Kemhan Resmikan Lorong Sejarah, Bisa Tur di Gedung Berusia 117 Tahun Hingga Sejarah 2 Paman Prabowo
Masyarakat menyimak penjelasan pemandu tur Lorong Sejarah Kemhan di kantor Kemhan Jakarta Pusat pada Sabtu (25/1/2025). 
13:30
25 Januari 2025

Kemhan Resmikan Lorong Sejarah, Bisa Tur di Gedung Berusia 117 Tahun Hingga Sejarah 2 Paman Prabowo

- Kementerian Pertahanan (Kemhan) meresmikan Lorong Sejarah Kemhan di Kantor Kemhan Jakarta Pusat, Sabtu (25/1/2025).

Sekarang, masyarakat bisa masuk ke dalam kantor Kementerian Pertahanan dan menikmati tur tentang sejarah perang sebelum kemerdekaan hingga perang setelah kemerdekaan sekaligus sosok-sosok yang terlibat di dalamnya.

Tur dimulai dengan mengunjungi 'Patung Soekarno Menunggang Kuda' dan 'Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam'.

Biasanya, pejabat negara lain yang mengunjungi kantor Kementerian Pertahanan untuk kunjungan kenegaraan akan meletakkan karangan bunga di depan patung dan tugu tersebut sebagai simbol penghormatan terhadap jasa para pahlawan.

Tur kemudian berlanjut ke Lorong Sejarah di dalam Gedung Kementerian Pertahanan.

Sebelumnya, pemandu juga menjelaskan bahwa gedung yang menjadi lokasi Lorong Sejarah tersebut merupakan cagar budaya tipe A di mana pada bagian luar dan struktur bangunannya tidak boleh diubah sama sekali.

Gedung itu dibangun tahun 1908 sebagai sekolah hukum pada masa pendudukan Belanda.

Kemudian pada tahun 1943 saat pendudukan Jepang, gedung tersebut digunakan sebagai kantor Kempetai yang berfungsi sebagai polisi militer sekaligus intelijen Jepang.

Di awal lorong, pengunjung akan disuguhi oleh deretan infografis-infograsi tentang peristiwa perang sebelum kemerdekaan hingga perang pasca kemerdekaan yang terpasang di dinding kanan dan kiri lorong tersebut.

Selain itu, pengunjung juga bisa melihat sejumlah infografis tentang tokoh-tokoh pahlawan kemerdekaan.

Pengunjung juga bisa melihat sejumlah senapan-senapan kuno yang terpajang hingga keris dan senjata tradisional lainnya.

Tampak sejumlah pengunjung juga antusias berfoto di area Lorong Sejarah Kementerian Pertahanan.

Selama tur, para pengunjung tidak diperkenankan untuk membawa makanan dan minuman.

Selain itu, pengunjung juga tidak diperkenankan menyentuh benda-benda bersejarah.

Rambu-rambu larangan juga tampak berada di dekat benda-benda bersejarah itu.

Para pengunjung juga bisa membeli suvenir mulai dari topi, baju, hingga asesoris lain di stan dekat lorong tersebut.

Usai tur, pengunjung diberi kesempatan untuk menikmati static display dari sejumlah kendaraan taktis di halaman Gedung Kementerian Pertahanan.

Sosok 2 Paman Prabowo

Satu di antara infografis yang menarik adalah soal sejarah tentang sosok dua paman Presiden RI Prabowo Subianto yakni Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikusumo dan Taruna Soedjono Djojohadikusumo yang merupakan kakak adik.

Keduanya gugur dalam Pertempuran Lengkong tahun 1946.

Peristiwa berdarah tersebut bermula dari Resimen IV TRI di Tangerang yang mengelola Akademi Militer Tangerang (Akademi Militer pertama di Indonesia).

Pada 25 Januari 1946, Mayor Daan Mogot memimpin puluhan Taruna Akademi untuk mendatangi Markas Jepang di Desa Lengkong untuk melucuti senjata pasukan Jepang.

Daan Mogot didampingi sejumlah perwira  antara lain Mayor Wibowo, Letnan Soetopo, dan Letnan Soebianto Djojohadikusumo.

Dengan mengendarai tiga truk dan satu jip militer, mereka berangkat ke Lengkong.

Di depan pintu gerbang markas, tentara Jepang kemudian menghentikan mereka.

Kemudian, hanya tiga orang yang diizinkan masuk saat itu untuk melakukan pembicaraan dengan pimpinan Dai Nippon yakni Mayor Daan Mogot, Mayor Wibowo, dan seorang taruna.

Sedangkan Letnan Soebianto dan Letnan Soetopo ditunjuk untuk memimpin Taruna yang menunggu di luar. 

Semula, proses pelucutan senjata berjalan lancar.

Tiba-tiba terdengar rentetan letusan senapan dan mitraliur dari arah yang tersembunyi.

Senja yang tadinya damai, menjadi berdarah.

Sebagian tentara Jepang merebut kembali senjata mereka yang semula diserahkan.

Pertempuran yang tak seimbang kemudian terjadi.

Korban berjatuhan dari pihak Indonesia.

Sebanyak 33 taruna dan 3 perwira gugur dalam pertempuran, sedangkan seorang taruna meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit. 

Syarat dan Jadwal

Karo Infohan sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Wenas menjelaskan, Lorong Sejarah Kementerian Pertahanan diinisiasi Presiden Prabowo pada saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Prabowo, kata Frega, menginisiasi agar gedung yang tadinya hanya perkantoran saja bisa dilengkapi dengan artefak dan data historis perjuangan bangsa Indonesia dari tahun 1945 sampai dengan tahun 2019. 

Kemudian, saat Sjafrie Sjamsoeddin menjabat sebagai Menteri Pertahanan, ia membuat kebijakan untuk membuka akses sebagian bagian Kantor Kementerian Pertahanan kepada publik.

"Walaupun hanya pada hari Sabtu, saat ini masih sebulan sekali karena terbatas, karena setiap hari kerja tempat ini digunakan oleh Pejabat Utama Kemhan, sehingga membatasi ruang gerak apabila nantinya ada pengunjung dari luar," kata Frega usai tur.

"Tentunya ini menjadi sebuah inisiasi untuk menghilangkan image ketika kita melihat Kemhan itu seakan-akan kan angker, susah diakses, ini juga harapannya nanti bisa mengedukasi karena ada perjuangan-perjuangan bangsa yang mungkin generasi sekarang," lanjut dia. 
 
Saat ini, kata dia, Kementerian Pertahanan masih membatasi pengunjung yang boleh hanya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Untuk bisa berkunjung ke Lorong Sejarah Kementerian Pertahanan, setiap pengunjung harus memiliki tiket Museum Nasional. 

Pengunjung Museum Nasional, ungkap dia, nantinya melakukan registrasi melalui link yang disediakan.

"Memang untuk launching pertama masih terbatas kepada jumlahnya. Hari ini kita ada 5 slot dimana satu kali slot durasinya sekitar 45 menit sampai 1 jam dan per slotnya itu 30 orang sehingga total 150 orang alokasinya," kata dia.

"Mungkin ke depannya ketika sudah cukup stabil kita akan menambah sebulan dua kali di hari Sabtu dan bahkan bila nantinya sudah establish bisa setiap minggu sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang bisa mengakses," sambung dia.

Pengunjung warga Bekasi, Aji, sengaja ikut dalam tur tersebut bersama istri dan dua anaknya.

Ia mengatakan baru pertama kali masuk ke gedung tersebut. 

Menurutnya, kesempatan tersebut sangat baik untuk mengenalkan sejarah perjuangan pada anaknya.

Aji juga terkesan dengan pelayanan dan Gedung Kementerian Pertahanan.

"Ini kesempatan yang pertama, mungkin banyak orang yang ingin masuk ke sini. Ini kesempatan kita yang pertama kesannya baik banget, bagus tempatnya. Jadi kita yang awalnya nggak tahu sejarah Indonesia jadi tahu senjata-senjata, dan tokoh-tokoh (sejarah)," ungkap Aji.

"(Harapannya) bisa dibuka terus di akhir pekan supaya anak-anak sekarang bisa tahu sejarah Indonesia," harapnya.

Editor: Dewi Agustina

Tag:  #kemhan #resmikan #lorong #sejarah #bisa #gedung #berusia #tahun #hingga #sejarah #paman #prabowo

KOMENTAR