Profil Sosok Pak Yanto, Suporter Legendaris Indonesia yang Berani Kartu Merah Wasit Badminton
Seperti diketahui, kabar duka tengah menyelimuti dunia bulu tangkis Indonesia setelah Pak Yanto berpulang ke rahmatullah.
Suporter badminton paling legendaris asal Indonesia itu menghembuskan nafas terakhirnya tepat pada usia 59 tahun.
Pak Yanto yang dikenal karena kefanatikannya dan kegilaannya dalam mendukung kiprah atlet bulu tangkis Indonesia meninggal di RS Pandan Mewah, Malaysia pada pukul 16.50 waktu setempat.
Kepergian Pak Yanto untuk selama-lamanya jelas bakal dirindukan oleh dunia badminton, tak hanya Indonesia, melainkan dunia.
Aksinya yang nyentrik ketika mendukung para pebulu tangkis Indonesia di tribun menjadi pemandangan unik tersendiri.
Teriakan dan yel-yel yang kerapkali digaungkan Pak Yanto jelas membakar semangat para jagoannya di atas lapangan.
Belum lagi, aksi Pak Yanto kala menjadi pemandu ombak di Istora Senayan ketika wakil Indonesia bermain.
Ditambah, atribut yang dikenakan Pak Yanto sering menarik perhatian penonton lainnya karena dominan warna merah putih.
Badminton Indonesia berduka, Haryanto Muamar alias Pak Yanto sang suporter badminton legendaris Indonesia meninggal dunia. (Instagram @badminton.ina)Hanya saja, mulai hari ini, keberadaan Pak Yanto yang biasanya tanpa mengenal lelah mendukung dari tribun tidak ada lagi.
Ya, Pak Yanto yang dapat dikatakan merupakan suporter legendaris Indonesia sudah pergi selama-lamanya dari dunia.
Menyinggung tentang profil Pak Yanto, nama aslinya ialah Haryanto Muamar, dirinya lahir pada 1 Desember 1964, sebagaimana dikutip dari Tribun Wiki.
Loyalitas Pak Yanto dalam mendukung kiprah perjuangan para pebulu tangkis Indonesia tak perlu diragukan lagi.
Pak Yanto diketahui telah mengambil peran sebagai garda terdepan suporter badminton Indonesia sejak tahun 1980-an.
Dirinya bahkan pernah mendukung tim bulu tangkis Indonesia hingga melintasi beberapa negara terutama di kawasan Asia.
Menariknya lagi, Pak Yanto dikenal tak segan mengeluarkan uang pribadinya hanya agar bisa mendukung perjuangan atlet bulu tangkis Indonesia.
Ajang All England yang digelar jauh di Birmingham Arena, Inggris pun pernah disambangi Pak Yanto demi Indonesia.
"Ke China, ke India, ke Jepang juga, Malaysia, Singapura saya datangi semua itu demi mendukung Indonesia," terang Pak Yanto dilansir Youtube Badminton Talk TV.
Usut demi usut ternyata Pak Yatno lebih banyak tinggal di Malaysia dan Singapura, hanya sesekali pulang ke Indonesia.
Meskipun demikian, loyalitas Pak Yanto ketika mendukung Indonesia untuk meraih prestasi terbaiknya tak perlu diragukan lagi.
PBSI selaku Induk Organisasi Bulu Tangkis Indonesia pun pernah memberikan penghargaan kepada Pak Yanto atas jasanya.
Tepat pada tahun 2016 lalu, PBSI memberi penghargaan spesial ke Pak Yanto atas dedikasinya luar biasa di dunia badminton.
Ketika membicarakan sosok Pak Yanto, salah satu momen terkenal pernah ia buat yang menjadi sorotan BWF dan jagat media sosial.
Momen itu terjadi tepatnya saat duel All Indonesian Semifinal tercipta di ajang Singapore Open 2022 lalu.
Sosok Pak Yanto, suporter Indonesia yang beri kartu merah pada wasit (Twitter/ YouTube BOLASPORT)Dalam laga yang mempertemukan duel Leo Rolly/Daniel Marthin vs Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tersebut.
Aksi tak terduga dilakukan Pak Yanto yang memberikan kartu merah kepada wasit dari bangku penonton alias tribun.
Kala itu, wasit dianggap terlalu lama mengubah skor hingga Pak Yanto meniup peluit dan mengeluarkan kartu merah.
Momen Pak Yanto memberikan kartu merah kepada wasit itupun lantas viral dan sempat jadi trending topik di media sosial.
Dan sekarang momen itu bakal menjadi salah satu kenangan terbaik yang pernah dilakukan Pak Yanto di dunia badminton.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Tag: #profil #sosok #yanto #suporter #legendaris #indonesia #yang #berani #kartu #merah #wasit #badminton