



Prabowo Pimpin Panen Raya Jagung di Kalbar, Siap Ekspor ke Malaysia
— Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia menghentikan impor jagung pada 2026. Target ambisius ini disampaikan Prabowo saat memimpin panen raya jagung secara hybrid dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6/2025), dalam agenda panen raya jagung Kalbar kuartal II tahun ini.
Dalam sambutannya, Prabowo menyebut bahwa pada 2024 Indonesia masih mengimpor jagung sebanyak 500.000 ton. Namun, dengan hasil panen yang meningkat pada 2025, ia optimistis Indonesia bisa mencapai swasembada dan mulai membuka jalur ekspor.
"Kalau tahun lalu kita masih impor 500.000 ton, saya kira tahun 2026 sudah tidak impor lagi. Pak Menteri? Ekspor?" ujar Prabowo seraya menoleh ke Menteri Pertanian dan Kapolri yang hadir mendampingi.
Pertanyaan itu pun dijawab serempak oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Keduanya menyatakan siap mendukung penghentian impor sekaligus percepatan ekspor jagung.
"Terima kasih. Saya diberi jaminan oleh dua tokoh Indonesia yang hebat, Menteri Pertanian dan Kapolri, bahwa tahun 2026 Indonesia tidak impor lagi jagung," tegas Presiden.
Siap Ekspor Jagung ke Malaysia
Presiden Prabowo Subianto dalam acara panen raya jagung serentak kuartal II di Landasan Udara Harry Hadisoemantri, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (5/6/2025). Sejalan dengan optimisme pemerintah, Indonesia juga tengah bersiap mengekspor jagung ke Malaysia. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan, sebanyak 27.000 ton jagung telah siap dikirim pada pertengahan Juni 2025.
Ekspor tersebut merupakan bagian dari hasil panen raya jagung di sejumlah wilayah, termasuk panen raya jagung Bengkayang.
"Yang sudah dilaporkan itu, 27.000 ton jagung siap diekspor. Dua daerah lainnya juga akan menyusul, tapi belum melaporkan kuantitasnya," ujar Amran.
Amran menambahkan, ekspor jagung dan kelapa merupakan bagian dari strategi hilirisasi pertanian yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Selain jagung, Indonesia juga tengah menyiapkan ekspor kelapa, yang disebutnya memiliki potensi besar karena permintaan global yang terus meningkat.
Dorong Hilirisasi Produk Jagung
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menekankan pentingnya hilirisasi komoditas jagung. Ia mendorong agar hasil panen tidak hanya dijual dalam bentuk mentah, tetapi juga diolah menjadi produk turunan seperti keripik jagung dan nasi jagung.
"Itu lebih sehat dari nasi-nasi lain. Nasi jagung bisa jadi alternatif pangan masyarakat," ujar Prabowo.
Ia juga mengapresiasi peran koperasi yang dibina oleh Kementerian Pertanian dan Polri dalam mengembangkan produk-produk olahan berbasis jagung.
Langkah Presiden Prabowo untuk menghentikan impor jagung dan memperluas ekspor menandai babak baru dalam arah kebijakan pangan nasional. Dengan dukungan produksi yang stabil dan program hilirisasi yang terstruktur, pemerintah menargetkan Indonesia tak hanya swasembada, tetapi juga menjadi negara pengekspor komoditas strategis seperti jagung.
Panen raya jagung yang digelar di Bengkayang menjadi simbol penting dari upaya tersebut. Kalimantan Barat, yang sebelumnya bukan daerah sentra jagung utama, kini mulai menunjukkan kontribusi signifikan dalam peta produksi nasional.
Tag: #prabowo #pimpin #panen #raya #jagung #kalbar #siap #ekspor #malaysia