Gudang Garam Sudah Setop Beli Tembakau Temanggung Sejak Tahun Lalu?
PT Gudang Garam Tbk(KOMPAS.com/M Agus Fauzul Hakim)
14:36
21 Juni 2025

Gudang Garam Sudah Setop Beli Tembakau Temanggung Sejak Tahun Lalu?

- Akibat penjualan rokok yang terus mengalami penurunan, memaksa PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menghentikan pembelian komoditas tembakau dari ribuan petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Temanggung selama puluhan tahun dikenal sebagai daerah penghasil tembakau besar di Indonesia, sekaligus menjadi penyuplai utama bahan baku industri besar rokok Tanah Air.

Kabarnya, alasan Gudang Garam berhenti menyerap panen tembakau Temanggung, adalah karena stok tembakau yang sudah menumpuk di gudang perusahaan.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) DPC Temanggung, Siyamin, membenarkan bahwa Gudang Garam sudah tidak membeli tembakau petani di daerahnya. Bahkan menurutnya, hal ini sudah terjadi sejak setahun lalu.

"Gudang Garam sudah tidak ambil tembakau dari Temanggung sejak tahun lalu, itu pun petani tidak masalah," ungkap Siyamin dikutip dari KONTAN, Sabtu (21/6/2025).

Ia membeberkan, ada beberapa alasan Gudang Garam berhenti menghentikan pembelian tembakau petani Temanggung. Penyebab pertama adalah stok yang masih melimpah.

Alasan lainnya yakni karena mengalami penurunan omset penjualan rokok. Penyebab terakhir adalah karena tingkat produksinya yang mengalami penurunan.

"Itu beberapa macam versi ya, katanya satu, kan GG (Gudang Garam) mengalami penurunan omzet. Kedua, tingkat penjualan dan produksinya yang rokok itu mengalami penurunan juga," beber Siyamin.

Keterangan dari pihak Gudang Garam itu didapatkannnya saat ia bersama beberapa pejabat Kabupaten Temanggung, termasuk Bupati Temanggung, melakukan kunjungan langsung ke Kediri yang jadi pusat produksi Gudang Garam.

"Nah, sampai kalau sampai hari ini katanya stok tembakau Temanggung masih ada. Ini kemarin mengadakan visit ke Kediri, stoknya masih banyak, itu kan alasan dari pihak pabrikan," jelas Siyamin.

Laba Gudang Garam anjlok

Masih mengutip KONTAN, Gudang Garam memang melaporkan kinerja negatif di sepanjang periode tahun 2024.

Dari laman keterbukaan informasi, GGRM mencatatkan laba bersih sebesar Rp 980,8 miliar di tahun 2024. Perolehan itu anjlok 81,57 persen dari posisi tahun 2023 sebesar Rp 5,32 triliun.

Sementara itu, pendapatan GGRM tercatat Rp 98,65 triliun di tahun 2024, turun 17,06 persen dari periode tahun 2023 senilai Rp 118,95 triliun. Sementara, biaya pokok pendapatan mencapai Rp 89,27 triliun, turun dari Rp 104,35 triliun.

Dengan begitu, total pendapatan bersih yang dikurangi biaya pokok pendapatan menghasilkan laba bruto sebesar Rp 9,37 triliun, turun dari Rp 14,59 triliun.

Secara rinci, pendapatan GGRM berasal dari pos sigaret kretek mesin di tahun 2024 mencapai Rp 86,62 triliun, sigaret kretek tangan Rp 9,36 triliun, rokok klobot Rp 9,95 miliar, kertas karton Rp 876,14 miliar, konstruksi Rp 1,57 triliun dan lainnya Rp 211,63 miliar.

GGRM melaporkan total aset Rp 84,93 triliun di tahun 2024, turun dari Rp 92,45 triliun pada tahun sebelumnya.

Total liabilitas perusahaan mencapai Rp 23,02 triliun, turun dari Rp 31,58 triliun. Sementara total ekuitas perusahaan mencapai Rp 61,91 triliun, naik tipis dari Rp 60,86 triliun.

Adapun saldo kas dan setara kas akhir tahun 2024 tercatat Rp 3,33 triliun, turun dari periode tahun sebelumnya Rp 3,61 triliun.

(Penulis: Rashif Usman, Vatrischa Putri Nur | Editor: Dikky Setiawan, Ignatia Maria Sri Sayekti)

Artikel ini bersumber dari pemberitaan di KONTAN berjudul "Tahun 2024, Laba Gudang Garam (GGRM) Anjlok 81,58 Persen" dan "Gudang Garam Tak Lagi Serap Tembakau dari Temanggung, Petani Beberkan Penyebabnya".

Tag:  #gudang #garam #sudah #setop #beli #tembakau #temanggung #sejak #tahun #lalu

KOMENTAR