Cuaca Ekstrem, Menhub Instruksikan Pengelola Layanan Transportasi Perketat Pengawasan
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi saat meninjau Bandara Kertajati, Kamis (9/1/2025).(Humas Kemenhub)
15:08
29 Januari 2025

Cuaca Ekstrem, Menhub Instruksikan Pengelola Layanan Transportasi Perketat Pengawasan

- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menginstruksikan agar seluruh layanan transportasi dapat meningkatkan antisipasi terhadap cuaca ekstrem. Hal ini menindaklanjuti informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Informasi dari BMKG, hingga tanggal 30 Januari 2025, akan terdapat potensi cuaca ekstrem. Ada peluang terjadi cuaca ekstrem hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat disertai petir dan angin kencang.

Kawasan yang memiliki potensi besar yakni kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dan sejumlah titik penyeberangan.

"Untuk itu, sebagai langkah antisipatif, saya instruksikan agar seluruh pengelola layanan transportasi dapat memperketat pengawasan pada aspek keselamatan, khususnya pada sektor transportasi udara dan penyeberangan," ujar Menhub Dudy dalam siaran persnya, Rabu (29/1/2025).

Lebih lanjut, Menhub meminta agar seluruh operator serta pengelola transportasi untuk mengecek kondisi cuaca terkini dari BMKG secara rutin. Hal ini untuk mempertimbangkan langkah yang perlu diambil menyesuaikan dengan prakiraan cuaca.

Pasalnya, pada kondisi potensi cuaca ekstrem, perubahan cuaca dapat terjadi dalam waktu singkat.

"Selain itu, antisipasi pengalihan transportasi dan lalu lintas juga perlu disiapkan, jika terjadi pembatalan keberangkatan atau penutupan akses akibat cuaca," kata Menhub Dudy.

Dengan adanya curah hujan yang tinggi, potensi angin kencang dan petir, kemungkinan gelombang tinggi, serta adanya genangan air atau banjir, maka sejumlah perjalanan transportasi berpotensi mengalami gangguan seperti penundaan atau pembatalan perjalanan dan pengalihan arus lalu lintas.

"Aspek keselamatan harus diutamakan dalam segala kondisi. Jika diperlukan, penundaan atau pembatalan perjalanan bisa dilakukan. Keselamatan seluruh penumpang adalah yang utama," tegas Menhub.

Kemenhub juga melaporkan jumlah pelaku perjalanan tercatat mengalami peningkatan di semua moda transportasi pada masa libur panjang Isra Miraj dan Imlek kali ini.

Trafik di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) naik 29 persen dibandingkan trafik normal.

Pada Jumat hingga Senin (24-27 Januari), tercatat sebanyak 426.132 kendaraan melintas di JTTS, menandakan pergerakan masyarakat di Sumatra yang semakin signifikan dalam memanfaatkan momen libur panjang.

Sementara itu, total volume lalu lintas yang kembali ke wilayah Jabodetabek meningkat 37,91 persen.

Pada Senin, 27 Januari 2025, tercatat kendaraan yang memasuki Jabodetabek sebanyak 176.409 kendaraan, naik 37,91 persen jika dibandingkan kondisi normal sebanyak 127.913 kendaraan.

Pada transportasi perkeretaapian, jumlah penumpang kereta api antarkota harian tanggal 26 Januari 2025 sebanyak 212.266 penumpang, naik 37,8 persen bila dibandingkan rerata harian normal.

Secara kumulatif, volume penumpang KA Antarkota dari tanggal 24 sampai 27 Januari 2025 sebanyak 800.485 penumpang.

Pada transportasi udara, lalu lintas udara pada periode yang sama, dibandingkan tahun lalu, pergerakan pesawat mengalami kenaikan sebesar 8,33 persen dengan penambahan extra flight sebanyak 34 penerbangan.

Pergerakan penumpang juga mengalami kenaikan sebesar 21,17 persen dan pergerakan kargo mengalami kenaikan sebesar 3,85 persen.

Meski begitu, secara umum arus transportasi masyarakat di semua moda berjalan lancar selama libur panjang sejak tanggal 24 sampai 29 Januari 2025 ini.

Editor: Elsa Catriana

Tag:  #cuaca #ekstrem #menhub #instruksikan #pengelola #layanan #transportasi #perketat #pengawasan

KOMENTAR