Kurniawan Dwi Yulianto Siap Apabila Ada Panggilan dari Timnas Indonesia
– Nama Kurniawan Dwi Yulianto belakangan ini ramai diperbincangkan sebagai calon asisten pelatih timnas Indonesia di bawah komando Patrick Kluivert.
Meski timnas Indonesia saat ini sudah memiliki dua asisten, Alex Pastoor dan Dany Landzaat, PSSI menginginkan kehadiran dua pelatih lokal yang bertujuan ada transfer ilmu dari pelatih asal Belanda itu kepada putra-putra terbaik Indonesia.
Namun, hingga kini PSSI belum mengumumkan siapa saja kandidat jajaran staf kepelatihan timnas Indonesia.
Nama Kurniawan Dwi Yulianto mencuat sebagai salah satu kandidat kuat.
“Sejauh ini tidak ada komunikasi dari pihak manapun," kata Kurniawan Dwi Yulianto kepada Kompas.com.
"Kalau panggilan negara saya selalu siap, tidak hanya untuk senior saja, tapi semua Timnas Indonesia termasuk kelompok umur. Tapi semua kan tergantung dari federasi,” imbuhnya.
Ia bukanlah sosok asing di sepak bola Indonesia. Sebagai pemain ia merupakan salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Merah Putih.
KDY memperkuat skuad Garuda antara 1995-2005, menorehkan 33 gol dari 59 penampilan.
Ia juga sempat berkarier keluar negeri, Baik di Eropa, membela Sampdoria Primavera Italia dan FC Luzern Swiss serta Serawak FC Malaysia.
Di Indonesia sendiri, pemain kelahiran Magelang itu pernah memperkuat sejumlah klub ternama seperti PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta hingga Persela Lamongan.
Salah satu pencapaian terbaiknya adalah membawa Persebaya menjuarai Liga Indonesia 2004.
Setelah pensiun sebagai pemain, Kurniawan Dwi Yulianto mulai merintis karier kepelatihan.
Ia sempat menjadi asisten pelatih timnas Indonesia pada 2018 dan Timnas U23 Indonesia pada 2019 sebelum mendapat kesempatan menangani klub Liga Super Malaysia, Sabah FC.
Setelah itu, KDY bergabung dengan klub Italia milik Grup Djarum, Como 1907, sebagai salah satu asisten pelatih.
Saat ini perjalanan dalam dunia kepelatihan juga diiringi dengan upayanya untuk terus meningkatkan lisensi kepelatihan yang sudah dimiliki. Ia telah memiliki lisensi AFC Pro yang diikuti pada 2019 di Malaysia.
Namun, pandemi COVID-19 menghambat prosesnya saat memasuki modul terakhir, yaitu disertasi dan praktik.
Kurniawan Dwi Yulianto saat sebelum melakukan pencoblosan suara untuk Pemilu 2024 di Como, Italia.
“Tahun 2022 awal baru melanjutkan dan tahun 2023 sertifikatnya keluar. Waktu di Sabah sudah mengantongi AFC Pro, sekarang di Como juga menggunakan lisensi itu. Tidak bisa duduk di bench, hanya bisa mendampingi tim saat latihan dan pemanasan saat kompetisi,” tuturnya.
Kini ia berencana mengambil lisensi UEFA Pro, meski tidak mudah prosesnya karena ada perbedaan standar antara AFC Pro dan UEFA Pro.
“Ya, salah satu alasan saya bergabung di Como adalah untuk meraih lisensi UEFA Pro. Karena itu merupakan salah satu kesepakatan dengan Como. Tetapi, untuk lisensi tidak bisa di Italia karena sangat ketat, tidak bisa di Inggris juga. Mungkin nanti di negara Eropa lain, misalnya Skotlandia,” ujar Kurniawan Dwi Yulianto.
Menurut beberapa sumber, FIGC alias federasi sepak bola Italia juga lebih memprioritskan mantan pemain yang pernah turun di Serie A untuk mendapatkan slot kepelatihan yang tidak banyak itu.
Dengan rekam jejak yang baik sebagai pemain maupun pelatih, ia dinilai sebagai kandidat yang tepat untuk mendampingi pelatih baru asal Belanda itu di Timnas Indonesia.
Selain berpengalaman melatih di Eropa ia juga memiliki sisi komunikasi yang baik dengan pemain muda Indonesia sehingga bisa menjadi nilai tambahnya.
Akankah pria yang biasa disapa Si Kurus itu benar-benar menjadi bagian dari staf kepelatihan Timnas Indonesia bersama Patrick Kluivert?
Tag: #kurniawan #yulianto #siap #apabila #panggilan #dari #timnas #indonesia