Investor Kripto Ramai-ramai Jual Aset, Efek Domino AI DeepSeek?
Ilustrasi bitcoin, aset kripto.(UNSPLASH/TRAXER)
08:57
29 Januari 2025

Investor Kripto Ramai-ramai Jual Aset, Efek Domino AI DeepSeek?

- Kehadiran AI DeepSeek asal China, turut memengaruhi kondisi pasar kripto secara global. Pada Senin (27/1/2025), harga kripto Bitcoin sempat turun 7 persen menjadi di bawah 98.000 dollar AS (sekitar Rp 1,58 miliar) per keping. 

Platform analisis kripto Coinglass mencatat, investor ramai-ramai menjual aset kripto pada tanggal tersebut dengan total likuidasi (pencairan aset ke uang tunai) sampai 861,48 juta dollar AS (sekitar Rp 13,9 triliun).

Sejumlah analis menyebut turunnya pasar kripto berkaitan dengan reaksi pasar terhadap DeepSeek yang dinilai memengaruhi industri teknologi global.

Ash Crypto, seorang pakar kripto, mengatakan bahwa penurunan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya dipengaruhi oleh kondisi pasar saham, bukan hanya faktor internal pasar kripto.

Namun, Ran Neuner, pendiri platform Crypto Banter, memperingatkan adanya potensi efek domino. Menurutnya, penurunan nilai saham perusahaan teknologi akibat kehadiran DeepSeek bisa memicu aksi jual di pasar kripto.

"Jika saham-saham ini anjlok, orang-orang akan kehilangan uang dan berupaya keluar dari semua pasar berisiko, termasuk kripto," ujar Neuner.

Ada kemungkinan penurunan pasar kripto dipengaruhi penilaian ulang saham teknologi yang overvalued. 

Sebagaimana diketahui, popularitas DeepSeek saat ini memengaruhi harga saham sejumlah perusahaan teknologi, utamanya adalah Nvidia, hingga berdampak pada nilai perusahaan yang dipimpin oleh Jensen Huang tersebut.

Pabrikan chip asal Amerika Serikat, Nvidia mendapati penurunan nilai kapitalisasi pasar perusahaan hingga nyaris 600 miliar dollar AS (sekitar Rp 9.714 triliun) pada Senin (27/1/2025). 

Hal ini dikarenakan AI DeepSeek dikembangkan menggunakan chip Nvidia H800 yang lebih murah dan lebih rendah kapasitasnya dibandingkan chip Nvidia H100 yang banyak dipakai untuk pengembangan model AI seperti OpenAI, Google, dan Meta.

Ini memicu kecemasan di kalangan investor, yang khawatir bahwa teknologi ini dapat menurunkan permintaan terhadap chip AI yang selama ini menjadi andalan Nvidia.

"Jika saham-saham ini anjlok, orang-orang akan kehilangan uang dan berpotensi menghancurkan semua pasar berisiko karena karena orang-orang berupaya keluar dari risiko," ujar Neuner.

Saham saingan Nvidia, yaitu Broadcom, juga turun sekitar 18 persen. Developer produk software juga kena imbas, meskipun lebih kecil. Saham Microsoft dan Google masing-masing turun 3,7 persen dan lebih dari 3 persen.

Dengan banyaknya vendor perangkat keras AI yang kena imbas dari disrupsi DeekSeek, investor sekarang mulai mempertanyakan apakah investasi mereka sebelumnya pada perusahaan yang lebih banyak menggunakan chip AI daripada tim DeepSeek bakal terbayar.

Selain Bitcoin, data CoinGecko juga menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar kripto AI menurun. Kripto AI adalah jenis kripto yang menggabungkan teknologi AI dengan blockchain. Beberapa contoh kripto AI yaitu Virtual Protocol dan Griffain.

Menurut data CoinGecko, kapitalisasi pasar token kripto AI turun nyaris 13 persen, menjadi 36,4 miliar dollar AS (sekitar Rp 590 triliun), dihimpun KompasTekno dari BeInCrypto, Selasa (28/1/2025).

Saham Nvidia ambles

Popularitas DeepSeek berdampak pada nilai perusahaan Nvidia. Seperti disebutkan sebelumnya, Nvidia mendapati penurunan nilai kapitalisasi pasar perusahaan hingga nyaris 600 miliar dollar AS (sekitar Rp 9.714 triliun). 

Nilai kapitalisasi pasar Nvidia menjadi sekitar 2,9 triliun dollar AS, turun dari sekitar 3,49 triliun dollar AS. 

Ini merupakan penurunan terbesar dalam sejarah perusahaan AS, yang terjadi dalam tempo sehari.

Musababnya, sejumlah investor berbondong-bondong menjual saham Nvidia, hingga harganya anjlok sampai 17 persen dalam perdagangan di hari yang sama. Saat itu, harganya ditutup menjadi 118,58 dollar AS (sekitar Rp 1,9 juta) per lembar. 

Bagi Nvidia, penurunan tersebut merupakan yang terburuk sejak 16 Maret 2020.

Ilustrasi DeepSeek.KOMPAS.com/Reska K. Nistanto. Ilustrasi DeepSeek.

Adapun penjualan saham Nvidia dipicu oleh kekhawatiran investor akan hadirnya DeepSeek, yaitu perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal China yang mengembangkan model AI hingga asisten AI macam ChatGPT.

Pada akhir Desember 2024, DeepSeek merilis model AI open-source gratis yang diklaim hanya dirancang dalam waktu dua bulan dengan biaya kurang dari 6 juta dollar AS (sekitar Rp 9,7 triliun) dan menggunakan chip Nvidia H800. 

Chip rilisan awal 2023 ini, kapasitasnya lebih rendah dibanding H100, yang umumnya dipakai untuk mengembangkan model AI seperti milik OpenAI, Google hingga Meta (induk Facebook dkk).

Menurut analis perusahaan konsultan keuangan Cantor, hadirnya model AI DeepSeek membuat investor was-was akan dampaknya terhadap pemintaan dan budget untuk chip AI. Padahal, menurut para analis, kekhawatiran itu tidak dapat dibenarkan.

Mereka berkata bahwa kemajuan AI yang pesat, akan membuat "Industri AI memerlukan lebih banyak komputasi, bukan lebih sedikit" dirangkum KompasTekno dari CNBC, Selasa (28/1/2025).

Editor: Lely Maulida

Tag:  #investor #kripto #ramai #ramai #jual #aset #efek #domino #deepseek

KOMENTAR