



LPS: Kemampuan Menabung Turun, Masyarakat Lebih Banyak Belanja selama Liburan
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat pelemahan kemampuan menabung masyarakat selama Mei 2025. Kondisi tersebut dinilai bersifat sementara atau musiman. Karena masyarakat banyak membelanjakan uangnya saat masa liburan.
Indeks menabung konsumen (IMK) pada Mei 2025 berada di level 79. Melemah 4,4 poin dari posisi bulan sebelumnya. Sejalan dengan penurunan komponen indeks waktu menabung (IWM) sebesar 1,7 poin ke level 92,9 dan indeks intensitas menabung (IIM) yang merosot 7,1 poin ke level 65,1.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa penurunan tabungan disebabkan masyarakat banyak melakukan belanja pada masa libur keagamaan. Seperti perayaan Waisak dan kenaikan Yesus Kristus yang kemudian membuat libur long weekend.
"Kalau kami lihat mereka (masyarakat) membelanjakan, sehingga tumbuhnya melambat," ungkapnya di bilangan Kuningan, Selasa (3/6).
Hasil survei juga menunjukkan peningkatan persentase responden yang menyatakan bahwa nilai yang ditabung lebih kecil dari yang direncanakan. Yaitu dari 49,1 persen pada April 2025 menjadi 56,7 persen per Mei 2025.
"Ini (perlambatan) bukan berarti karena ekonominya memburuk. Musimannya memang seperti itu," imbuhnya.
Purbaya memperkirakan kemampuan menabung akan kembali pulih dalam waktu dekat. Seiring meningkatnya kembali likuiditas masyarakat.
"Saya expect akan balik ke sekitar 6 persen lagi di Juli sampai Agustus nanti," ujarnya.
Terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) yang meningkat belakangan ini, lanjut Purbaya, merupakan efek lanjutan dari perlambatan ekonomi di 2024. Makanya, saat ini perlu sejumlah kebijakan untuk perbaikan dan menjaga momentum. Agar ekonomi tumbuh lebih cepat dan PHK akan pelan-pelan berkurang.
LPS juga mencatat responden menilai tiga bulan mendatang merupakan waktu yang tepat untuk menabung menurun. Yakni menjadi 39,8 persen dari 42,3 persen pada bulan sebelumnya. Perkembangan ini mengindikasikan rencana dan intensitas menabung yang cenderung melemah.
"Hal ini antara lain berhubungan dengan pengeluaran rumah tangga yang lebih tinggi untuk pendidikan selama masa penerimaan siswa baru dan jelang dimulainya tahun ajaran baru. Selain itu, juga terdapat peningkatan jumlah responden yang mengurangi tabungannya untuk membayar cicilan utang," ujar Direktur Group Riset LPS Seto Wardono.
Pergerakan IMK pada seluruh kelompok pendapatan rumah tangga (RT) melemah pada Mei 2025. Penurunan terbesar terlihat pada kelompok berpendapatan hingga Rp 1,5 juta per bulan sebanyak 12,5 poin. Diikuti RT berpendapatan di atas Rp 3 juta-7 juta per bulan yang melemah 7,2 poin. Kemudian kelompok dengan pendapatan di atas Rp 1,5 juta-3 juta turun 3,0 poin.
"Khusus kelompok rumah tangga dengan pendapatan di atas Rp 7 juta per bulan, IMK masih berada di atas level 100, meski mengalami sedikit penurunan 1,1 poin," jelasnya.
Tag: #kemampuan #menabung #turun #masyarakat #lebih #banyak #belanja #selama #liburan