Orang-orang ''Norak'' yang Merusak Kampanye Ruang Terbuka Hijau...
– Kampanye untuk menjaga dan memperindah ruang terbuka hijau (RTH) di kota-kota besar Indonesia, seperti Jakarta, menghadapi tantangan serius dari fenomena baru yang melibatkan aplikasi Koin Jagat.
Aplikasi tersebut, baru-baru ini menawarkan permainan berburu koin dengan hadiah uang tunai, sehingga memicu kerusakan pada fasilitas umum dan ruang publik, seperti yang terjadi di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Tak hanya di Jakarta, fasilitas ruang terbuka hijau, yakni Taman Tegalaga di Bandung, Jawa Barat, ternyata juga mengalami kondisi serupa. Rusak akibat banyak warga yang berburu koin dari game apliasi tersebut.
Untuk kondisi di GBK, kerusakan yang disebabkan oleh sebagian masyarakat yang berburu koin terjadi pada tanaman, paving block yang dibongkar, hingga tiang-tiang lampu.
“Kerusakan tiang lampu, banyak paving dibongkar, kerusakan tanaman dan taman, dan kemungkinan munculnya potensi kerawanan,” kata Direktur Umum Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), Hadi Sulistia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (12/1/2025).
Ketidaksiapan masyarakat dengan ruang publik
Meskipun niat dari pengelola aplikasi Koin Jagat untuk memperkenalkan ruang terbuka hijau kepada publik terkesan baik, kenyataannya, masyarakat belum terbiasa dengan etika dan tata tertib yang berlaku.
Pengamat tata kota, Yayat Supriyatna mengatakan, ada masalah besar ketika permainan virtual, seperti yang tercipta dalam permainan Koin Jagat, dipadukan dengan ruang publik.
Adapun ruang terbuka hijau atau taman-taman, salah satunya yang ada di Jakarta, telah diatur dengan peraturan dan mekanisme tertentu.
"Ruang digital itu, ruang virtual, main game itu enggak ada aturan. Tapi yang menjadi masalah adalah ketika ruang virtual itu terintegrasi dengan menggunakan ruang publik, ruang nyata, di dalannya ada aturan-aturan," ujar Yayat.
Merusak produktivitas dan ketertiban
Selain itu, Yayat mengkritik dampak negatif yang ditimbulkan oleh permainan tersebut terhadap produktivitas dan ketertiban masyarakat.
Permainan berburu koin di ruang publik dianggap hanya memancing adrenalin tanpa memberikan manfaat produktif yang jelas.
“Ini lama-lama seperti merusak cara pikir otak, anak-anak kita sudah diuji sama pinjol, judi online, kemudian main ini lagi, semua serba instan,” tambahnya.
Permainan yang memanfaatkan ruang publik ini disebut tak hanya membuang waktu, tetapi juga mengganggu ketertiban dan merusak rasa nyaman publik.
Aplikator tak tanggung jawab
Kini, meskipun aplikasi ini mendapat perhatian luas, tidak ada pihak yang bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan.
Yayat menilai, pengelola aplikasi, yang menawarkan hadiah uang tunai untuk pencarian koin, tidak memperhitungkan dampak negatif terhadap ruang publik.
"Pemerintah daerah menugaskan Satpol PP untuk menjaga ketertiban, tapi kan tidak pernah bertanggung jawab si aplikator ini (soal) kerusakan-kerusakan itu," kata Yayat.
Dengan demikian, pemerintah harus lebih waspada dalam mengawasi aplikasi-aplikasi yang dapat merusak ruang publik dan mengganggu ketertiban masyarakat.
Fenomena ini semakin memperlihatkan betapa pentingnya kesadaran dan kedewasaan masyarakat dalam menjaga ruang terbuka hijau dan fasilitas publik.
Jika tidak segera diatasi, kerusakan yang terjadi di taman-taman kota dan ruang publik lainnya bisa mengancam keberlanjutan dan kenyamanan lingkungan perkotaan.
Tag: #orang #orang #norak #yang #merusak #kampanye #ruang #terbuka #hijau