IHSG Awal Sesi Bangkit, Kurs Rupiah Menguat
Ilustrasi IHSG. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
09:36
9 Oktober 2025

IHSG Awal Sesi Bangkit, Kurs Rupiah Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini menguat dan bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (8/10/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.03 WIB, IHSG bergerak di posisi 8.169,08 atau naik 3,05 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 8.166,02.

Sebanyak 293 saham melaju di zona hijau dan 143 saham di zona merah. Sedangkan 181 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,63 triliun dengan volume 2,22 miliar saham.

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed tampaknya akan semakin berhati-hati pada kebijakan suku bunga acuan.

Melalui risalah rapat bulan lalu diketahui bahwa keinginan untuk menurunkan suku bunga dipengaruhi oleh rasa khawatir. Hal ini terutama terkait dengan inflasi yang membua The Fed lebih banyak menahan diri pada kebijakan bulan lalu.

Dari dalam negeri, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia turun tipis ke 115 pada September 2025 dari117,2 sebelumnya, tetapi namun masih berada di zona optimistis.

Hasil ini menunjukkan daya beli masyarakat relatif terjaga.

Menurut BI, kepercayaan konsumen tetap kuat didukung oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat di 102,7 dan 127,2 meski menurun.

"Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 8.070–8.217," kata dia dalam analisisnya, Kamis (9/10/2025).

Sementara itu, riset Phintraco Sekuritas mengatakan, koreksi IHGS kemarin disinyalir akibat aksi profit taking pada beberapa saham konglomerasi yang telah mendorong penguatan indeks selama dua hari perdagangan sebelumnya, yang sempat memicu terjadinya panic selling.

Faktor negatif juga berasal dari Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia bulan September yang turun pada level 115 dari 117,2 di Agustus 2025 yang merupakan titik terendah sejak April 2022.

"Diperkirakan IHSG berpotensi konsolidasi di rentang 8.000-8.250. Perlu diwaspadai IHSG kembali koreksi di bawah level 8.000," ujar riset tersebut.

Kemudian, bursa kawasan Asia hari ini dibuka bervariasi, dengan Strait Times turun 0,20 persen (9,12 poin) di level 4.447,16, Shanghai Composite naik 0,18 persen (6,90 poin) di level 3.889,68.

Sementara, Nikkei naik 1,41 persen (673,39 poin) di level 48.408,39, Hang Seng turun 0,91 persen (243,38 poin) di level 26.586,08.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.11 WIB rupiah berada pada level Rp 16.560 per dollar AS atau menguat 13 poin (0,08 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.573 per dollar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah berpotensi menguat terhadap dollar AS.

Ia menjelaskan, dollar AS terkoreksi setelah dalam risalah pertemuan Federal Open Meeting Commitee (FOMC) secara umum menunjukkan sikap dovish.

Risalah tersebut juga menunjukkan prospek pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Fede Reserve atau The Fed sebanyak dua kali hingga akhir tahun.

"Range pergerakan rupiah hari ini berada pada kisaran 16.500-16.600," ucap dia.

Tag:  #ihsg #awal #sesi #bangkit #kurs #rupiah #menguat

KOMENTAR