KPI Peroleh Pembiayaan USD 100 Juta dari Bank Asal UEA, First Abu Dhabi Bank
KPI resmi memperoleh fasilitas kredit sebesar USD 100 juta dari bank internasional asal Uni Emirat Arab, First Abu Dhabi Bank (FAB) Cabang Singapura. (dok. KPI)
18:18
19 Desember 2025

KPI Peroleh Pembiayaan USD 100 Juta dari Bank Asal UEA, First Abu Dhabi Bank

 

- Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus memperkuat keberlanjutan operasional bisnisnya dengan memastikan ketersediaan modal kerja yang memadai. Dalam upaya tersebut, KPI resmi memperoleh fasilitas kredit sebesar USD 100 juta dari bank internasional asal Uni Emirat Arab, First Abu Dhabi Bank (FAB) Cabang Singapura.

"Pembiayaan ini akan dimanfaatkan sebagai modal kerja untuk mendukung proses pembelian bahan baku, seiring meningkatnya utilisasi kilang dan kebutuhan perusahaan untuk menjaga keandalan suplai dalam mendukung operasional yang terus berkembang," ujar Direktur Keuangan KPI, Fransetya Hasudungan Hutabarat dalam keterangannya, Jumat (19/12).

Menurut Fransetya, diperolehnya fasilitas kredit dari lembaga keuangan global ini memberikan manfaat strategis bagi perusahaan, terutama dalam memperkuat struktur pendanaan internasional serta meningkatkan fleksibilitas KPI dalam mengamankan pasokan minyak mentah.

"Dukungan fasilitas pembiayaan dari luar negeri juga mencerminkan pengakuan pasar global terhadap kinerja perusahaan yang semakin kuat, di tengah tantangan industri energi yang kompleks," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan KPI memperoleh pembiayaan dari bank internasional merupakan cerminan tingkat kepercayaan lembaga keuangan global terhadap fundamental perusahaan. 

"Kerja sama ini menunjukkan bahwa KPI dipandang sebagai perusahaan dengan fundamental yang solid dan prospek jangka panjang yang positif. Keberhasilan memperoleh fasilitas kredit dari bank internasional di tengah ketidakpastian geopolitik, volatilitas harga minyak dunia, serta dinamika pasar energi global merupakan pencapaian penting bagi perusahaan," kata Fransetya.

Saat ini, sektor energi global masih menghadapi berbagai tekanan eksternal, mulai dari ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah yang berpotensi mengganggu stabilitas pasokan, fluktuasi harga minyak akibat kebijakan produksi OPEC+ dan perubahan permintaan dunia, hingga percepatan transisi energi yang memengaruhi arah investasi industri migas.

Dalam situasi tersebut, dukungan pembiayaan dari bank asal UEA menjadi sinyal positif atas posisi KPI sebagai salah satu pelaku utama industri pengolahan minyak yang memperoleh kepercayaan dari para pemberi pinjaman global.

Di dalam negeri, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Tingkat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) domestik masih melampaui kapasitas produksi kilang nasional, sehingga sebagian kebutuhan BBM masih harus dipenuhi melalui impor.

"Dengan meningkatnya utilisasi kilang serta penguatan struktur pembiayaan untuk pengadaan minyak mentah, KPI berperan penting dalam mengoptimalkan produksi BBM domestik, secara bertahap mengurangi ketergantungan terhadap impor, dan mendukung ketahanan energi nasional," ujar Fransetya.

KPI menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat infrastruktur pengolahan minyak melalui peningkatan kinerja operasional kilang, pelaksanaan proyek-proyek strategis, serta kolaborasi dengan mitra global. 

"Fasilitas kredit sebesar USD 100 juta dari bank FAB ini menjadi langkah strategis yang akan memperkuat rantai pasok, meningkatkan kapasitas pemrosesan minyak mentah, dan berkontribusi terhadap upaya perusahaan dalam menjaga ketahanan energi Indonesia," tutup Fransetya.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #peroleh #pembiayaan #juta #dari #bank #asal #first #dhabi #bank

KOMENTAR