Menperin Sebut Minat Anak Muda Masuk Pendidikan Vokasi Kemenperin Melonjak
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita(DOKUMENTASI KEMENPERIN)
00:04
7 Oktober 2025

Menperin Sebut Minat Anak Muda Masuk Pendidikan Vokasi Kemenperin Melonjak

- Minat anak muda terhadap pendidikan vokasi industri yang dikelola Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melonjak tajam pada tahun ajaran 2025.

Rasio pendaftar mencapai 1:18,2, naik 21,33 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 1:15.

Lonjakan ini dinilai mencerminkan tingginya kepercayaan generasi muda terhadap pendidikan vokasi sebagai jalur strategis menuju masa depan industri nasional.

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, menilai tren ini sebagai indikator meningkatnya kesadaran publik bahwa pendidikan vokasi merupakan kunci mencetak sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif secara global.

“SDM industri yang unggul adalah SDM yang mampu berkompetisi di kancah global. Kenaikan animo pendaftar ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran generasi muda bahwa pendidikan vokasi adalah jalan strategis untuk berkontribusi dalam pembangunan industri nasional,” ujar Agus dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Menurutnya, penguatan pendidikan vokasi menjadi pilar penting pembangunan industri.

Melalui sistem pembelajaran yang terintegrasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), lulusan tidak hanya siap bekerja tetapi juga siap berinovasi. “Kami terus memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia industri, dan lembaga pendidikan agar kebutuhan tenaga kerja industri dapat terpenuhi dengan baik, sesuai tuntutan era transformasi industri,” paparnya.

Data Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) mencatat total 82.655 pendaftar mengikuti seleksi penerimaan peserta didik baru di 11 politeknik dan dua akademi komunitas di bawah binaan Kemenperin.

Kenaikan terjadi merata di seluruh satuan pendidikan, bahkan beberapa unit mencatat lonjakan di atas rata-rata nasional.

Proses seleksi dilakukan melalui program Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) yang mencakup tiga jalur utama: Prestasi (jalur rapor), Bersama (tes nasional), dan Mandiri (seleksi oleh unit pendidikan).

Kepala BPSDMI, Masrokhan, menyebut peningkatan tersebut sebagai bukti bahwa vokasi industri semakin relevan dengan kebutuhan dunia kerja. “Model pembelajaran berbasis praktik selama 12 bulan di industri menjadi daya tarik utama bagi calon mahasiswa. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengasah kompetensi langsung di dunia kerja,” kata Masrokhan.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin, Wulan Aprilianti Permatasari, mencatat bahwa naiknya animo ini tidak lepas dari langkah strategis yang dilakukan Kemenperin untuk memperkuat sistem pendidikan vokasi, termasuk melalui pembaruan kurikulum yang adaptif dan peningkatan kompetensi dosen serta instruktur.

“Kami terus menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan teknologi industri terkini, seperti digitalisasi manufaktur, otomasi, dan energi hijau. Tujuannya agar lulusan pendidikan vokasi Kemenperin benar-benar siap menghadapi tantangan industri masa depan,” jelas Wulan.

Ia juga menekankan bahwa perluasan kerja sama dengan berbagai sektor industri menjadi kunci utama dalam menjaga relevansi dan kualitas pendidikan vokasi. “Melalui pendekatan link and match yang berkelanjutan, kami memastikan bahwa setiap mahasiswa mendapatkan pengalaman industri yang relevan dan mampu berkontribusi langsung setelah lulus,” tambahnya.

Peningkatan animo pendaftar menjadi sinyal positif bagi masa depan industri nasional.

Kemenperin memastikan terus mengembangkan ekosistem pendidikan vokasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri masa depan.

Upaya ini sejalan dengan arah kebijakan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) yang menempatkan SDM unggul sebagai kunci utama keberlanjutan industri Indonesia.

Tag:  #menperin #sebut #minat #anak #muda #masuk #pendidikan #vokasi #kemenperin #melonjak

KOMENTAR