Koperasi Merah Putih Dibentuk, BUMDes Mau Dibawa ke Mana?
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor 18,5 ton gula semut produksi BUMDes Kabul Ciptaku, Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ke Hungaria, Kamis (1/5/2025).(KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)
18:52
1 Mei 2025

Koperasi Merah Putih Dibentuk, BUMDes Mau Dibawa ke Mana?

- Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan pengelola badan usaha milik desa (BUMDes) tidak perlu galau terhadap rencana kehadiran koperasi desa (kopdes) merah putih.

"Jadi, tidak perlu galau antara BUMDes sama koperasi desa merah putih. Dua-duanya sama pentingnya, dua-duanya tidak boleh saling meniadakan, justru saling mendukung," katanya saat acara pelepasan ekspor gula semut atau gula kristal ke Hungaria di Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, dikutip dari Antara, Kamis (1/5/2025).

Ia lalu mencontohkan, BUMDes Kabul Ciptaku yang ada di Desa Langgongsari, bergerak dalam bidang usaha gula semut, maka kopdes merah putih bisa mengembangkan sektor usaha yang lain, sehingga tidak saling meniadakan, justru saling melengkapi dan memperkuat.

Saat sekarang, kata dia, Kementerian Desa PDT sedang membuat petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis mengenai hubungan antara BUMDes dan kopdes merah putih.

"Jadi, insya Allah kehadiran koperasi desa merah putih tidak merecoki atau tidak membuat BUMDes itu terpinggirkan. Justru persaingannya sehat, ekonomi di desa itu akan semakin kuat," katanya menegaskan.

Kopdes bisa raup untung Rp 80 triliun

Sebelumnya, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyatakan setiap Koperasi Desa Merah Putih berpotensi meraih keuntungan hingga Rp 1 miliar per tahun.

Budi Arie mengatakan dengan target pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih, maka keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp 80 triliun per tahun.

“(Koperasi) bisnisnya monopoli dan captive market, masa tidak untung,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Namun, Budi Arie menekankan bahwa keberhasilan koperasi dalam menghasilkan keuntungan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia.

Untuk itu, Kementerian Koperasi berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi pengelola koperasi melalui serangkaian program, termasuk pelatihan, pendampingan, sertifikasi, supervisi, hingga penyediaan asisten bisnis.

Mengenai biaya pelatihan pengelola dan pengawas koperasi, opsi daring dan hybrid, menurutnya, sedang dipertimbangkan untuk efisiensi dan aksesibilitas.

Kemenkop memperkirakan akan ada sekitar 400 ribu pengurus dan diperkirakan 1,2 juta orang yang akan terlibat dalam pengelolaan berbagai unit usaha Koperasi Desa Merah Putih.

Pemerintah menargetkan pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia saat peluncuran pada 12 Juli 2025 mendatang. Budi Arie memperkirakan anggaran untuk membentuk 80 ribu Kopdes Merah Putih mencapai Rp 400 triliun.

Ketika ditanya terkait skema pembiayaan pembentukan Kopdes, Budi Arie mengatakan itu bakal disusun oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.

Ia menambahkan bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) juga akan dilibatkan dalam pembentukan Kopdes Merah Putih dalam mengawal keuangan dan pinjaman.

Tag:  #koperasi #merah #putih #dibentuk #bumdes #dibawa #mana

KOMENTAR