Sejarah Isra Miraj, Peristiwa Penting Umat Islam
Pada tahun 2025, umat Islam akan memperingati Isra Miraj pada Malam Senin, 27 Januari. Ini sejarah satu peristiwa penting umat Islam. 
10:49
24 Januari 2025

Sejarah Isra Miraj, Peristiwa Penting Umat Islam

- Isra Miraj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menjadi bukti kebesaran Allah SWT dan keistimewaan Nabi Muhammad SAW.

Pada tahun 2025, umat Islam akan memperingati Isra Miraj pada Senin, 27 Januari.

Peristiwa ini mengisahkan perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW dalam satu malam, dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, lalu naik ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh. 

Berikut adalah sejarah peristiwa Isra Miraj:

Isra Miraj adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam, yang terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-12 kenabian Nabi Muhammad SAW.

Isra Miraj terjadi ketika Nabi Muhammad SAW sedang berada di Masjidil Haram di Mekkah. 

Pengertian dari isra adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.

Sementara miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju sidratul muntaha atau langit ketujuh.

Peristiwa ini merupakan peristiwa penting bagi umat Islam. Sebab pada saat yang sama, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu dalam sehari semalam.

Para ulama menyatakan bahwa ketika Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dalam keadaan tidak tidur atau masih terjaga, bukan sebuah mimpi, dengan mengendarai Buraq.

Dalam perjalanannya bersama Malaikat Jibril, Nabi Muhammad SAW singgah di 5 tempat, dan pada setiap tempat persinggahannya, Nabi Muhammad SAW berhenti sejenak dan melaksanakan solat 2 rakaat.

Adapun tempat yang Nabi Muhammad SAW singgahi antara lain yaitu Kota Madinah. Malaikat Jibril menjelaskan bahwa tempat inilah kelak Nabi Muhammad SAW berhijrah. 

Selanjutnya Nabi Muhammad SAW singgah di Kota Madyan, tempat persembunyian Nabi Musa AS dari kejaran tentara Fir’aun. 

Lalu tempat yang ketiga yaitu di Thuur Sina, tempat Nabi Musa AS berbicara langsung dengan Allah SWT. 

Kemudian untuk keempat kalinya Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril berhenti sejenak dan melakukan solat dua rakaat di Baitul Lahm, tempat Nabi Isa AS dilahirkan. 

Dan tempat yang terakhir yaitu Masjidil Aqsha.

Selama perjalanan Isra Miraj yang penuh keajaiban, Nabi Muhammad SAW dihadapkan dengan pilihan antara kebaikan dan keburukan. 

Nabi Muhammad SAW dengan bijaksana memilih susu, melambangkan kesucian dan jalan yang diridhoi Allah. 

Ini menjadi gambaran bahwa Nabi Muhammad SAW dan umatnya akan senantiasa di jalan kebenaran.

Setelah solat berjamaah di Masjid Al Aqsa, Nabi Muhammad SAW bersama Malaikat Jibril melesat menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT. 

Dalam perjalanan, mereka singgah di tujuh lapis langit, bertemu para nabi terdahulu, di antaranya:

1. Langit pertama, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Adam AS

2. Langit kedua, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yahya AS dan Nabi Ishaq AS

3. Langit ketiga, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yusuf AS

4. Langit keempat Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Idris AS

5. Langit kelima, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Harun AS

6. Langit keenam, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Musa AS

7. Langit ketujuh, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Ibrahim AS

Setelah bertemu dengan nabi-nabi terdahulu, Nabi Muhammad SAW bersama Malaikat Jibril singgah untuk mengunjungi Baitul Makmur, tempat para malaikat beribadah.

Hikmah dari perjalanan Isra Miraj yang sangat berarti salah satunya adalah penetapan solat lima waktu dalam sehari semalam memiliki makna yang dalam. 

Solat menjadi pengingat kewajiban muslim untuk senantiasa mengingat Allah SWT di tengah kesibukan sehari-hari. 

Isra Miraj tidak hanya mengukuhkan pentingnya solat, tetapi juga menegaskan kekuatan, keimanan, dan ketakwaan Nabi Muhammad SAW, serta menjadi bukti keajaiban dan kasih sayang Allah SWT kepada umat manusia.

(Tribunnews.com/Widya)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #sejarah #isra #miraj #peristiwa #penting #umat #islam

KOMENTAR