Pegunungan Arfak Bakal Jadi Daerah dengan Listrik 100 Persen dari Energi Terbarukan
Direktur Jenderal EBT dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi melakukan peletakan batu pertama sebagai simbol dimulainya pembangunan PLMTH Anggi II di Pegunungan Arfak, Papua Barat, Rabu (29/10/2025).(ANTARA/Fransiskus Salu Weking)
19:20
29 Oktober 2025

Pegunungan Arfak Bakal Jadi Daerah dengan Listrik 100 Persen dari Energi Terbarukan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, menjadi daerah pertama di Indonesia yang seluruh kebutuhan listriknya dipasok dari energi baru terbarukan (EBT).

Target tersebut ditempuh melalui pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Anggi I berkapasitas 150 kilowatt (kW) dan pembangunan PLTMH Anggi II berkapasitas 500 kW.

“Hari ini kami lakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTMH Anggi II. Ini proyek multiyears,” kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi di Anggi, Pegunungan Arfak, Rabu (29/10/2025).

 

PLTMH Anggi II dirancang untuk memperkuat sistem kelistrikan berbasis EBT setelah PLTMH Anggi I yang memanfaatkan aliran Sungai Enggimun beroperasi sejak Maret 2023.

Kedua pembangkit akan diintegrasikan dengan sistem kelistrikan yang sebelumnya bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

“Proyek ini juga bagian dari program dedieselisasi untuk mengurangi pemakaian BBM di Pegunungan Arfak,” ujar Eniya.

Sebelum proyek ini, listrik masyarakat Pegunungan Arfak berasal dari PLTD milik PT PLN, sehingga sangat bergantung pada pasokan solar.

Kementerian ESDM dan PLN kini mempercepat pembangunan jaringan transmisi agar listrik dari PLTMH dapat menjangkau seluruh distrik.

“Nanti sepuluh distrik di Pegunungan Arfak bisa nikmati listrik EBT 24 jam. Realisasinya bertahap setelah pembangunan PLTMH Anggi II rampung,” tambah Eniya.

 

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Diksi Erfani Umar menyebut pengoperasian PLTMH Anggi I mampu menghemat biaya penyediaan bahan bakar minyak sekitar Rp6,7 miliar per tahun.

Pembangkit ini akan diintegrasikan dengan sistem kelistrikan yang meliputi jaringan Sururey, Demaisi, Taige, Catubouw, Menyambouw, Hink, dan Anggi Gida.

“Sementara lima distrik lainnya menyusul dalam waktu dekat. Total panjang jaringan proyek integrasi mencapai 37 kilometer,” ujarnya.

Bupati Pegunungan Arfak Dominggus Saiba menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian ESDM dan PLN yang menghadirkan listrik ramah lingkungan di wilayah terpencil.

“Kebutuhan listrik bukan hanya untuk penerangan, tapi juga untuk mendorong kegiatan ekonomi, pendidikan, dan layanan publik,” ucap Dominggus.

Tag:  #pegunungan #arfak #bakal #jadi #daerah #dengan #listrik #persen #dari #energi #terbarukan

KOMENTAR