Evaluasi Kebutuhan Bisnis, TikTok Shop PHK Ratusan Karyawan
TikTok Shop akhirnya bisa kembali beroperasi di Indonesia setelah menyepakati kerja sama dengan Tokopedia. TikTok menggelontorkan Rp 23 Triliun untuk membeli saham baru yang diterbitkan Tokopedia sehingga porsi kepemilikannya menjadi 75 persen di Tokopedia(KOMPAS.com/Bill Clinten)
10:12
4 Juni 2025

Evaluasi Kebutuhan Bisnis, TikTok Shop PHK Ratusan Karyawan

- TikTok Shop tengah melakukan evaluasi atas kebutuhan bisnisnya di Indonesia. Langkah inipun berdampak pada pengurangan alias pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan.

PHK unit bisnis e-commerce milik ByteDance Ltd itu dilakukan sebagai upaya pemangkasan biaya setelah merger dengan Tokopedia pada 2024 lalu.

Juru Bicara TikTok mengatakan, evaluasi kebutuhan bisnis rutin dilakukan untuk memperkuat posisi perusahaan. Selain itu meningkatkan layanan yang lebih baik kepada penggunanya.

“Kami secara rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan penyesuaian untuk memperkuat organisasi serta memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna” ujar Juru Bicara TikTok kepada Kompas.com, ditulis Rabu (4/6/2025).

Meski tengah mengurangi jumlah karyawannya di Indonesia, TikTok Shop memastikan terus memperkuat investasinya di Tanah Air, sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan.

“Sejak akuisisi Tokopedia, fokus kami adalah memanfaatkan kekuatan TikTok Shop dan Tokopedia guna melayani basis pengguna kami yang beragam dengan lebih baik, paparnya.

Dikutip dari Bloomberg, Minggu (1/6/2025), TikTok Shop dilaporkan memangkas staf di semua tim e-commerce, termasuk logistik, operasional, pemasaran, dan pergudangan.

Sumber yang meminta tidak disebutkan namanya mengungkapkan, langkah lebih lanjut soal PHK TikTok Shop akan dilakukan paling cepat pada Juli 2025. Nantinya PHK tersebut akan membuat Tokopedia dan TikTok Shop hanya memiliki sekitar 2.500 karyawan secara total di Indonesia.

Respons Kabar Penjual Tokopedia Dialihkan ke TikTok Shop

Juru Bicara TikTok juga merespon isu penjual Tokopedia dialihkan ke TikTok Shop. Menurutnya, manajemen platform sosial media asal China itu tengah menyatukan seller center setelah Tokopedia dan TikTok Shop digabungkan alias merger.

Integrasi seller center mulai diterapkan pada akhir 2024 lalu. Kemudian, bisa diakses oleh semua penjual baik di Tokopedia dan TikTok Shop per 8 April 2025.

“Kami ingin menekankan bahwa upaya integrasi kami, termasuk penyatuan seller center, bertujuan untuk memperkuat nilai yang diberikan kedua merek kepada para penjual, mitra, dan pengguna di seluruh Indonesia,” bebernya.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebelumnya menanggapi kabar TikTok Group yang mulai mengarahkan penjual Tokopedia beralih ke TikTok Shop. Langkah ini disebut sebagai bagian dari integrasi lintas platform.

Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan Rifan Ardianto memastikan, perbedaan dua entitas yang terlibat.

Menurutnya, aplikasi TikTok sebagai media sosial dikelola oleh TikTok Ltd. Sementara TikTok Shop by Tokopedia dikelola oleh PT Tokopedia. Perusahaan yang sama juga mengelola platform e-commerce Tokopedia.

Sepanjang pemantauan yang dilakukan Kemendag, proses migrasi yang saat ini sedang berjalan adalah migrasi dari seller center TikTok Shop by Tokopedia dan pedagang dari seller center Tokopedia ke dalam satu aplikasi Seller Center,” kata Rifan.

Dia menjelaskan , dua seller center itu sebelumnya terpisah. Kini akan digabungkan ke dalam satu aplikasi. Kemendag tetap memantau dan mengawasi proses ini, tujuannya memastikan kesesuaian dengan aturan yang berlaku.

Tag:  #evaluasi #kebutuhan #bisnis #tiktok #shop #ratusan #karyawan

KOMENTAR