Harga Beras dan Minyak Goreng Mahal, Anak Usaha ID Food Percepat Distribusi Beras SPHP dan MinyaKita
ILUSTRASI Beras SPHP. (ID Food)
17:27
29 Januari 2025

Harga Beras dan Minyak Goreng Mahal, Anak Usaha ID Food Percepat Distribusi Beras SPHP dan MinyaKita

– Holding Pangan ID FOOD melalui anak perusahaannya PT Rajawali Nusindo lakukan percepatan pendistribusian beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan minyak goreng Minyakita ke seluruh Wilayah Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan dan menjamin keterjangkauan masyarakat di tengah harga beras dan mahalnya minyak goreng curah merek MinyaKita.

"Program ini bertujuan untuk melindungi daya beli dan keterjangkauan harga pangan bagi konsumen,” kata Direktur Utama PT Rajawali Nusindo Wahyu Sakti dalam keterangannya, dikutip Rabu (29/1).

Wahyu merinci, target penyaluran beras SPHP pada Januari-Februari tahun 2025 dipatok sebesar 300 ribu ton beras SPHP di sejumlah wilayah indonesia. Percepatan distribusi ini dilakukan untuk menjaga stok beras SPHP pada segmen ritel modern di sejumlah wilayah Indonesia.

Menurutnya, pendistribusian beras terbagi ke dalam 3 Zona. Meliputi Zona I yang terdiri dari Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB dan Sulawesi. Sedangkan Zona II meliputi Sumatera (kecuali Lampung dan Sumatera Selatan), NTT, dan Kalimantan. Untuk Zona III meliputi Maluku dan Papua.

Untuk diketahui, beras SPHP adalah beras yang dikeluarkan oleh Perum Bulog sebagai produk yang disiapkan untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan. Bulog bekerja sama distribusi dengan Rajawali Nusindo yang memiliki 41 cabang di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Minyakita secara total telah didistribusikan sebanyak 11.423.984 liter. Jumlah tersebut terdiri dari bulan Oktober 2024 sebanyak 1.701.994 liter, November 2024 sebanyak 4.195.614 liter. Kemudian, pada bulan Desember 2024 sebanyak 5.496.376 liter dan pertengahan Januari 2025 sebanyak 30.000 liter.

“Percepatan distribusi tersebut juga bertujuan untuk menjaga stabilitas harga komoditas beras dan minyak goreng di tingkat konsumen, sehingga berkontribusi pada pengendalian tingkat inflasi nasional,” jelasnya.

Sebelumnya diketahui, harga MinyaKita terpantau naik di seluruh daerah di Indonesia melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp 15.700 per liter. Itu sebabnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menetapkan status waspada terhadap komoditas pangan ini.

Dipantau dari panel harga milik Bapanas, pada Rabu (29/1) secara nasional harga MinyaKita mengalami kenaikan. Khusus di DKI Jakarta, harga MinyaKita telah tembus Rp 17.969 per liter atau naik 14,45 persen dari HET.

Tak hanya di Jakarta, kenaikan harga MinyaKita juga berlaku di Gorontalo yang dijual Rp 18.000 per liter. Lalu, di Kalimantan Barat Rp 18.078 per liter, Sulawesi Utara Rp 18.424 per liter, Nusa Tenggara Timur (NTT) Rp 18.487 per liter. Bahkan di Papua harga MinyaKita telah mencapai Rp 19.000 per liter, Papua Tengah Rp 19.250 per liter, dan Papua Barat Daya tembus Rp 19.667 per liter.

Sementara itu, harga beras medium pun terkerek naik dengan harga per kilogram di Jakarta mencapai Rp 13.031 dari HET yang ditetapkan Rp 12.500 per kg. Kenaikan harga beras di atas HET juga terjadi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Sumatera Utara, hingga Papua Tengah.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #harga #beras #minyak #goreng #mahal #anak #usaha #food #percepat #distribusi #beras #sphp #minyakita

KOMENTAR