Mengapa Hari Bumi Diperingati Setiap 22 April? Ini Sejarahnya
Ilustrasi Hari Bumi.(SHUTTERSTOCK/Sayan Puangkham)
09:35
22 April 2025

Mengapa Hari Bumi Diperingati Setiap 22 April? Ini Sejarahnya

Setiap tanggal 22 April, dunia memperingati Hari Bumi sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi lingkungan hidup. Hari Bumi 2025 menandai usia ke-55 sejak pertama kali digagas pada tahun 1970.

Tahun ini, peringatan jatuh pada hari Selasa, 22 April 2025, dengan tema global "Our Power, Our Planet" atau dalam Bahasa Indonesia berarti "Energi Kita, Planet Kita".

Tema ini mengajak semua orang di seluruh dunia untuk bersatu mendukung energi terbarukan dan mendorong peningkatan pembangkitan listrik terbarukan global hingga tiga kali lipat pada 2030.

Mengapa Hari Bumi Pertama Kali Digagas?

Gagasan Hari Bumi lahir dari kekhawatiran terhadap memburuknya kondisi lingkungan di Amerika Serikat, terutama setelah insiden tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara, California, pada Januari 1969.

Salah satu tokoh penting di balik gerakan ini adalah Senator Gaylord Nelson, yang telah lama memiliki misi untuk menyadarkan pemerintah federal bahwa Bumi berada dalam bahaya.

Dilansir History, Jumat (22/4/2022) Nelson terpilih menjadi Senat AS pada 1962. 

Saat itu, masyarakat Amerika bahkan belum mengenal konsep daur ulang. Nelson ingin mengubah keadaan ini dan memulai gerakan lingkungan modern.

Ia terinspirasi oleh semangat gerakan mahasiswa anti-perang Vietnam dan ingin menerapkannya dalam konteks lingkungan, khususnya soal polusi udara dan air.

Kapan Hari Bumi Pertama Kali Diperingati?

Konsep Earth Day pertama kali diumumkan oleh Nelson pada sebuah konferensi di Seattle, pada musim gugur tahun 1969. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terlibat, dan responsnya luar biasa.

Jaringan komunikasi pada saat itu membawa kabar dari pantai ke pantai, dan Nelson menerima telegram, surat, hingga telepon dari seluruh negeri sebagai bentuk dukungan.

"Jaringan komunikasi berkawat membawa cerita dari pantai ke pantai. Responsnya sangat menarik. Telegram, surat, dan telepon berdatangan dari seluruh negeri," kenang Nelson seperti diberitakan History.

Pada 22 April 1970, Hari Bumi pertama digelar. Ribuan universitas dan komunitas di berbagai kota, termasuk Philadelphia, Chicago, dan Los Angeles, mengorganisasi unjuk rasa besar-besaran menentang kerusakan lingkungan.

Dari pantai ke pantai, jutaan orang menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi tanah, sungai, dan udara.

ilustrasi bumiFreepik ilustrasi bumi

Bagaimana Gerakan Hari Bumi Dijalankan?

Gerakan ini tidak berjalan sendiri. Nelson menggandeng Pete McCloskey, anggota Kongres dari Partai Republik, serta Denis Hayes, seorang aktivis muda dan mantan presiden mahasiswa di Universitas Stanford, yang kemudian terpilih sebagai koordinator nasional Hari Bumi.

Hayes bekerja sama dengan relawan mahasiswa dan staf dari kantor Senat Nelson untuk mengorganisasi kampanye ini.

Hayes memilih tanggal 22 April sebagai hari aksi dan menyebarkan kampanye ini secara nasional, melibatkan organisasi dan kelompok agama di seluruh Amerika Serikat.

Menurut Nelson, keberhasilan Hari Bumi terjadi karena respons spontan dari masyarakat akar rumput, bukan karena pengorganisasian terpusat.

Ilustrasi liburan. FREEPIK/JCOMP Ilustrasi liburan. Apa Dampak dari Hari Bumi?

Hari Bumi pertama sukses menarik 20 juta peserta dari seluruh Amerika Serikat, mulai dari mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat umum.

Kampanye ini kemudian berkembang menjadi gerakan global. Pada tahun 1990, Hari Bumi dikampanyekan secara internasional dan berhasil memobilisasi 200 juta orang di 141 negara.

Sejak saat itu, Hari Bumi terus diperingati setiap tahun dengan semangat yang sama: menyuarakan aksi nyata untuk melindungi lingkungan hidup dan mendorong perubahan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Bagaimana Minat Pariwisata Ramah Lingkungan?

Tren wisata ramah lingkungan di Indonesia terus meningkat. Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Tiket.com.

Co-Founder dan CMO Tiket.com, Gaery Undarsa, mengungkapkan, wisatawan muda berusia 16-34 menganggap wisata ramah lingkungan sebagai daya tarik besar.

"Kami perhatikan datanya, sekitar 46 persen survei menyatakan bahwa ekowisata menjadi tren penting selama 2024-2025," ujar Gaery dalam konferensi pers Tiket.com x Plataran Indonesia, Senin (14/4/2025).

 

Dari seluruh generasi z dan milenial yang gemar bertualang, Gaery menyebut, 85 persen di antaranya menganggap praktik ramah lingkungan sangat penting selagi berwisata.

Selanjutnya, 71 persen dari total wisatawan semua generasi, juga menerima rekomendasi pariwisata berkelanjutan.

Ekowisata atau wisata berbasis alam merupakan aktivitas yang menekankan pembelajaran lingkungan dan memastikan lingkungan tidak dirusak oleh wisatawan.

Cukup banyak pilihan destinasi ekowisata di Indonesia, seperti taman nasional Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Baluran, Desa Penglipuran Bali, hingga Raja Ampat.

Sementara itu, wujud wisata ramah lingkungan umumnya ditandai dengan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana dengan mengurangi penggunan plastik, hingga ikut menanam bibit pohon.

 

Tag:  #mengapa #hari #bumi #diperingati #setiap #april #sejarahnya

KOMENTAR