Bukan Hotel atau Jet Mewah, Ternyata Hal Ini yang Dicari Turis saat Luxury Travel
Ilustrasi masyarakat lokal dengan tenun lokal di Wae Rebo, salah satu destinasi wisata yang kaya akan alam dan budaya di Indonesia.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
12:35
9 Desember 2025

Bukan Hotel atau Jet Mewah, Ternyata Hal Ini yang Dicari Turis saat Luxury Travel

Perjalanan berkonsep mewah alias luxury travel nyatanya tidak hanya perkara pilihan hotel berbintang yang ditempati, ataupun canggihnya jet yang ditumpangi.

Angeline Tang, Account Manager, Member Relations North and South East Asia Virtuoso, jaringan global terkemuka yang fokus pada luxury travel dan pengalaman perjalanan eksklusif mengatakan, hal yang kerap dicari oleh turis saat luxury travel yaitu pengalaman otentik.

"Lebih banyak pengalaman, bagaimana turis langsung berinteraksi dengan masyarakat lokal. Mereka merasakan pengalaman berwisata ke tempat yang tidak biasa, dan memberikan pengalaman bermakna kepada mereka."

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Angeline saat ditemui dalam acara Smailing Tour X Virtuoso di Jakarta Pusat, Senin (8/12/2025).

Contoh sederhana kata Angelina, turis asal Eropa kerap datang ke Asia saat musim dingin karena mereka menghadapi musim tersebut setiap tahun. Sehingga, turis Eropa mencari suasana baru, seperti musim panas ke destinasi lain, seperti Asia.

Turis cari wisata pengalaman 

Kata Angeline, perbedaan mendasar antara kegiatan berwisata biasa dengan berwisata dengan konsep mewah, atau luxury travel, tidak hanya pada pilihan destinasi.

Tetapi juga pada apa yang dilakukan atau apa yang akan diperoleh oleh turis di destinasi tersebut.

"Misalnya saat saya berkunjung ke Sri Lanka, kami pergi ke tempat-tempat yang beda. Kami melakukan hal yang para travellers lakukan, seperti memanjat tebing, yang membedakan adalah kami langsung berinteraksi dengan komunitas lokal," katanya.

Account Manager, Member Relations North and South East Asia Virtuoso, Angeline Tang, dalam acara Smailing Tour X Virtuoso di Jakarta Pusat, Senin (8/12/2025). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Account Manager, Member Relations North and South East Asia Virtuoso, Angeline Tang, dalam acara Smailing Tour X Virtuoso di Jakarta Pusat, Senin (8/12/2025).

Di sana, lanjut Angeline, ia berkunjung ke tempat pembuatan gerabah yang sangat tradisional.

Katanya, dengan kunjungan turis ke tempat-tempat tersebut, diharapkan dapat mengenalkan daya tarik wisata lokal kepada wisatawan internasional.

Serta, dengan kunjungan turis ke sana, mereka belajar tentang budaya setempat, belajar cara masyarakat lokal hidup, diharapkan bisa berdampak baik terhadap destinasi tersebut, termasuk dari segi bisnis.

Konsep luxury travel, menurut Angeline, merujuk kepada aspek waktu dan kesempatan.

"Saya rasa belakangan ini waktu adalah sesuatu yang mewah. Jika kamu punya waktu, itu akan membuka lebih banyak kesempatan untuk kamu bisa pergi kemanapun," katanya.

Referensi seseorang mengenai perjalanan, khususnya luxury travel, kata Angeline, tentu berbeda-beda. Hal ini bergantung pada wisata pengalaman yang diinginkan.

Maka dari itu, melalui luxury travel, katanya, seseorang bisa merencanakan perjalanan dengan lebih leluasa. Mulai dari perencanaan bujet, waktu, hingga destinasi yang akan dituju.

Selain pemilihan hotel mewah sebagai akomodasi, atapun pesawat dan kereta mewah sebagai transportasi, layanan yang bersifat personal juga menjadi aspek penting dalam luxury travel

Layanan yang bersifat personal ini, kata Angeline, merujuk kepada kualitas hospitality yang diberikan kepada turis. 

Peluang pasar luxury travel di Indonesia

Agen perjalanan Smailing Tour dalam siaran resminya menyampaikan, berdasarkan hasil penelitian lembaga survei IMARC Group,  pasar luxury travel telah mencapai 2,2295 triliun dolar amerika serikat pada 2024.  

Angka ini diproyeksikan akan terus stabil dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 3,82 persen hingga 2033.

"Makanya kalau Indonesia, kalau kita dapat dua hingga tiga persen dari turis luxury, ini akan menjadi peluang," kata President & CEO Smailing Tour Anthony Akili, Senin.

Anthony melanjutkan, kuantitas turis luxury memang tidak banyak. Tetapi ketika mereka datang ke suatu destinasi, mereka akan tinggal lebih lama dan mengeluarkan uang lebih banyak di destinasi tersebut.

"Saya rasa pemerintah juga menginginkan itu, lebih ke kualitas turis, tidak hanya sekadar jumlahnya," kata Anthony.

President & CEO Smailing Tour Anthony Akili dalam acara Smailing Tour X Virtuoso di Jakarta Pusat, Senin (8/12/2025). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri President & CEO Smailing Tour Anthony Akili dalam acara Smailing Tour X Virtuoso di Jakarta Pusat, Senin (8/12/2025).

Lebih lanjut disampaikan, tren serupa juga tergambar dalam Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024/2025.

Tren tersebut mencatat semakin tingginya minat terhadap cultural immersion (58,97 persen), wellness tourism (56,41 persen), dan eco-tourism (46,15 persen).

Ketiga preferensi ini, katanya, sejalan dengan karakter utama luxury travel yang mengutamakan autentisitas, pengalaman bermakna, serta kualitas layanan yang lebih tinggi.

Melihat peluang ini, agen perjalanan Smailing Tour saat ini memperkuat ekosistem luxury travel dengan berkolaborasi dengan Virtuoso, yaitu  jaringan global terkemuka yang fokus pada luxury travel dan pengalaman perjalanan eksklusif.

Sebagaimana yang diketahui, jaringan ini beranggotakan agensi perjalanan terbaik yang tersebar di Amerika Utara, Amerika Latin, Karibia, Asia-Pasifik, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.

Anthony menilai, dengan keanggotaan Smailing Tour di Virtuoso, akan membuka akses yang sangat istimewa.

Mulai dari pengalaman perjalanan yang eksklusif, hingga nilai tambah yang signifikan bagi para klien. Melalui itinerary yang dirancang oleh mitra penyedia luxury travel terbaik di dunia.

"Afiliasi ini memungkinkan kami membangun hubungan langsung dengan penyedia layanan travel kelas dunia, sekaligus memberikan nilai lebih kuat dan pengalaman perjalanan yang semakin personal bagi para klien kami," kata Anthony.

Tag:  #bukan #hotel #atau #mewah #ternyata #yang #dicari #turis #saat #luxury #travel

KOMENTAR