Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
Ilustrasi smelter (freepik)
10:14
3 November 2025

Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga

Baca 10 detik
  • AMNT mendapat izin ekspor 480.000 dmt dari Kementerian ESDM akibat kondisi kahar pada smelter yang sedang diperbaiki hingga paruh pertama 2026.

  • Relaksasi ekspor ini menjaga operasional tambang tetap berjalan dan mencegah kelebihan kapasitas gudang konsentrat selama perbaikan berlangsung.

  • Amman menargetkan produksi 2025 sebesar 430.000 dmt konsentrat tembaga, sambil memastikan kontribusi fiskal dan keberlanjutan operasional tetap terjaga

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk, mendapatkan rekomendasi kuota ekspor sebesar 480.000 metrik ton kering (dmt) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Amman menjadi salah satu perusahaan tambang yang mendapatkan pengecualian, di tengah kebijakan pembatasan ekspor konsentrat mineral yang ditetapkan pemerintah sejak awal tahun 2025.

Relaksasi ekspor diberikan kepada Amman karena kondisi kahar yang terjadi di smelter miliknya.

Presiden Direktur AMNT, Rachmat Makkasau menyampaikan bahwa situasi yang terjadi di luar kendali perusahaan.

"Smelter kami harus berhenti beroperasi sementara pada bulan Juli dan Agustus 2025 karena perbaikan di unit Flash Converting Furnace dan Sulfuric Acid Plant," kata Rachmat lewat keterangannya yang dikutip pada Senin (3/11/2025).

Dia mengungkap, rekomendasi ekspor itu berlaku sejak 31 Oktober 2025 hingga April 2026.

Bersamaan dengan itu, Amman akan terus memperbaiki smelter miliknya. Karena kerumitannya, perbaikan akan berlangsung hingga paru pertama 2026.

"Selama periode perbaikan berlangsung, kami tetap melakukan operasi secara parsial dengan peningkatan produksi yang dilakukan secara hati-hati tanpa mengabaikan aspek keselamatan,” jelas Rachmat.

Dia melanjutkan, dengan rekomendasi ekspor yang diberikan Kementerian ESDM, Amman memastikan gudang penyimpanan konsentrat tidak melebihi kapasitas, sehingga operasional tambang tetap dapat berlanjut sesuai rencana, selama fasilitas smelter diperbaiki.

"Dengan demikian, kontribusi fiskal Amman bagi perekonomian nasional dan daerah juga dapat terjaga, sesuai dengan kinerja penjualan," kata Rachmat.

Berdasarkan panduan laporan kinerja 9M 2025, Amman telah menetapkan target produksi pada 2025 sebesar 430.000 dmt konsentrat tembaga.

Target produksi itu terdiri dari 228 juta pon tembaga dan 90.000 ons emas.

"Target ini telah mempertimbangkan produksi dari stockpile serta bijih segar berkadar rendah dari lingkar luar Fase 8, mengingat kegiatan penambangan saat ini masih berfokus pada pengupasan batuan penutup di fase tersebut," ujar Rachmat menjelaskan.

Di sisi lain, Amman juga memiliki persediaan (inventory) sebesar 190.000 dmt akhir tahun 2024.

Sementara hingga 30 September 2025, produksi konsentrat mencapai 310.143 dmt, sebanyak 273.506 dmt di antaranya telah diumpankan ke fasilitas smelter.

Total inventory konsentrat di fasilitas penyimpanan AMMAN per akhir September 2025 sebesar 226.637 dmt.

Presiden Direktur AMNT, Rachmat Makkasau. [medcoenergi] PerbesarPresiden Direktur AMNT, Rachmat Makkasau. [medcoenergi]

"Sebagian dari inventory konsentrat yang dihasilkan hingga akhir tahun nanti akan diekspor, sementara sebagian lainnya akan diumpankan ke smelter seiring dengan kemajuan proses perbaikan fasilitas," ujar Rachmat.

"Perkembangan ini menandai kemajuan yang konsisten menuju pemulihan penuh operasi smelter, sekaligus menegaskan komitmen AMMAN untuk terus menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dan nilai jangka panjang," sambungnya.

Editor: Dythia Novianty

Tag:  #relaksasi #dari #esdm #amman #dapat #kuota #ekspor #480000 #tembaga

KOMENTAR