BI Sebut Kenaikan Suku Bunga di Jepang Belum Berdampak ke Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kanan) dan Deputi Gubernur Doni Primanto Joewono memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (20/6). (FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)
09:27
22 Maret 2024

BI Sebut Kenaikan Suku Bunga di Jepang Belum Berdampak ke Indonesia

- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan keputusan bank sentral Jepang (BoJ) untuk menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kali dalam 17 tahun terakhir belum berdampak siginfikan terhadap pasar keuangan RI. Dalam hal ini, kata Perry, belum berdampak terhadap arus modal masuk dan keluar serta nilai tukar rupiah. Untuk diketahui, BoJ telah menaikkan suku bunga acuannya dari -0,1 persen menjadi 0-0,1 persen.   "Pengaruh jepang kami tidak melihat kebijakan-kebijakan BoJ itu berpengaruh besar terhadap pergerakan inflow dan outflow maupun juga berkaitan dengan nilai tukar, karena ujung-ujungnya pergerakan nilai tukar berbagai negara itu sangat ditentukan juga kekuatan nilai tukar dolar yang masih cukup kuat," kata Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (20/3).   Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, sejauh ini keputusan BoJ untuk menaikkan suku bunga acuan menjadi 0 sampai 0,1 persen belum berpengaruh terhadap pergerakan arus modal di pasar keuangan dan kurs mata uang.   Dia mengatakan, pasca BoJ menaikan suku bunga acuannya, imbal hasil atau yield obligasi pemerintah Negeri Sakura justru cenderung melemah ke kisaran 0,725 untuk obligasi dengan tenor 10 tahun.  

  "Itu dampaknya justru kami lihat yield-nya mengalami pelemahan," ujarnya.   Dengan melihat perkembangan pasar keuangan tersebut, Destry menilai, dampak kenaikan suku bunga BoJ tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan rupiah.   "Jadi terkait dengan kenaikan suku bunga Jepang, kami masih belum lihat dampaknya signifikan terhadap rupiah," pungkasnya.   Mengutip Reuters, para pelaku usaha di Jepang menyambut baik kenaikan suku bunga Bank of Japan oleh Gubernur Kazuo Ueda untuk pertama kalinya dalam 17 tahun. Menurutnya, BoJ telah membuat kebijakan yang baik pada waktu yang tepat.   Seperti yang diperkirakan secara luas, BOJ pada hari Selasa (19/3) mengumumkan akan mengakhiri kebijakan suku bunga negatif selama delapan tahun dan sisa-sisa kebijakannya yang tidak lazim.   Namun para analis memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunganya di kisaran nol untuk beberapa waktu karena pemulihan ekonomi yang rapuh memaksa bank untuk memperlambat kenaikan biaya pinjaman lebih lanjut.   Keputusan bank sentral ini didahului oleh berita kenaikan gaji yang lebih besar dari perkiraan yang dilakukan perusahaan-perusahaan, meningkatkan harapan akan belanja rumah tangga yang lebih tinggi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tahan lama.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #sebut #kenaikan #suku #bunga #jepang #belum #berdampak #indonesia

KOMENTAR