Tak Lagi Produksi Sepatu, Bata Memilih Perkuat E-commerce
Toko sepatu Bata di Jalan Raden Intan II, Bandar Lampung yang sepi pembeli, Selasa (7/5/2024). Karyawan toko menyebut menjelang tahun ajaran baru biasanya toko ramai pembeli.(KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA)
12:08
9 Oktober 2025

Tak Lagi Produksi Sepatu, Bata Memilih Perkuat E-commerce

- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa keputusan PT Sepatu Bata Tbk (BATA) untuk menghapus kegiatan usaha industri alas kaki merupakan langkah penguatan bisnis internal.

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari strategi korporasi Bata untuk memperkuat lini bisnisnya di sektor e-commerce dan memperbaiki struktur keuangan perusahaan.

“Bata memilih bisnis di penguatan e-commerce, bukan lagi manufaktur. Penjualan aset menjadi bagian dari pilihan bisnis mereka untuk penyehatan keuangannya,” ujar Febri kepada Kompas.com pada, Kamis (9/10/2025).

Febri menegaskan, meskipun Bata memutuskan untuk tidak lagi memproduksi alas kaki secara langsung, industri alas kaki dalam negeri masih tetap kuat untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor.

Sebelumnya, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mengumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025 bahwa perseroan menghapus kegiatan usaha industri alas kaki dari anggaran dasarnya.

Lebih lanjut RUPSLB BATA juga menyetujui pengunduran diri Rajeev Gopalakrishnan dari jabatan Presiden Komisaris. Diketahui, Rajeev mengajukan pengunduran diri Rabu (25/6/2025).

Langkah ini dilakukan setelah perusahaan menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat, pada April 2024 akibat permintaan yang terus menurun.

Berdasarkan laporan keuangan semester I 2025, BATA mencatat rugi bersih sebesar Rp 40,62 miliar, lebih rendah dibandingkan kerugian Rp 127,43 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, penjualan bersih justru turun signifikan 38,74 persen menjadi Rp 159,43 miliar, dari sebelumnya Rp 260,29 miliar.

Total aset perusahaan juga mengalami penurunan menjadi Rp 377,98 miliar hingga akhir Juni 2025, dibandingkan posisi akhir 2024 sebesar Rp 405,66 miliar. Sementara itu, total liabilitas tercatat Rp 434,53 miliar dengan ekuitas sebesar Rp 56,54 miliar.

Tag:  #lagi #produksi #sepatu #bata #memilih #perkuat #commerce

KOMENTAR