Menhut & Wamendikti Tinjau Wilayah Soe NTT, Salah Satu dari 20 Calon Lokasi Sekolah Unggulan Garuda
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan Wamendikti Saintek Prof Stella Christie meninjau lokasi yang akan didirikan Sekolah Unggulan Garuda, di Soe, Timor Tengah Selatan, NTT, Senin (13/1/2025). 
10:12
14 Januari 2025

Menhut & Wamendikti Tinjau Wilayah Soe NTT, Salah Satu dari 20 Calon Lokasi Sekolah Unggulan Garuda

- Pemerintah menargetkan membangun 20 Sekolah Unggulan Garuda hingga tahun 2029. 

Sekolah yang berada di jenjang SMA ini akan menampung siswa- siswi unggulan, di mana lulusannya akan diarahkan untuk masuk ke perguruan tinggi kelas dunia.

SMA Unggulan Garuda akan dibangun di empat wilayah, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN), Nusa Tenggara Timur (NTT), Bangka Belitung, dan Sulawesi Utara.

Perihal rencana ini, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Wamendikti Saintek) Prof Stella Christie meninjau salah satu lokasi yang akan didirikan Sekolah Unggulan Garuda di Soe, Timor Tengah Selatan, NTT, Senin (13/1/2025).

Raja Antoni menyebut, skema terbaik untuk pembangunan sekolah unggulan ini adalah memakai lahan yang berstatus Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK).

"Ada rencana empat (provinsi), salah satunya di Soe ini, dari Kementerian Kehutanan sudah meminta staf di sini untuk mengidentifikasi lahan yang bisa dipergunakan untuk SMA Garuda ini," ujar Raja Antoni.

"Pada prinsipnya kami sudah menyampaikan skema sementara, nanti diputuskan. Skema yang terbaik itu adalah KHDTK, kawasan hutan dengan tujuan khusus," sambungnya. 

Sebagai informasi KHDTK merupakan kawasan hutan yang secara khusus diperuntukkan bagi kepentingan penelitian dan pengembangan kehutanan, pendidikan dan pelatihan serta religi dan budaya. 

Lewat skema pemanfaatan kawasan hutan kategori KHDTK, nantinya fungsi pendidikan bisa berjalan, dan di sisi lain vegetasi hijau tetap terjaga. 

Menhut juga menegaskan tidak ada deforestasi dalam pembangunan sekolah unggulan ini.

"Artinya. Hutannya tetap bisa dijaga, tetap bisa jadi kawasan hutan, tapi nanti Bu Stella bisa membangun SMA Garuda ini. Dengan komitmen akan lebih hijau vegetasinya lebih baik, sekali lagi tidak ada deforestasi tapi juga fungsi pendidikannya berjalan," jelasnya. 

Pada kesempatan itu, Wamendiktisaintek Stella Christie menyebut perlu 20 hektare lahan. 

Namun yang akan dibangun gedung sekolah hanya sebagian kecil. 

Sisanya akan digunakan untuk laboratorium hidup atau kegiatan pembelajaran lapangan untuk tujuan edukasi. 

Sehingga para siswa bisa mempelajari tentang kehutanan, vegetasi, hingga kebudayaan alam Indonesia.

"Diperlukan sekitar 20 hektar tapi tidak semua dibangun (sekolah). Jadi seperti living lab juga, jadi siswanya bisa mengerti kehutanan. Kebudayaan alam kita. Jadi yang dibangun hanya kecil sekali," kata Stella. 

Stella menegaskan bahwa rencana pendirian Sekolah Unggulan Garuda adalah bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto yang ingin memberi akses pendidikan berkualitas di daerah.

Adapun pendirian sekolah unggulan di wilayah Soe, NTT, merupakan keinginan langsung dari Presiden Prabowo.

"Ini adalah visi langsung dari Pak Presiden Prabowo yang memang ingin memberikan akses pada pendidikan berkualitas, dan beliau sudah pesan bahwa karena untuk membangun akses ini perlu di daerah-daerah. Bahkan di daerah Soe beliau sendiri yang ingin, 'iya kita ingin bahwa di daerah situ ada dibangun'. Maka di sinilah kita meninjau," ungkapnya.

Dalam kunjungan ini, Menhut didampingi jajaran Kementerian Kehutanan, seperti Plt Sekjen Mahfudz, Dirjen Planologi Kehutanan Ade Tri Ajikusumah, Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Dyah Murtiningsih, DirjenPenegakan Hukum Kehutanan Dwi Januanto Nugroho.

 

Editor: Dewi Agustina

Tag:  #menhut #wamendikti #tinjau #wilayah #salah #satu #dari #calon #lokasi #sekolah #unggulan #garuda

KOMENTAR