SEOJK Paydi Berlaku, Prudential Latih Ulang Tenaga Pemasar Asuransi, Sesuaikan Penjualan Unitlink
Ilustrasi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (Dok. JawaPos.com)
06:54
26 Februari 2024

SEOJK Paydi Berlaku, Prudential Latih Ulang Tenaga Pemasar Asuransi, Sesuaikan Penjualan Unitlink

 - Memasarkan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) alias unit link menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya, cara penjualan baru menyesuaikan Surat Edaran OJK Nomor 5/SEOJK.05/2022 (SEOJK PAYDI). Selain itu, tidak semua nasabah dengan produk asuransi unitlink.

Chief Customer and Marketing Officer PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Karin Zulkarnaen menuturkan, masih memasarkan unitlink melalui tenaga pemasar. Sehingga dapat memberikan informasi kepada calon nasabah dengan jelas. Bagi nasabah dengan profil konservatif, tentu tidak dianjurkan untuk memiliki produk berisiko tinggi.

“Kalau calon nasabah belum siap memiliki produk seperti ini (unitlink), tahunya dari mana? Salah satunya karena mengisi risk profile. Jadi tenaga pemasar, kami berikan pelatihan agar bisa mengetahui produk yang tepat untuk nasabah,” ucap Karin dalam peluncuran PruFuture, Kamis (22/2).

Prudential Life Indonesia telah meluncurkan produk unitlink pada Maret 2023. Hanya penjualannya tidak mulus. Terjadi pasang surut di market. Penyebabnya antara lain beradaptasi dengan cara penjualan sesuai SEOJK PAYDI. “Jadi seluruh agen kami re-training,” ungkapnya.

Di sisi lain, pihaknya juga menerapkan market conduct yang lebih baik. Yakni penjualan harus sesuai dengan kebutuhan nasabah. Menjelaskan secara detil premi, risiko yang ditanggung, serta ketentuan dan syaratnya.

“Sekarang sudah mulai kelihatan pergeseran. Seperti ada diversifikasi produk. Dulu, mungkin beberapa tahun yang lalu, rata-rata produk unitlink mendominasi. Kalau sekarang dengan dibuat banyak pilihan produk. Nasabah bisa memilih produk yang lebih cocok yang mana,” bebernya.

Meski demikian, Karin meyakini penjualan unitlink akan rebound tahun ini. Salah satunya karena proyeksi pemangkasan suku bunga acuan tahun ini. Pelaku pasar memproyeksi pemotongan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) setidaknya pada Juni 2024 mendatang. Sedangkan Bank Indonesia (BI) mengungkapkan rencananya untuk memangkas suku bunga acuan di semester II 2024.

“Fluktuasi maupun perubahan dari sisi ekonomi merupakan hal yang wajar. Yang lebih penting itu nasabah memiliki produk yang tepat sesuai kebutuhannya. Karena ketika nasabah membeli produk yang tepat, pasti terus akan melanjutkan pembayaran preminya,” jelasnya.

Menilik laporan keuangan Desember 2023, porsi investasi Prudential Indonesia paling banyak di saham. Yakni sebesar Rp 31,5 triliun. Hanya saja, nominal itu menurun dibanding Desember 2023 sebanyak Rp 34,3 triliun.

Penurunan juga terjadi di investasi reksa dana. Dari Rp 8,49 triliun di tahun lalu menjadi Rp 7,23 triliun. Sedangkan investasi pada surat berharga negara pemerintah justru meningkat menjadi Rp 8,47 triliun dari Rp 7,39 triliun.

Terkait strategi investasi Karin tak berkomentar banyak. Strategi investasi perusahaan ditetapkan oleh komite investasi Prudential Indonesia. “Tentu di beragam instrumen investasi. Investasi hijau saat ini belum. Kami melihat ketersediaan instrumennya. Nah, ketika ada pilihan-pilihan yang tersedia tentu akan dipelajari dulu,” tandasnya. (han)

Editor: Dhimas Ginanjar

Tag:  #seojk #paydi #berlaku #prudential #latih #ulang #tenaga #pemasar #asuransi #sesuaikan #penjualan #unitlink

KOMENTAR