Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor dan Sabet Emas di PON XXI Aceh-Sumut 2024, Aksi Spektakuler di Kelas 89 Kilogram Putra  

— Rizki Juniansyah, lifter nasional yang sudah tidak asing lagi di kancah angkat besi, kembali mencatatkan prestasi gemilang.

Kali ini, ia berhasil memecahkan sejumlah rekor saat memenangi medali emas cabang angkat besi kelas 89 kilogram putra pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.

Penampilan memukau Rizki ini berlangsung di GOR Seramoe, Banda Aceh, Sabtu, dan menjadi salah satu sorotan utama dalam gelaran PON kali ini.

Dalam penampilan yang penuh dengan determinasi dan semangat, Rizki mempersembahkan tambahan satu keping emas untuk kontingen Banten setelah berhasil mencatatkan angkatan total 360 kilogram.

Angkatan ini tidak hanya membuatnya berdiri di puncak podium, tetapi juga melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Muhammad Zul Ilmi, dengan catatan angkatan total 337 kilogram. Catatan prestasi ini menegaskan status Rizki sebagai salah satu lifter terbaik di Indonesia saat ini.

Tidak hanya itu, peraih emas olimpiade Paris 2024 itu juga memecahkan rekor nasional untuk dua jenis angkatan sekaligus, yaitu snatch dan clean and jerk.

Pada angkatan snatch, Rizki berhasil memecahkan rekor nasional kelas 89 kilogram putra atas nama Muhammad Zul Ilmi yang sebelumnya memiliki rekor angkatan 155 kilogram. Rizki mengangkat beban seberat 160 kilogram, menunjukkan kekuatan dan teknik yang luar biasa di kelas berat itu.

Sementara itu, di angkatan clean and jerk, Rizki kembali memecahkan rekor nasional yang juga sebelumnya dipegang oleh Muhammad Zul Ilmi dengan angkatan 187 kilogram.

Rizki mencatatkan Angkatan 200 kilogram, sekali lagi menunjukkan dominasinya di atas panggung angkat besi nasional. Pencapaian ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Rizki dan juga kontingen Banten yang diwakilinya.

Dalam jumpa pers usai pertandingan, Rizki tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya atas pencapaian ini.

“Alhamdulillah sangat senang dan bangga tentunya. Dan Alhamdulillah-nya saya bisa memecahkan snatch, clean and jerk, dan total di kelas 89 (kilogram) putra. Ini adalah catatan rekor pertama saya dan rekor baru,” ujar Rizki Juniansyah, dikutip dari Antara.

“Sebelumnya saya mencatatkan rekor di kelas 73 (kilogram), tetapi di PON ini, saya main di kelas 89 (kilogram), dan alhamdulillahnya saya masih bisa tampil maksimal di kelas ini,” lanjut Rizki.

Rizki Juniansyah memang dikenal sebagai lifter yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi di berbagai kelas berat. Sebelumnya, ia juga pernah mencatatkan rekor di kelas 73 kilogram.

Namun, PON XXI kali ini menandai debutnya di kelas 89 kilogram, dan ia langsung berhasil memecahkan rekor nasional di kelas tersebut. Ini adalah bukti nyata bahwa Rizki memiliki kapasitas luar biasa dan mampu bersaing di level tertinggi, tidak peduli kelas berat mana yang ia tekuni.

Sementara itu, medali perak di kelas 89 kilogram putra menjadi milik lifter asal Jawa Barat, Joko Dwi Suprianto, yang mencatatkan total angkatan 313 kilogram. Joko memiliki angkatan snatch terbaik pada 138 kilogram dan angkatan clean and jerk terbaik pada 175 kilogram.

Meski harus puas berada di posisi kedua, Joko tetap merasa bangga bisa bersaing dengan lifter sekelas Rizki Juniansyah.

“Kalau saya alhamdulillah bersyukur bisa sekelas sama atlet Olimpiade seperti ini. Apalagi dia mungkin lebih tinggi (prestasinya) daripada saya, tapi saya tetap bersemangat,” ujar Joko, mengakui keunggulan Rizki.

Medali perunggu dalam kompetisi ini diraih oleh lifter asal Jawa Tengah, Mohamad Najib. Najib mencatatkan total angkatan 309 kilogram, dengan angkatan snatch terbaik pada 132 kilogram dan angkatan clean and jerk terbaik pada 173 kilogram.

Meski baru kali pertama tampil di PON dalam kelas 89 kilogram, Najib menunjukkan bahwa ia mampu bersaing dan memberikan perlawanan yang cukup berarti bagi para pesaingnya.

“Saya terkejut karena lawan saya juga juara Olimpiade. Ini juga PON pertama saya di kelas 89 kilogram,” ungkap Najib.

Kelas 89 kilogram putra dalam cabang olahraga angkat besi di PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 ini diikuti oleh total tujuh peserta.

Selain Rizki, Joko, dan Najib, kompetisi ini juga diikuti oleh Muhammad Fajri Asshodiq asal Aceh, Muchammad Choirul Anwar asal Jawa Timur, Syafiq Abdurrahman Subekti asal Riau, dan Abdul Rahim asal Kalimantan Timur.

Persaingan yang ketat di antara para peserta menunjukkan tingginya kualitas atlet angkat besi Indonesia, yang masing-masing telah mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk bersaing di PON kali ini.

Kemenangan dan pemecahan rekor yang dilakukan oleh Rizki Juniansyah menjadi salah satu sorotan utama dalam PON XXI.

Tidak hanya karena ia berhasil meraih emas dan memecahkan rekor, tetapi juga karena ia melakukannya dengan cara yang sangat meyakinkan, menunjukkan dominasi penuh di kelasnya.

Prestasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para lifter muda lainnya untuk terus berlatih keras dan mencapai prestasi serupa di masa depan.

Sebagai salah satu atlet andalan Indonesia di cabang olahraga angkat besi, Rizki Juniansyah diharapkan dapat terus berprestasi, baik di level nasional maupun internasional.

Dengan usia yang masih muda dan memiliki segudang pengalaman, termasuk tampil di Olimpiade dan meraih medali emas di nomor 73 kg, Rizki memiliki masa depan cerah di dunia angkat besi.

PON XXI ini mungkin hanya awal dari perjalanan panjangnya untuk terus mengharumkan nama Indonesia di kancah olahraga internasional.

Prestasi Rizki juga menjadi bukti bahwa pembinaan atlet di cabang angkat besi berjalan dengan baik. Dengan adanya dukungan yang tepat, bukan tidak mungkin Indonesia akan melahirkan lebih banyak lagi atlet-atlet berprestasi di masa mendatang.

Rizki Juniansyah telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat yang tak pernah padam, rekor demi rekor dapat dipecahkan, dan prestasi gemilang dapat diraih.

Tag:  #rizki #juniansyah #pecahkan #rekor #sabet #emas #aceh #sumut #2024 #aksi #spektakuler #kelas #kilogram #putra