Ini ''Syarat'' agar Harga Beras Bisa Turun Menurut Bapanas
- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengakui harga beras saat ini masih tinggi. Dia mengungkapkan, harga beras masih akan tinggi jika produksi beras di Tanah Air berlimpah.
“Harga akan turun jika pada saat produksi menyentuh di tas 2,5 juta ton. Nah sekarang, dengan kondisi sekarang (tak ada produksi) harga bisa turun lagi ke bawah Rp 12.000 per kilogram? Enggak mungkin,” ujar Arief kepada media di Jakarta, Kamis (11/1/2023).
Dia mengatakan, tingginya harga beras saat ini juga dipengaruhi oleh tingginya harga pupuk. Oleh sebab itu menurut dia, dengan kondisi harga pupuk yang tinggi yang membuat variabel biaya produksinya ikut naik, tidak akan bisa menurunkan harga beras.
Ilustrasi beras.
“Jadi kalau harga bisa turun itu yah produksinya melimpah, teori supply and demand (permintaan dan penawaran),” kata Arief.
Hal ini juga diamini oleh Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi. Dia bilang, ada tiga faktor penyebab mengapa harga beras masih kian tinggi yakni pertama karena produksi gabah dalam negeri masih belum pulih.
Kedua karena biaya input produksi yang masih mahal seperti biaya pupuk.
Kemudian faktor yang ketiga adalah karena negara-negara penghasil beras terbesar memiliki berbagai kebijakan yang membuat pasar global ikut menaikkan harga.
Bayu mengatakan, kalaupun salah satu dari tiga faktor itu diselesaikan, misalnya seperti produksinya saja, dia menyakini harga beras berangsur turun.
Dia juga menilai harga beras yang masih tinggi ini masih akan terus berlanjut di sepanjang tahun 2024 ini.
“2024 belum ada ada tanda yang menggembirakan tapi kalau faktor-faktor tadi bisa diubah kayak ada penyerapan dalam negeri yah semoga bisa,” pungkasnya.
Tag: #syarat #agar #harga #beras #bisa #turun #menurut #bapanas