Kehadiran Deepseek, AI dari China Ancam Big Tech Amerika hingga Saham Nvidia
Mengutip laporan BBC International, kapitalisasi pasar Nvidia telah menyusut hingga 593 miliar dolar AS, mencatat rekor kerugian terendah sejak 16 Maret 2020.
Sementara itu, perusahaan-perusahaan data center yang menggunakan GPU Nvidia, seperti Dell, HP Enterprise, dan Super Micro Computer, tercatat mengalami penurunan sekitar 5,8 persen. Oracle juga turut merasakan penurunan signifikan sebesar 14 persen.
Tak hanya itu, sejumlah saham Big Tech AS juga dilaporkan anjlok di perdagangan pagi ini diantaranya saham Broadcom turun 17,4 persen, disusul Microsoft kehilangan 2,1 persen, dan Alphabet merosot 4,2 persen. Disusul Meta yang kehilangan kapitalisasi pasar sebesar 232 miliar dollar AS serta Apple yang anjlok sebesar 182 miliar dollar AS.
Penurunan saham secara besar-besaran disebabkan oleh kekhawatiran investor terkait kemunculan DeepSeek, perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal China. DeepSeek sendiri merupakan sebuah platform AI generatif yang dirancang untuk memahami, memproses, dan merespons berbagai konteks dalam bahasa manusia.
Sama seperti ChatGPT, DeepSeek dapat digunakan untuk keperluan percakapan, pembuatan konten, hingga analisis data. Namun, yang membuat DeepSeek lebih unggul dari yang lainnya karena DeepSeek hanya menggunakan chip yang kurang canggih untuk menggerakkan model AI-nya.
Aplikasi DeepSeek yang menggunakan model AI DeepSeek-V3 berhasil memikat para pengguna, hingga meraih posisi teratas di App Store Apple sejak peluncurannya pada 10 Januari 2025.
Meski menggunakan AI murah namun DeepSeek mampu menghadirkan teknologi canggih, bahkan dinilai lebih dari TikTok dan RedNote. Menarik perhatian banyak pengguna dan menduduki peringkat "aplikasi gratis teratas".
Imbas popularitas DeepSeek yang melonjak memicu kecemasan di kalangan investor, karena teknologi ini dapat dikhawatirkan dapat menurunkan permintaan terhadap chip AI yang selama ini menjadi andalan Nvidia.
Alhasil para investor pun ramai-ramai melepas saham teknologi. Tak hanya Big tech AS saja yang terdampak aksi jual saham juga merembet dari Tokyo hingga Amsterdam dan Silicon Valley.
Di Eropa, saham perusahaan semikonduktor asal Belanda, ASML (ASML.AS), turun 0,5 persen dan Infineon (IFXGn.DE) melemah 0,6 persen. Saham perusahaan perangkat lunak asal Jerman, SAP (SAPG.DE), juga turun 0,3 persen.
“Kita tidak tahu seberapa besar imbal hasil yang akan kita dapatkan dari investasi di sektor AI. Sekarang semua orang mempertanyakan langkah yang kita lakukan selama 18 bulan hingga dua tahun terakhir, yaitu membeli saham-saham AI tanpa kecuali,” kata Kim Forrest, Chief Investment Officer di Bokeh Capital Partners.
Tag: #kehadiran #deepseek #dari #china #ancam #tech #amerika #hingga #saham #nvidia