Gara-gara Lebah, Meta Induk Perusahaan Facebook Gagal Bangun Pusat Data AI Bertenaga Nuklir Pertamanya
Foto: Ilustrasi: Lebah ganggu ambisi Meta induk perusahaan Facebook untuk membangun pusat data AI bertenaga nuklir. (Gizmochina).
09:08
14 November 2024

Gara-gara Lebah, Meta Induk Perusahaan Facebook Gagal Bangun Pusat Data AI Bertenaga Nuklir Pertamanya

Ambisi teknologi Meta, induk perusahaan Facebook tertahan oleh serangga kecil bernama lebah. Ya, gara-gara lebah, Meta sampai gagal membuat pusat data AI (Artificial Intelligence)-nya yang direncanakan memanfaatkan sumbet energy bertenaga nuklir.

Meta terpaksa membatalkan rencana membangun pusat data AI bertenaga nuklir di Amerika Serikat (AS) terkendala masalah ingkungan. Awalnya, perusahaan bermaksud membangun fasilitas berbasis energi bebas emisi dari operator pembangkit nuklir.Padahal, bila itu bisa terwujud Meta sebagai salah satu perusahaan teknologi pertama yang memanfaatkan energi nuklir untuk kebutuhan pemrosesan AI.

Namun, spesies lebah langka justru ditemukan di lokasi yang dipilih untuk pusat data tersebut. Hal itu kemudian menimbulkan kendala regulasi dan lingkungan yang akhirnya menyebabkan penghentian proyek.

Alasan mengapa perusahaan teknologi besar semakin mengeksplorasi tenaga nuklir sebagai sumber energi untuk pengembangan AI adalah karena model AI membutuhkan daya komputasi yang sangat besar, yang menyebabkan konsumsi energi yang signifikan, seringkali sepanjang waktu. 

Sumber energi tradisional, terutama bahan bakar fosil, kesulitan untuk menyediakan daya berkelanjutan yang dapat ditingkatkan tanpa meningkatkan emisi karbon. Energi nuklir menawarkan pasokan listrik yang stabil dan bebas emisi yang sejalan dengan komitmen lingkungan dan tujuan jangka panjang industri teknologi.

Dilansir dari Gizmochina, meski ambisi nuklir Meta untuk situs ini kini telah dikesampingkan, perusahaan tersebut tidak mengesampingkan kemungkinan alternatif untuk mengamankan sumber energi rendah karbon. 

Langkah ini sejalan dengan tren yang lebih luas di antara para raksasa teknologi, termasuk Microsoft, Google, dan Amazon, yang semuanya baru-baru ini berkomitmen untuk menggunakan tenaga nuklir untuk pusat data mereka.

Microsoft, misalnya, memiliki perjanjian selama 20 tahun untuk mendapatkan energi dari pembangkit listrik tenaga nuklir Three Mile Island yang bersejarah, yang sekarang berganti nama menjadi Crane Clean Energy Center, untuk mendukung inisiatif AI-nya sendiri.

Google dan Amazon juga berinvestasi dalam reaktor modular kecil (SMR), unit nuklir kompak yang dirancang untuk penyebaran yang lebih aman dan fleksibel, dengan Google mengharapkan reaktornya akan beroperasi pada tahun 2030.

Meta tetap berkomitmen untuk mengeksplorasi sumber energi bersih tambahan guna mendukung operasi AI yang intensif data. Meningkatnya ketergantungan industri teknologi pada tenaga nuklir menggarisbawahi meningkatnya kebutuhan energi AI dan peran penting energi bersih dalam memenuhi tujuan keberlanjutan. 

Namun, untuk saat ini, keberadaan satwa liar yang terancam punah dan lanskap regulasi telah mengalihkan rencana Meta untuk masa depan AI bertenaga nuklir.

 

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tag:  #gara #gara #lebah #meta #induk #perusahaan #facebook #gagal #bangun #pusat #data #bertenaga #nuklir #pertamanya

KOMENTAR