Jeff Bezos Dituding Minim Bayar Pajak, Pernikahan Mewahnya di Venesia Tuai Protes

– Rencana pernikahan pendiri Amazon, Jeff Bezos, dengan jurnalis Lauren Sanchez di Venesia, Italia, menuai gelombang protes.

Greenpeace bersama sejumlah kelompok aktivis menyerukan kritik tajam, bukan hanya soal dampak pariwisata, tetapi juga soal pajak yang sangat rendah yang dibayar oleh miliarder seperti Bezos.

Pada Senin (23/6/2025), Greenpeace membentangkan spanduk besar di Lapangan Santo Markus bertuliskan: “Jika Anda dapat menyewa Venesia untuk pernikahan Anda, Anda dapat membayar pajak yang lebih besar.”

Polisi setempat dengan cepat menertibkan spanduk itu, namun pesan para aktivis sudah terlanjur menyebar luas.

Kelompok "No Space for Bezos", gabungan aktivis lingkungan, antikapal pesiar, dan pendukung isu perumahan lokal, menyebut pesta mewah Bezos sebagai simbol ketimpangan global.

Mereka menuding Bezos ikut memperburuk krisis iklim dengan gaya hidup boros energi, tetapi enggan membayar pajak secara adil.

“Ini bukan sekadar soal pernikahan, tapi gaya hidup superkaya yang tidak berkelanjutan, yang dibiayai oleh sistem perpajakan yang timpang,” kata juru kampanye Greenpeace dalam pernyataan tertulis.

Bayar Pajak Kurang dari 1 Persen

Menurut data dari Americans for Tax Fairness, selama periode 2014 hingga 2018, kekayaan Jeff Bezos naik sekitar 99 miliar dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 1.612 triliun, dengan kurs Rp 16.293 per dollar AS).

Namun, dalam periode yang sama, ia hanya melaporkan pendapatan kena pajak sebesar 4,22 miliar dollar AS (sekitar Rp 68,7 triliun), dan membayar pajak penghasilan federal sebesar 973 juta dollar AS (sekitar Rp 15,8 triliun).

Artinya, tarif pajak efektif yang ia bayarkan hanya 0,98 persen—jauh di bawah tarif pajak biasa untuk masyarakat kelas menengah.

Bezos bahkan tidak membayar pajak penghasilan federal sama sekali pada 2007 dan 2011.

Saat itu, ia melaporkan kerugian investasi yang cukup besar untuk menghapus semua kewajiban pajaknya.

Bahkan, pada 2011, ia tercatat menerima potongan pajak anak sebesar 4.000 dollar AS (sekitar Rp 65 juta), yang umumnya diperuntukkan bagi keluarga berpendapatan rendah.

Kondisi ini dimungkinkan karena Bezos tidak pernah menerima dividen dari Amazon, yang dikenakan pajak tiap tahun.

Sebaliknya, ia menumpuk kekayaan lewat kenaikan nilai saham, yang menurut undang-undang perpajakan AS saat ini, bisa dihindari dari pajak selama tidak dijual.

Kontras dengan Krisis Lingkungan dan Sosial

Protes atas pesta mewah Bezos mencerminkan kemarahan publik terhadap ketimpangan yang semakin terlihat, terutama di kota-kota seperti Venesia yang kini kewalahan oleh dampak pariwisata massal dan perubahan iklim.

“Venesia bukan taman hiburan pribadi miliarder,” kata salah satu pengunjuk rasa. “Ini kota nyata, dengan warga yang berjuang hidup, bukan panggung untuk pesta pernikahan superelit.”

Beberapa hari terakhir, kelompok aktivis menggantung spanduk di berbagai sudut kota, termasuk di menara lonceng San Giorgio dan Jembatan Rialto. Mereka menuntut kota ini tidak lagi tunduk pada logika pasar dan turisme mewah yang justru mengusir penduduk lokal.

Di tengah gelombang kritik, asosiasi riset lingkungan Venesia, Corila, menyatakan bahwa lembaga mereka mendapat “sumbangan penting” dari Bezos Earth Fund. Namun, mereka tidak merinci jumlah sumbangan itu.

Respons Pemerintah Setempat

Pemerintah kota dan pejabat lokal menyambut pernikahan Bezos sebagai berkah ekonomi. Mereka menyebut acara itu hanya melibatkan 200 tamu dan diadakan di tempat pribadi, dengan dampak ekonomi yang besar bagi Venesia.

Namun bagi para pengunjuk rasa, uang dan kemewahan Bezos tidak cukup untuk menutupi jejak karbon dan ketidakadilan perpajakan yang melekat pada sosoknya. “Jika dia benar-benar peduli pada dunia, dia harus mulai dengan membayar pajak secara adil,” tulis salah satu poster yang dipasang aktivis.

Tag:  #jeff #bezos #dituding #minim #bayar #pajak #pernikahan #mewahnya #venesia #tuai #protes