



Tensi Perang Dagang AS–China Kian Memanas, Pasar Asia Terkoreksi Tajam
– Ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali meningkat dan menjadi momok baru bagi pasar keuangan global.
Kondisi ini membuat investor semakin berhati-hati, sementara bursa saham Asia terpantau melemah pada perdagangan Selasa (14/10/2025).
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai bahwa tensi kedua negara besar tersebut kini kembali berlanjut dan membuat pelaku pasar semakin waspada terhadap dampak ekonomi global.
“Sejauh ini memang tensi perang antara Amerika dan Tiongkok kembali berlanjut yang membuat pelaku pasar dan investor khawatir. Kalau dulu Tiongkok cenderung rendah hati, kali ini mereka tidak gentar bahkan melakukan serangan balik,” ujarnya.
Menurut Nico, langkah balasan China tersebut memperburuk kekhawatiran investor bahwa ketegangan yang terjadi saat ini dapat menghambat pemulihan ekonomi global.
Salah satu langkah terbaru Beijing adalah pembatasan terhadap lima unit milik Hanwha Ocean asal AS, sebagai respons atas investigasi Washington terhadap sektor maritim, logistik, dan galangan kapal China.
Selain itu, kedua negara juga mulai menerapkan biaya pelabuhan tambahan bagi perusahaan pelayaran laut, meski Beijing masih memberikan pengecualian bagi kapal yang dibangun di dalam negeri.
“Situasi ini jelas menambah ketidakpastian dan membuat prospek ekonomi kuartal keempat menjadi tanda tanya besar di tengah perang tarif yang kembali mencuat,” jelasnya.
Dampak ketegangan dagang ini juga langsung terasa di pasar saham Asia. Indeks Nikkei tercatat anjlok 2,58 persen, sementara sejumlah indeks utama di kawasan Asia turut terkoreksi serempak mengikuti pelemahan bursa global.
Nico menilai, saat ini pasar masih menunggu langkah lanjutan dari kedua negara, terutama apakah akan ada sinyal meredanya tensi perang dagang tersebut.
“Jika ketegangan mulai mereda, tentu hal itu akan menjadi katalis positif bagi pasar dan membantu mengembalikan kepercayaan investor,” ujarnya.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam pada perdagangan sesi kedua hari ini, Selasa (14/10/2025). IHSG tercatat turun 2,97 persen atau 238,46 poin ke level 7.982,76.
Sedangkan pada penutupan IHSG hari masih terjungkir di zona merah menjadi 160.67 poin (1,95 persen) ke level 8.066,52.
Padahal IHSG hari ini dibuka ke zona hijau sejak awal sesi dan parkir di level 8.276-an pada sesi pertama.
Data perdagangan pada penutupan sore ini menunjukkan, sebanyak 138 saham melaju di zona hijau dan 583 saham berada di zona merah.
Sementara itu, sebanyak 84 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 31,96 triliun dengan volume 48.24 miliar saham.
Tag: #tensi #perang #dagang #aschina #kian #memanas #pasar #asia #terkoreksi #tajam