IHSG Pagi Menguat Tembus Level 8.700
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada awal perdagangan Rabu (17/12/2025).
Indeks tercatat naik 24,289 poin atau 0,28 persen ke level 8.710,758.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip melalui RTI, IHSG dibuka di level 8.708,327 dan sempat menyentuh level tertinggi harian di 8.717,618.
Sementara itu, level terendah indeks tercatat di 8.691,464, sebelum kembali bergerak menguat.
Aktivitas transaksi di pasar modal terpantau cukup ramai, dengan volume transaksi menyentuh 5,09 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 4,308 triliun.
Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 199.715 kali transaksi.
Sebanyak 303 saham menguat, sementara 173 saham melemah, dan 187 saham stagnan.
Dari sebelas sektor saham di Bursa Efek Indonesia, sebagian besar bergerak di zona hijau, meski masih terdapat beberapa sektor yang mengalami tekanan.
Sektor kesehatan mencatatkan penguatan 3,50 persen, infrastruktur naik 0,89 persen, energi menguat 0,57 persen, barang baku naik 0,50 persen, industri menguat 0,49 persen, konsumsi siklikal naik 0,54 persen, serta barang konsumsi non-siklikal menguat 0,18 persen.
Keuangan naik 0,16 persen, dan sektor properti menguat 0,25 persen.
Di sisi lain, tekanan masih terlihat pada sektor teknologi yang terkoreksi 0,77 persen.
Selain itu, transportasi dan logistik bergerak relatif stagnan dengan penurunan tipis sebesar 0,01 persen.
IHSG sebelumnya ditutup menguat 0,43 persen ke level 8.686 pada perdagangan Selasa (16/12/2025).
Meski berakhir di zona hijau, indeks diproyeksi masih didominasi tekanan jual, sehingga potensi koreksi jangka pendek tetap diwaspadai.
Analis teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengatakan IHSG saat ini berada di awal fase wave [iv] dari wave 5.
Kondisi tersebut membuka peluang bagi indeks untuk terkoreksi terlebih dahulu untuk menguji area 8.464-8.560.
“Kami memperkirakan, saat ini IHSG sedang berada di awal wave [iv] dari wave 5 pada label hitam, sehingga selanjutnya IHSG rawan terkoreksi dahulu untuk menguji 8.464-8.560 sekaligus menutup area gap tipisnya,” ujar Herditya dalam analisis hariannya.
Namun, skenario terburuk (worst case) juga perlu diperhatikan.
Dari skenario tersebut, IHSG dinilai telah menyelesaikan wave (1) dan berpotensi mengalami koreksi lebih dalam menuju area 8.000-an dalam waktu dekat.
“Namun, worst case (merah), IHSG sudah menyelesaikan wave (1) dan akan terkoreksi cukup dalam ke area 8.000-an,” paparnya.
Dari sisi teknikal, level support IHSG berada di kisaran 8.553 dan 8.493.
Sementara posisi resistance terdekat di 8.714 dan 8.821.
Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance 8.620-8.720.
“Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance 8.620-8.720,” kata Nico.