Sri Mulyani: Saldo AKhir Kas Negara Rp 457,5 Triliun Per Akhir 2024
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/4/2025).(KOMPAS.com/Rahel)
14:44
1 Juli 2025

Sri Mulyani: Saldo AKhir Kas Negara Rp 457,5 Triliun Per Akhir 2024

- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat saldo anggaran lebih (SAL) pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024 sebesar Rp 457,5 triliun.

Angka ini turun jika dibandingkan posisi SAL tahun sebelumnya yang seesar Rp 459,5 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, SAL pada 2024 mencapai Rp 459,5 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Polri Tahun 2025. ANTARA/HO-Kementerian Keuangan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Polri Tahun 2025.

Namun demikian, karena saldo tersebut dimanfatakan untuk mendukung pembiayaan APBN dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SiLPA) dari penyesuaian lain, maka saldo akhirnya menjadi Rp 457,5 triliun.

"Saldo akhir kas negara pada akhir tahun 2024 adalah Rp 457,5 triliun," ujarnya saat rapat paripurna DPR RI, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Menurut Bendahara Negara, saldo kas negara tersebut masih dalam level yang memadai.

Saldo akhir ini juga berfungsi untuk menjaga fiskal terutama selama masa transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden Prabowo Subianto serta untuk menghadapi berbagai dinamika global.

"Ini mencerminkan bahwa kebijakan fiskal dikelola secara hati-hati dan berkelanjutan, meskipun kebutuhan untuk mendanai berbagai agenda nasional terus meningkat," ucapnya.

Sebagai informasi, SAL adalah akumulasi neto dari SiLPA dan Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran (SiKPA) tahun anggaran sebelumnya dan tahun anggaran di tahun itu setelah tutup buku, kemudian ditambah atau dikurangi dengan koreksi pembukuan.

SAL berfungsi sebagai bantalan pembiayaan negara dan dapat digunakan untuk menutup kekurangan pembiayaan APBN atau memenuhi kebutuhan pengeluaran negara saat penerimaan negara tidak mencukupi.

 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati setelah menghadiri Rapat Paripurna DPR RI Ke-18 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (20/5/2025).KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati setelah menghadiri Rapat Paripurna DPR RI Ke-18 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengungkapkan posisi neraca pemerintah per 31 Desember 2024 mencerminkan posisi keuangan negara yang solid.

Dengan total aset mencapai Rp 13.692,4 triliun, posisi kewajiban Rp 10.269 triliun, dan posisi ekuitas Rp 3.424,4 triliun.

"Hal ini menggambarkan kekayaan bersih negara dan kapasitas fiskal yang tetap dapat terjaga dan diandalkan untuk menopang kebutuhan pembangunan nasional secara berkelanjutan," kata dia.

Sementara dari sisi operasional, pendapatan tahun 2024 tercatat Rp 3.115,3 triliun, lebih rendah dari beban operasional sebesar Rp 3.353,6 triliun.

Dengan demikian, defisit operasional sebesar Rp 238,3 triliun, dan dari sisi non-operasional, terdapat surplus Rp 22,7 triliun.

"Defisit secara keseluruhan tercatat Rp 215,7 triliun," ungkapnya.

Sri Mulyani bilang, laporan arus kas tahun 2024 menunjukkan aktivitas pendanaan dan aktivitas transitoris yang mencatatkan arus kas positif. Sementara itu, aktivitas operasi dan aktivitas investasi mencatatkan arus kas negatif.

"Meskipun demikian, arus kas negatif dari aktivitas investasi adalah mencerminkan komitmen pemerintah untuk melakukan investasi produktif di dalam mendorong pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," tukasnya.

Tag:  #mulyani #saldo #akhir #negara #4575 #triliun #akhir #2024

KOMENTAR