



IHSG Awal Sesi Coba Bangkit, Rupiah Lanjut Menguat
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/6/2025).
Sementara itu, mata uang Garuda pagi ini menguat pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.03 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.221,45 atau turun 0,98 poin (0,01 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.222,45.
Sebanyak 211 saham melaju di zona hijau dan 165 saham di zona merah. Sedangkan 215 saham lainnya stagnan.
Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 844,30 miliar dengan volume 1,54 miliar saham.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, data inflasi Amerika Serikat (AS) dinilai cukup menenangkan.
Inflasi bulanan mengalami penurunan dari sebelumnya 0,2 persen menjadi 0,1 persen.
Meskipun demikian, data inflasi tahunan tetap naik tipis dari sebelumnya 2,3 persen menjadi 2,4 persen.
Sementara itu, data inflasi inti secara bulanan mengalami penurunan dari sebelumnya 0,2 persen menjadi 0,1 persen dan secara tahunan masih berada di level yang sama, yakni 2,8 persen.
Hal tersebut menandakan bahwa gejolak tarif yang selama ini ada belum memberikan tekanan terhadap inflasi.
Hal tersebut dapat terjadi karena kemungkinan beban yang ditanggung perusahaan dinilai masih dalam batas toleransi.
Selain itu, bahan pokok persediaan sebelumnya masih cukup untuk memenuhi permintaan, sehingga harga dapat terjaga.
Ketika inflasi dapat dijaga stabil di bawah 3 persen, kemungkinan penurunan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed, pada September kian tinggi.
"Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.120–7.330," kata dia dalam analisisnya, Kamis (12/6/2025).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG kemarin mengalami koreksi minor dan masih berada di atas 7.083.
Dengan demikian, tren naik diperkirakan akan berlanjut dan berpotensi menembus di atas resisten terdekat di 7.261.
"Level support IHSG berada di 7.083, 6.994, 6.929, dan 6.811, sementara level resistennya di 7.261, 7.345, dan 7.444. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral," terang dia.
Sementara bursa kawasan Asia hari ini beragam. Strait Times naik 0,31 persen (12,32 poin) di level 3.931,37, Shanghai Composite naik 0,10 persen (3,51 poin) di level 3.339,81.
Sementara itu, Nikkei turun 0,67 persen (257,19 poin) di level 38.164,00, dan Hang Seng turun 0,69 persen (167,34 poin) di level 24.119,58.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.
Melansir data Bloomberg, pukul 09.06 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.243 per dollar AS atau menguat 17 poin (0,10 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.260 per dollar AS.
Analis Mata Uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dollar AS.
Ia menjelaskan, dollar AS kembali turun cukup besar setelah data menunjukkan inflasi di AS pada bulan Mei naik lebih kecil dari perkiraan.
Hal ini sekaligus meningkatkan prospek The Fed untuk memangkas suku bunga.
Sementara itu, sentimen lain dari domestik adalah risk on di pasar ekuitas oleh inflow asing yang akan terus mendukung rupiah. "Proyeksi pergerakan rupiah hari ini ada di rentang 16.200-16.300," ujar dia.
Tag: #ihsg #awal #sesi #coba #bangkit #rupiah #lanjut #menguat