Target Harga DEWA, Sahamnya Masih Bisa Menguat Drastis Tahun 2026?
- Mandiri Sekuritas merevisi naik proyeksi kinerja keuangan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) karena prospek produksi.
- Lembaga tersebut memproyeksikan kenaikan laba bersih DEWA 10,1% hingga 11,7% pada 2026–2027.
- Prospek DEWA diperkuat oleh ekspektasi hasil sumber daya mineral perdana Gayo Mineral.
Prospek PT Darma Henwa Tbk (DEWA), diprediksi akan semakin cemerlang dalam beberapa tahun ke depan.
Optimisme ini muncul seiring dengan proyeksi produksi yang lebih kokoh serta ekspansi kontrak kerja yang diproyeksikan mulai berakselerasi signifikan pada tahun 2026.
Merespons potensi tersebut, Mandiri Sekuritas secara resmi melakukan revisi naik terhadap proyeksi kinerja keuangan perseroan, baik dari sisi pendapatan (topline) maupun laba bersih (bottomline).
Langkah ini memberikan sinyal positif bagi para investor yang membidik sektor energi dan jasa tambang dalam portofolio jangka menengah mereka.
Dalam riset harian terbarunya, Mandiri Sekuritas memproyeksikan adanya kenaikan laba bersih DEWA untuk periode tahun 2026 hingga 2027 dengan rentang kenaikan antara 10,1% hingga 11,7%.
Pertumbuhan laba yang cukup agresif ini menjadi landasan utama bagi sekuritas tersebut untuk menaikkan target harga saham DEWA.
Mandiri Sekuritas kini menetapkan target harga baru untuk saham DEWA di level Rp700 per saham, dengan mempertahankan rekomendasi Beli. Sebagai perbandingan, pada penutupan perdagangan sebelumnya, saham DEWA berada di level Rp560.
Sementara itu, pada pantauan pasar hari Kamis (18/12/2025), harga saham DEWA bergerak di kisaran Rp530, mengalami pelemahan tipis jika dibandingkan dengan harga saat pembukaan pasar.
Kondisi fluktuasi jangka pendek ini dinilai masih dalam batas wajar di tengah sentimen pasar secara umum.
Penguatan fundamental Darma Henwa di masa depan diyakini bersumber dari ekspektasi volume produksi yang lebih tinggi.
Mandiri Sekuritas menyoroti bahwa pertumbuhan kontrak kerja baru akan mulai memberikan kontribusi nyata terhadap laporan keuangan perseroan mulai tahun 2026 mendatang.
"Prospek produksi yang lebih kuat, didukung oleh pertumbuhan kontrak mulai tahun 2026F dan seterusnya, mendorong asumsi pendapatan DEWA yang lebih tinggi," tulis Mandiri Sekuritas dalam laporannya bertajuk Investor Digest.
Kontrak-kontrak baru ini dipandang sebagai pilar utama yang akan memperkuat kinerja operasional di lapangan, sekaligus memberikan kepastian arus kas (cash flow) yang lebih stabil bagi perusahaan dalam jangka menengah.
Selain dari sisi operasional jasa tambang, terdapat sentimen tambahan yang berpotensi memicu lonjakan valuasi saham DEWA. Hal ini berkaitan dengan rencana pengumuman sumber daya perdana (maiden resource) dari Gayo Mineral.
Katalis dari sektor mineral ini dinilai mampu memberikan nilai tambah yang signifikan terhadap aset perseroan. Jika hasil pengumuman sumber daya tersebut sesuai atau melampaui ekspektasi pasar, maka ruang kenaikan (upside) bagi harga saham DEWA diperkirakan akan semakin lebar.
Secara keseluruhan, kombinasi antara peningkatan volume produksi, ekspansi kontrak strategis, dan potensi dari sektor mineral menjadikan Darma Henwa sebagai salah satu emiten yang menarik untuk dicermati.
Dengan target harga Rp700, terdapat selisih harga yang cukup menjanjikan dibandingkan harga pasar saat ini bagi investor yang mengutamakan pertumbuhan fundamental.
Desclaimer: Redaksi tidak menyarankan pembelian aset, termasuk saham. Investor tetap disarankan untuk memantau realisasi kontrak kerja di sepanjang tahun 2026 dan fluktuasi harga komoditas global yang tetap menjadi faktor eksternal penentu kinerja sektor jasa pertambangan di Indonesia.
Tag: #target #harga #dewa #sahamnya #masih #bisa #menguat #drastis #tahun #2026