Ketua ICMI: Sistem Politik Kita Makin Tidak Inklusif
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Arif Satria. [ANTARA/HO-ICMI]
20:32
6 Juli 2024

Ketua ICMI: Sistem Politik Kita Makin Tidak Inklusif

Sistem politik Indonesia yang saat ini berjalan perlu dievaluasi total. Sebab saat ini sistem politik yang berjalan makin tidak inklusif dalam kehidupan bernegara.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Prof Arif Satria.

"Menurut saya, setelah melihat secara menyeluruh berjalannya sistem politik kita, terlihat makin tidak inklusif dan harus ada evaluasi total untuk memperbaikinya," katanya melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Menurut Rektor IPB ini, pelaksanaan demokrasi Indonesia semakin mahal. Bahkan kondisi ini berujung pada praktik politik yang semakin kurang inklusif.

Baca Juga: Bamsoet dan Zulhas Prihatin Demokrasi Makin Mahal, Tapi...

Ia juga menilai bahwa sistem politik Indonesia saat ini semakin bias, hanya untuk mereka yang berduit karena demokrasi yang semakin mahal.

Selain itu, pendekatan transaksional dalam praktik politik selama ini semakin menjauh dari high politics.

"Bahkan pemilihan legislatif menjadi ajang jor-joran politik uang," ujar Arif.

Arif khawatir bakal terjadi pergeseran budaya politik yang cenderung materialistis dan hanya berpihak kepada politisi dengan dukungan modal finansial besar.

"Saya khawatir, lama-kelamaan sistem seperti ini akan terbentuk budaya politik yang cenderung materialistis. Hanya mereka dengan modal besar atau didukung investor bermodal besar yang dapat eksis dalam perpolitikan," katanya.

Baca Juga: Refleksi Para Pakar Filsafat Hukum Sebut Demokrasi Era Jokowi Dikorbankan

Tak hanya itu, ia mengatakan keadaan demikian jelas kontraproduktif dengan cita-cita membangun peradaban bangsa yang seharusnya politik adalah alat untuk membangun peradaban, bukan sekadar perebutan kekuasaan tanpa gagasan.

Solusi atas keadaan itu adalah melakukan evaluasi total sistem politik Indonesia agar bangsa Indonesia kembali kepada cita-cita para pendiri Republik Indonesia.

"Politik adalah institusi untuk memperjuangkan terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia," katanya. (Antara)

Editor: Chandra Iswinarno

Tag:  #ketua #icmi #sistem #politik #kita #makin #tidak #inklusif

KOMENTAR