Misteri di Balik Smartphone ''Made in USA'' Milik Trump
T1 Phone, smartphone Android bikinan perusahaan Donald Trump(Trump Mobile)
08:06
22 Juni 2025

Misteri di Balik Smartphone ''Made in USA'' Milik Trump

- Trump Organization, perusahaan konglomerasi milik Presiden Amerika Serikat Donald Trump, melebarkan bisnisnya memproduksi ponsel lewat merek Trump Mobile.

Perusahaan yang dipimpin oleh Donald Trump Jr. dan Eric Trump (anak pertama dan ketiga Trump) baru-baru ini mengumumkan smartphone bernama T1 Phone

HP Trump T1 Phone yang dibanderol 499 dollar AS (sekitar Rp 8,1 juta) ini digadang-gadang sebagai ponsel "made in USA" alias diproduksi secara lokal di Negeri Paman Sam.

Namun, klaim ini langsung menuai keraguan luas, terutama di kalangan pengamat dan pakar teknologi. Sejumlah analis menyebut bahwa T1 lebih tampak seperti ponsel asal China yang hanya dibungkus ulang dan dipoles dengan branding patriotik.

Hampir mustahil dibuat di AS

Di laman Trump Mobile, T1 Phone disebut membiliki spesifikasi seperti layar AMOLED 6,78 inci, refresh rate 120 Hz, kamera utama 50 MP, kamera selfie 16 MP hingga baterai 5.000 mAh.

Ponsel ini menjalankan sistem operasi Android 15, serta dibekali pimindai sidik jari di bawah layar, AI face unlock, bahkan audio jack 3.5mm. Fitur-fitur ini dikemas dalam bodi ponsel dengan penampang logam berkelir emas.

Berdasarkan gambar yang dibagikan di laman Trump Mobile, layar ponsel ini menampilkan wallpaper bernuansa kuning emas, disertai teks "Make America Great Again" sebagaimana slogan kampanye Trump.

Dalam pernyataan kepada The Wall Street Journal, juru bicara Trump Organization menyatakan bahwa proses manufaktur ponsel T1 Phone akan dilakukan di Alabama, California, dan Florida. Namun, banyak pihak menilai klaim ini sangat meragukan.

Untuk benar-benar menyandang label “Made in America”, sebuah ponsel harus diproduksi dari komponen yang dibuat dan dirakit di Amerika Serikat.

Fakta di lapangan diyakini jauh dari itu. Ini mengingat komponen seperti layar AMOLED, sensor kamera, modul Face Unlock, hingga chip utama sebagian besar berasal dari China, Korea Selatan, atau Taiwan.

"Kalau benar-benar dirakit dan diproduksi di AS, itu hampir mustahil," kata Francisco Jeronimo, Wakil Presiden dari firma riset pasar IDC.

"Infrastruktur produksi ponsel di AS belum ada, apalagi untuk skala dan harga seperti ini (hanya Rp 8 jutaan)," kata Jeronimo.

Sebagai perbandingan, perusahaan Purism yang membuat Librem 5 USA pada 2020, membanderol ponsel buatannya dengan harga 2.000 dollar AS atau sekitar Rp 32 jutaan. Ponsel ini sebagian besar komponennya berasal dari AS dan dirakit di dalam negeri.

Dengah harga tersebut, ponsel ini hadir tanpa fitur modern seperti layar OLED atau koneksi 5G.

Dengan kata lain, membuat ponsel “made in USA” dengan layar AMOLED, sensor sidik jari dalam layar, dan kamera AI hanya dengan harga 499 dollar AS adalah hal yang nyaris mustahil.

Dengan diberlakukannya sanksi dagang, perusahaan-perusahaan teknologi AS dilarang berbisnis dengan perusahaan asal China, termasuk untuk pengiriman chip AI.

ABC.net Dengan diberlakukannya sanksi dagang, perusahaan-perusahaan teknologi AS dilarang berbisnis dengan perusahaan asal China, termasuk untuk pengiriman chip AI. Membuat dan merakit ponsel sendiri di Amerika Serikat tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Bahkan vendor gadget raksasa sekalas Apple saja masih mengandalkan rantai pasokan global, dan tidak membuat semua komponen iPhone, iPad, dan perangkat lainnya. Apple juga tidak merakitnya sendiri di Amerika Serikat.

Saat ini, sebagian besar perangkat iPhone dirakit di China, serta menggunakan komponen yang bersumber dari berbagai negara seperti kamera dari Jepang, prosesor dari Taiwan, layar dari Korea Selatan, dan memori dari Amerika Serikat.

Ini dikarenakan Amerika Serikat belum memiliki ekosistem manufaktur yang sematang China. Setidaknya begitulah menurut pengalaman Apple.

Sebelumnya, pemerintahan Trump sempat menyuruh Apple memindahkan lini produksinya ke AS.

Analis dari perusahaan riset dan investasi Wedbush Securities, Dan Ives berpendapat, melakukan hal itu akan memakan waktu bertahun-tahun dan menyebabkan harga iPhone meroket.

Menurut perkiraan Wedbush, butuh waktu 3 tahun dan 30 miliar dollar AS untuk memindahkan bahkan hanya 10 persen dari rantai pasokan Apple dari Asia ke AS dengan gangguan besar dalam prosesnya.

Harga iPhone pun bisa melonjak ke sekitar 3.500 dollar AS (sekitar Rp 56 juta).

T1 Phone hanya ponsel China yang disulap?

HP Trump T1 Phone kemungkinan besar adalah hasil rebranding dari Wingtech REVVL 7 Pro 5G.GSMArena HP Trump T1 Phone kemungkinan besar adalah hasil rebranding dari Wingtech REVVL 7 Pro 5G.Menurut pengamatan dari Max Weinbach, analis teknologi yang aktif di platform X (dulu Twitter), T1 Phone kemungkinan besar adalah hasil rebranding dari Wingtech REVVL 7 Pro 5G.

REVVL 7 Pro 5G sendiri merupakan ponsel yang sebelumnya sempat dipasarkan di bawah nama T-Mobile, lalu menghilang secara misterius dari pasaran tahun lalu. 

"T1 Phone bukan ponsel yang dibuat dari nol di Amerika, melainkan hasil rebranding ponsel China yang dijual ulang dengan harga premium," tulis Weinbach.

Menurut Weinbach, banyak produsen ponsel di China yang dikenal sebagai original design manufacturers (ODM), menawarkan ponsel "template" yang bisa dimodifikasi oleh pembeli.

Misalnya, pembeli bisa mengubah warna casing, menambah RAM, mengubah anarmuka, atau memberi lapisan emas, tanpa perlu mengubah inti perangkat keras.

Cara inilah yang diyakini diakukan Trump Mobile agar T1 Phone bisa terlihat “eksklusif” secara desain, padahal intinya tetap produk China dengan harga murah.

Bahkan tim editorial media teknologi The Verge pun mencoba membongkar hal ini.

Dengan membandingkan spesifikasi di situs Amazon dan GSMArena, mereka menyimpulkan bahwa T1 kemungkinan besar adalah kombinasi dari REVVL 7 dan REVVL 7 Pro, dengan modifikasi kosmetik untuk menyesuaikan dengan branding “Trump”.

Trump Mobile belum angkat bicara soal masalah ini. Yang jelas, smartphone T1 Phone kini sudah bisa dipesan di AS.

Konsumen perlu membayar uang muka sebesar 100 dollar AS (sekitar Rp 1,6 juta) untuk memesannya. Adapun harga smartphone ini adalah 499 dollar AS (sekitar Rp 8,1 juta), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Sabtu (21/6/2025).

Tag:  #misteri #balik #smartphone #made #milik #trump

KOMENTAR