Angka PHK Diprediksi Tembus 100.000 Jika Perang Iran-Israel Terus Berlanjut
Presiden Asosiasi Pekerja Indonesia Mirah Sumirat(KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA)
20:44
23 Juni 2025

Angka PHK Diprediksi Tembus 100.000 Jika Perang Iran-Israel Terus Berlanjut

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi) Mirah Sumirat mengatakan, angka pemutusan hubungan kerja (PHK) diperkirakan bisa tembus 100.000 orang jika konflik Iran-Israel berkepanjangan.

Namun, angka tersebut diperkirakan terjadi sampai akhir 2025 jika konflik kedua negara tidak bisa berhenti.

"Saya yakin, seyakin-yakinnya itu (angka PHK) akan mencapai 100.000 nanti akhir tahun. Kalau memang perang ini tidak bisa berhenti, gitu ya. Saya yakin segitu," ujar Mirah di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Senin (23/6/2025).

"Kalau perang berhenti mungkin (angka PHK) 80 ribuan. Dampak bukan hanya dari perang, tapi memang dari dampak dalam negeri kita, ekonomi kita," lanjutnya.

Keyakinan Mirah juga merujuk pada angka PHK yang dicatat oleh Aspirasi per Juni ini mencapai 78.000 orang.

Kemudian, dampak perang Ukraina-Rusia juga dirasakan di sektor industri tekstil dan alas kaki yang pesanannya menurun.

Khusus untuk perang Iran-Israel, menurut Mirah, sektor otomotif sudah mulai menyampaikan kekhawatiran akan terdampak.

"Ya, pasti ngaruh, sangat ngaruh. Orang kemarin yang perang Ukraina-Rusia saja mereka berpengaruh ke sektor industri tekstil, alas kaki, dan turunannya. Apalagi Israel-Iran," tuturnya.

"Apalagi Amerika ikut-ikutan. Artinya sektor otomotif sudah mulai menyampaikan kepada kami bahwa ini akan terjadi, dalam tanda kutip, dampak daripada perang Iran dan Israel," tambah Mirah.

Sementara itu, menurut Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar, perang Iran-Israel akan mengurangi permintaan barang hasil industri Indonesia.

Ilustrasi PHKTRIBUNNEWS/DANY PERMANA Ilustrasi PHKDi sisi lain, Indonesia juga bergantung kepada suplai energi dari Iran.

Akibatnya, pasokan barang asal Indonesia ke Iran akan berkurang, sehingga nantinya industri akan mengurangi produksi yang bisa berdampak kepada efisiensi tenaga kerja.

"Jadi, geopolitik internasional kan memang mempengaruhi tingkat pengangguran terbuka kita. Nah, kita pikir kan cuma selesai lah di Israel, Palestina, Ukraina, Rusia. Ternyata kan berlanjut. Berlanjutnya ini kan juga punya dampak yang di kawasan Asia dan Timur Tengah," jelas Timboel.

"Menurut saya sih sangat akan berdampak. Dan ini memang yang harus diantisipasi oleh pemerintah terkait dengan, terutama perusahaan-perusahaan yang mensuplai barang-barang, mengekspor barang-barang ke negara-negara tujuan di sana. Karena kalau dia tidak dikasih insentif, dia akan collapse langsung," tambahnya.

Tag:  #angka #diprediksi #tembus #100000 #jika #perang #iran #israel #terus #berlanjut

KOMENTAR