadilan" di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

"Tujuannya, untuk menjaga daya saing Indonesia dibanding Vietnam, karena Vietnam sudah sangat maju pemanfaatan energi bersihnya. Kita harus bisa juga bersaing dengan negara-negara yang lain, untuk menjaga pasar kita misal di Eropa, Asia, yang mulai menerapkan prinsip-prinsip energi bersih," ujar Dadan.

Ia mengatakan, penekanan ini penting sebab saat ini ada "framing" terbalik soal transisi energi, seperti jika menggunakan energi baru terbarukan (EBT) akan lebih mahal.

Menurut Dadan, program transisi energi ini sejalan dan mendukung program pemerintah yang lain misalkan untuk program hilirisasi yang Presiden Joko Widodo terus dorong, serta perusahaan-perusahaan minerba terus dorong.

"Kalau kita tidak sejalan dengan transisi energi atau transisi energi ini tidak mendukung program hilirisasi kan nanti agak sulit, misal saja program hilirisasi masih pakai energi beremisi tinggi. Saya dengan Eropa itu akan terapkan carbon border tax pada 2026, ini kan tidak lama lagi," kata Dadan.

Dengan ketentuan itu, jika nanti ada produk dari Indonesia masuk Eropa, pasti akan ditanya carbon footprint-nya seperti apa.

Sebagai contoh, produk dari RI tersebut, misal 1 ton produk mengeluarkan emisi sekian, maka jika ada terlewati batas maksimumnya dari maka carbon border tax, akan ada pajak tambahan yang bikin harga produk naik, yang bisa bikin sulit bersaing dengan produk barang negara lain dengan carbon footprint yang sesuai.

Selain itu, Dadan menambahkan program transisi energi selain mendukung hilirisasi juga mendukung program TKDN.

Menurut Dadan ada narasi di publik bahwa kalau EBT impor semua produknya. Hal itu memang betul, sebab RI perlu menciptakan pasarnya terlebih dahulu. Jika sudah jalan, maka proyek-proyek besar lain bisa meningkatkan TKDN.

Transisi energi untuk pemerataan pembangunan

Selanjutnya, Dadan juga menyebutkan jika transisi energi bisa mendorong pemerataan pembangunan. Menurut dia, EBT ada di mana-mana.

Di Aceh ada panas bumi dan ada pembangunan energi hidro, serta ada survei untuk energi angin di sana. Hal yang sama juga ada di Kalimantan energi anginnya juga besar. Lalu di Jawa ada panas bumi.

Di Papua, ada sumber PLTA terbesar walau saat ini belum ada yang memakainya. Di Merauke juga potensi energi angin juga besar yang ditemukan ITB. Sehingga, di Papua ini ESDM mendorong ada investasi yang energy intensive industries.

"Jadi kalau kita dorong transisi energi ini pembangunannya ada di mana-mana, ini jadi peluang Indonesia. Misal jual beli listrik angtarnegara di Asean. Kita lihat Singapura, mereka beli listrik dari indonesia yang energinya bersih," kata Dadan.

Kemudian, transisi energi akan mengurangi gas rumah kaca (GRK) serta bagi sektor ESDM akan meningkatkan ketahanan energi.

Misal untuk bahan bakar minyak (BBM) akan ikuti harga minyak bumi dunia. Tapi, misal untuk panas bumi, tidak terpengaruh harga luar ataupun gonjang-ganjing geopolitik. "Karena sumbernya dari dalam negeri, justru akan lebih mendorong ketahanan energi dalam negeri," kata Dadan.

Dengan demikian, Indonesia memerlukan dorongan yang besar untuk transisi energi, misalnya dari penghargaan untuk insan dan stakeholder yang berperan dalam akselerasi transisi energi di RI melalui E2S Award.

Dadan berharap, hasil dari penghargaan E2S ini akan menjadi contoh pihak lain untuk turut berkontribusi. Salah satu penerima penghargaan E2S Award 2023 adalah PT Putra Perkasa Abadi (PPA), perusahaan kontraktor tambang batu bara.

 

PPA raih 3 penghargaan E2S Award 2023

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana saat memberikan penghargaan E2S Award 2023 untuk The Best CEO Mining Services Company yang diraih oleh Presiden Direktur PT Putra Perkasa Abadi (PPA) Christianto Setyo di Jakarta, Jumat (12/1/2024). DOK. E2S Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana saat memberikan penghargaan E2S Award 2023 untuk The Best CEO Mining Services Company yang diraih oleh Presiden Direktur PT Putra Perkasa Abadi (PPA) Christianto Setyo di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

PPA dalam E2S Award menyabet penghargaan The Best CEO Mining Services Company yang diraih oleh Presiden Direktur PPA Christianto Setyo, penghargaan The Best Spokesperson Mining Services Company yang diraih oleh Corporate Communication Department Head PPA Adri Thanada dan penghargaan The Best Social Innovation Mining Services Company untuk Program Pengembangan Masyarakat Lingkar Tambang PPA.

“Kami sangat mengapresiasi penghargaan dari rekan-rekan media. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memberikan kontribusi maksimal sebagai salah satu kontraktor pertambangan Indonesia,” ucap Adri Thanada, dalam kesempatan tersebut.

Sebagai informasi, saat ini mitra PPA merupakan perusahaan tambang batu bara, seperti PT Bukit Asam Tbk, Adaro Mining, PT Borneo Indo Bara, PT Multi Harapan Utama, PT DSSP. Selanjutnya ada Adaro Minerals, ABP Energi, dan PT Kaltim Prima Coal. Sementara untuk mitra tambang nikel ada PT Makmur Lestari Primatama dan PT Halmahera Sukses Mineral.

Sebagai tambahan informasi, E2S Award 2023 adalah bentuk apresiasi yang diberikan oleh forum editor dan wartawan sektor energi kepada Insan dan Korporasi di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral sepanjang 2023 yang dinilai telah memberikan kontribusi konkret baik kepada subsektor ESDM maupun pada korporasi masing-masing.

Seleksi penerima penghargaan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu penjaringan para calon penerima penghargaan yang diusulkan oleh para editor berdasarkan 7 kriteria selama 1 tahun penuh, tahap kedua yaitu kuesioner kepada panel juri yang terdiri dari editor senior mengenai kelayakan para calon penerima penghargaan, dan tahap ketiga yaitu diskusi mengenai para calon penerima penghargaan dengan para pakar dan akademisi.

Tag:  #esdm #sebut #pentingnya #transisi #energi #untuk #dorong #daya #saing #produk #hingga #pemerataan #pembangunan

KOMENTAR