Carlo Ancelotti vs Edin Terzic, Pelatih Kaya Pengalaman Versus Juru Taktik Bau Kencur
Kolase foto Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti dan Pelatih Borussia Dortmund Edin Terzic. Keduanya akan beradu strategi di final Liga Champions 2023/24 di Wembley, Inggris, Minggu (2/6/2024). [Suara.com]
08:24
1 Juni 2024

Carlo Ancelotti vs Edin Terzic, Pelatih Kaya Pengalaman Versus Juru Taktik Bau Kencur

Final Liga Champions 2023/24 antara Real Madrid dan Borussia Dortmund akan menjadi ajang adu taktik dua pelatih beda generasi, yaitu Carlo Ancelotti vs Edin Terzic.

Bersama Borussia Dortmund, Edin Terzic memang berhasil membuat kejutan dengan berhasil melaju ke partai puncak kompetisi kasta tertinggi Eropa. Akan tetapi soal pengalaman, pelatih kelahiran Jerman itu kalah jauh dari Ancelotti.

Bisa dibilang, duel Borussia Dortmund vs Real Madrid di final Liga Champions musim ini menjadi ajang adu strategi pelatih yang masih bau kencur versus juru taktik banjir prestasi.

Pelatih Real Madrid asal Italia Carlo Ancelotti merayakan kemenangan mereka dengan trofi di akhir Final Liga Champions UEFA Real Madrid vs Atletico de Madrid di stadion Luz di Lisbon, pada 24 Mei 2014. Real Madrid menang 4-1. FOTO AFP/ FRANCK FIFEFranck FIFE / AFPPelatih Real Madrid asal Italia Carlo Ancelotti merayakan kemenangan mereka dengan trofi di akhir Final Liga Champions UEFA Real Madrid vs Atletico de Madrid di stadion Luz di Lisbon, pada 24 Mei 2014. Real Madrid menang 4-1. FOTO AFP/ FRANCK FIFEFranck FIFE / AFP

Pelatih 64 Tahun vs 41 Tahun

Baca Juga: Real Madrid vs Dortmund di Final Liga Champions: Adu Gengsi, Rekor hingga Penutup Karier Impian

Mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola di usia 33 tahun pada 1992, Carlo Ancelotti mememutuskan untuk mengikuti pendidikan kepelatihan di Coverciano. Sejak itu ia menjadi asisten pelatih Timnas Italia Arrigo Sacchi sejak 1992 hingga 1995. Italia ketika itu melaju ke putaran final Piala Dunia 1994.

Usai 'magang' di bawah arahan Sacchi, Ancelotti kemudian menjadi pelatih untuk pertama kali di Serie B bersama Reggiana pada musim 1995/96. Setahun kemudian ia melatih Parma dan sukses membawa klub tersebut ke Liga Champions usai finish di posisi dua Serie A. Ancelotti pun memimpin Parma untuk pertama kalinya di Liga Champions 1997/98.

Pada 1999, Ancelotti pun dipinang Juventus, Kemudian ke AC Milan dari 2001/09. Setelah itu, Ancelotti yang mendapat julukan Don Carletto melanglang buana ke sejumlah klub. Chelsea, PSG, Real Madrid, Bayern Munich, Napoli, Everton dan kembali lagi ke Madrid hingga saat ini.

Terhitung sejak 1992 hingga saat ini, Ancelotti sudah 32 tahun melatih dan berapi beragam penghargaan individu dan juga puluhan gelar bergengsi.

Berbeda dengan Ancelotti yang sudah pernah menangani banyak klub-klub papan atas di berbagai liga di Eropa, Edin Terzic kalah pengalaman. Lelaki kelahiran Menden, Jerman Barat, pada 30 Oktober 1982 itu baru melatih satu klub, yaitu Borussia Dortmund.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Borussia Dortmund Jelang Lawan Real Madrid di Final Liga Champions

Terzic ditunjuk sebagai pelatih Dortmund pada 2022 menggantikan Marco Rose. Sebelumnya Terzic menjabat direktur teknis.

Di musim 2022/23 Terzic secara mengejutkan mampu membawa Dortmund finish di posisi runner up Bundesliga. Mereka hanya kalah produktivitas gol dari Bayern Munich yang keluar sebagai juara Bundesliga.

Di musim ini, Terzic hanya mampu mengantar Dortmund menyudahi klasemen di posisi lima, akan tetapi ia berhasil mengantar Marco Reus dan kawan-kawan ke final Liga Champions usai membuat kejutan dengan menyingkirkan PSG dengan agregat 2-0 di semifinal.

Pelatih Borussia Dortmund, Edin Terzic menghadiri konferensi pers jelang pertandingan Liga Champions. [FRANCK FIFE / AFP]Pelatih Borussia Dortmund, Edin Terzic menghadiri konferensi pers jelang pertandingan Liga Champions. [FRANCK FIFE / AFP]

Prestasi dan Gelar

Di sepanjang karier kepelatihannya di sejumlah klub, Don Carletto memenangi banyak gelar. Di antaranya empat trofi Liga Champions.

Trofi kompetisi kasta tertinggi Eropa itu diraih Ancelotti bersama AC Milan sebanyak dua kali, dan Real Madrid dua kali. Di musim ini, Ancelotti pun berpeluang menambah koleksi trofi Liga Champions.

Sementara Terzic, pelatih berusia 41 tahun itu belum sekalipun memenangi gelar bersama Borussia Dortmund. Satu-satunya gelar yang melibatkannya di Dortmund adalah gelar DFB Pokal di musim 2020/21, ketika ia menjabat sebagai asisten pelatih.

Soal prestasi dan pengalaman, keduanya memang bak langit dan bumi. Akan tetapi, bola itu bundar, apapun bisa terjadi di sepak bola.

Jika Real Madrid meraih kemenangan di Wembley, semua orang akan maklum mengingat kehebatan Ancelotti dalam meramu taktik dan strategi. Sedangkan bagi Terzic, kekalahan di final Liga Champions, jika itu terjadi, bisa menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga, tumbang menghadapi senior yang bisa dikatakan paling ber-dekorasi di Eropa.

Namun sebaliknya, jika Dortmund menang, nama Terzic dipastikan bakal melambung tinggi. Sementara bagi Don Carletto, kekalahan dari pelatih bau kencur tentunya akan sangat memalukan.

Berikut daftar gelar Ancelotti di sepanjang karier kepelatihannya:

Juventus

UEFA Intertoto Cup: 1999

AC Milan

Serie A: 2003–04
Coppa Italia: 2002–03
Supercoppa Italiana: 2004
UEFA Champions League: 2002–03, 2006–07
Runner-up: 2004–05
UEFA Super Cup: 2003, 2007
FIFA Club World Cup: 2007

Chelsea

Premier League: 2009–10
FA Cup: 2009–10
FA Community Shield: 2009

Paris Saint-Germain (PSG)

Ligue 1: 2012–13

Real Madrid

La Liga: 2021–22, 2023–24
Copa del Rey: 2013–14, 2022–23
Supercopa de España: 2021–22, 2023–24
UEFA Champions League: 2013–14, 2021–22
UEFA Super Cup: 2014, 2022
FIFA Club World Cup: 2014, 2022

Bayern Munich

Bundesliga: 2016–17
DFL-Supercup: 2016, 2017

Editor: Syaiful Rachman

Tag:  #carlo #ancelotti #edin #terzic #pelatih #kaya #pengalaman #versus #juru #taktik #kencur

KOMENTAR