602
AIoT Smart Solution Initiative 2024 mendorong ekosistem IoT terus dikembangkan di Indonesia. (Rian Alfianto/JawaPos.com)
17:52
7 November 2024
Potensinya Terus Tumbuh, Asioti dan SDPPI Komdigi Dorong Penguatan Ekosistem IoT di Indonesia
- Pasar Internet of Things atau IoT secara global mengalami lonjakan pendapatan yang signifikan, yakni mencapai USD 947,50 miliar pada tahun 2024 di seluruh dunia. Ke depannya, perkembangan pasar teknologi IoT ini, diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 10,49 persen (CAGR 2024-2029), sehingga menghasilkan volume pasar yang luar biasa sebesar USD 1.560,00 miliar pada tahun 2029. Tren positif juga terjadi di Indonesia, di mana pasar IoT juga mengalami pertumbuhan pesat karena gelombang transformasi digital yang terus terjadi. Pada 2024, pasar IoT Industri di Indonesia diproyeksikan mencapai pendapatan sebesar USD 2,15 miliar atau berkisar Rp 33,7 triliun lebih pada tahun 2024. Pasar ini juga diperkirakan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2024-2029) sebesar 22,87 persen, yang menghasilkan volume pasar sebesar USD 6,02 miliar pada tahun 2029. Dari sisi pertumbuhan perangkat, laporan State of IoT Summer 2024 memperkirakan ada 18,8 miliar perangkat IoT pada akhir 2024 secara global. Jumlah ini meningkat 13 persen dari 16,6 miliar perangkat IoT yang terhubung pada akhir tahun 2023. Pesatnya pertumbuhan IoT tak lepas dari terus dinamisnya perkembangan ekosistem IoT di Indonesia. Salah satunya, melalui digelarnya program AIoT Smart Solution Initiative 2024 yang merupakan program kolaborasi antara Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama dengan Asosiasi IoT Indonesia (Asioti). Pada Kamis (7/11), kegiatan AIoT Smart Solution 2024 telah mencapai puncaknya, setelah sebelumnya menggelar rangkaian roadshow di tiga kota, yakni Surabaya, Batam, dan Jakarta, Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Mulyadi, dalam sambutannya mengajak para pelaku IoT di Indonesia untuk mulai beralih dari yang selama ini merupakan smart user, menjadi smart provider. "Untuk mengembangkan ekosistem IoT dalam negeri, pemerintah tentu tak bisa sendiri. Perlu kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, untuk mewujudkan perkembangan industri IoT di dalam negeri hingga global dalam lima tahun ke depan," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/11). Ketua Umum Asosiasi Internet of Things Indonesia (Asioti), Teguh Prasetya dalam kesempatan yang sama menjelaskan, tahun ini menjadi tahun ketujuh digelarnya ajang AIoT Smart Solution Initiative 2024. "Perkembangan IoT di Indonesia tak lepas dari gencarnya berbagai perusahaan dari lintas industri untuk terus bertransformasi, baik dari sektor privat maupun pemerintah," ujar Teguh. Menurutnya, perkembangan IoT akan terus bergulir ke arah pemanfaatan AI hingga GenAI di masa depan. Dengan pesatnya perkembangan yang terjadi, tahun ini Asioti dan Komdigi juga meluncurkan Direktori Solusi Pintar berupa katalog yang terbuka untuk umum ini, berisi 143 solusi IoT yang telah hadir di dalam ekosistem IoT Indonesia. "Kami pun mengundang masyarakat luas yang memiliki solusi berupa perangkat IoT untuk mendaftarkan perangkatnya dalam katalog ini," lanjut Teguh. Kemudian, setelah berproses selama lebih kurang tiga bulan, AIoT Smart Solution 2024 juga mengumumkan PT Myeco Inovasi Indonesia (MyEco) dan PT Iotera Sinergi Digital sebagai Solusi AIoT Terbaik. Iotera merupakan solusi digital yang menawarkan pemantauan IOT real-time untuk menara telekomunikasi, ATM bank/CDM, pusat data, pertanian. Aplikasi utamanya adalah pengawasan keamanan, pemantauan daya dan baterai, pemantauan level dan konsumsi bahan bakar, pemantauan parameter lingkungan, dan pengukuran cerdas. Sementara MyEco merupakan startup yang bergerak dibidang solusi teknologi smart home penghematan listrik dengan produk solusi alat penghemat listrik otomatis berbasis AI internet of things.
Editor: Estu Suryowati
Tag: #potensinya #terus #tumbuh #asioti #sdppi #komdigi #dorong #penguatan #ekosistem #indonesia