Siapa Abah Guru Sekumpul? Ini Profil KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, Ulama Populer Kalimantan
Suasana Haul Guru Sekumpul 2025. Abah Guru Sekumpul (tengah). -- -Profil KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau dikenal dengan sebutan Abah Guru Sekumpul, ulama populer di Kalimantan. 
10:35
6 Januari 2025

Siapa Abah Guru Sekumpul? Ini Profil KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, Ulama Populer Kalimantan

Inilah profil KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau dikenal dengan sebutan Abah Guru Sekumpul.

Abah Guru Sekumpul merupakan ulama tersohor di Kalimantan.

Pada Minggu (5/1/2024), digelar Haul Guru Sekumpul di Musala Ar-Raudhah, Sekumpul, Martapura, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dalam kesempatan tersebut, jemaah dari penjuru daerah menghadiri Haul ke-20 Guru Sekumpul di Kota Martapura, Kabupaten Banjar.

Termasuk tokoh Husein Ja'far Al Hadar atau akrab disapa Habib Ja'far. Ia turut hadir di tengah lautan jemaah.

Melalui akun Instagram pribadinya, Habib Ja'far mengisahkan pengalamannya mengikuti momen Haul Abah Guru Sekumpul.

Ia rela berjalan kaki sejauh 4 kilometer menuju lokasi.

"Alhamdulillah selesai menghadiri Haul Abah Guru Sekumpul di Martapura, Kalimantan Selatan. Haul terbesar di Indonesia.

Saya hanya bisa menembus hingga sekitar 1 kilometer dari Makam Guru Sekumpul (slide 5, sebagaimana dicek di Google Maps). Itupun dgn jalan kaki sekitar 4 kilometer.

Saya duduk di rumah warga yg sepanjang 5 kilometer dibuka utk tamu sembari disambut dgn makan, minum, jajanan, dan keramahan yg sungguh indah.

Kami semua bergerak krn “Cinta”. Cinta pd Guru Sekumpul yg mengajarkan Cinta pd Nabi Muhammad melalui Majlis Maulid Nabi. Krnnya Haul Guru Sekumpul menjadi “Lautan Cinta”. Yg datang dgn Cinta, dan yg menyambut jg penuh Cinta. Begitulah memang Cinta, ia punya “tarikan” yg sangat kuat ke titik utama dari manusia, yaitu hati.

Sungguh pengalaman yg tiada terkira. Tahun depan, sempatkanlah hadir kalau mampu, utk merasakan “kehangatan”-nya," tulis @husein_hadar, seperti yang dilihat Tribunnews pada Senin (6/1/2025).

Lantas, siapakah Abah Guru Sekumpul?

Profil Abah Guru Sekumpul

Abah Guru Sekumpul memiliki nama asli Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari.

Ulama populer asal Kalimantan ini, lahir pada 11 Februari 1942 atau 27 Muharram 1361 H di Desa Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar. 

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, ayah Abah Guru Sekumpul bernama Abdul Ghani.

Sementara ibundanya bernama Hajjah Masliyah binti H. Mulia, adik dari Al-Alimul Allamah Syekh Muhammad Semman Mulia.

Abah Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari.

Adapun silsilahnya adalah Muhammad Zaini bin Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari. 

Masa Kecil

Semasa kecil, Abah Guru Sekumpul dekat dengan ayah dan neneknya, yang selalu menanamkan kedisiplinan dalam pendidikan tauhid dan akhlak serta belajar membaca Al Quran.

Sehingga, Abah Guru Sekumpul sudah ditanamkan perasaan cinta kasih dan hormat kepada para ulama sejak kecil.

Selain nenek dan ayahnya, Abah Guru Sekumpul juga mendapat didikan dari pamannya, Syekh Seman Mulia. 

Guru Seman juga yang mengajak Abah Guru Sekumpul mendatangi tokoh Islam terkenal di bidangnya baik di Kalimantan Selatan maupun di Jawa. 

Contohnya, Guru Seman mengajak Abah Guru Sekumpul belajar kepada al-Alim al-Allamah Syaikh Anang Sya’rani, yang terkenal dalam bidang hadis dan tafsir. 

Mengenai pendidikannya, Abah Guru Sekumpul mengikuti pendidikan formal di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, Martapura pada tahun 1949, saat berusia 7 tahun.

Pada tahun 1955 pada usia 13 tahun, ia melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Darussalam, Martapura. 

Pada masa tersebut, ia sudah belajar dengan guru-guru besar yang spesialis dalam bidang ilmu Agama.

Setelah melanglang buana belajar agama dan pendidikan lainnya, Abah Guru Sekumpul mendapat mandat mengajar di Pondok Pesantren Darussalam Martapura.

Abah Guru Sekumpul pun mengajar di pondok pesantren tersebut, atas rekomendasi dari K.H. Abdul Qadir Hasan, K.H. Sya’rani Arif, dan K.H. Salim Ma’ruf.

Suasana Haul Guru Sekumpul 2024, di mana jemaah terlihat membeludak hingga ke Jalan A Yani, Martapura, Minggu (14/1/2024) lalu. Suasana Haul Guru Sekumpul 2024, di mana jemaah terlihat membeludak hingga ke Jalan A Yani, Martapura, Minggu (14/1/2024) lalu. (Banjarmasin Post/Rahmadhani)

Mulai Membuka Pengajian

Lima tahun berselang, Abah Guru Sekumpul berhenti dan memilih melakukan kegiatan dakwah.

Pada waktu itu, ia memilih membuka pengajian di rumahnya di Keraton Martapura.

Awalnya, pengajian diadakan hanya untuk menunjang pelajaran para santri di Pondok Pesantren Darussalam Martapura, dengan diisi pengulangan kitab-kitab Ilmu Alat, seperti Nahwu dan Saraf.

Seiring berjalannya waktu, jemaah yang menghadiri pengajiannya cukup beragam, bukan hanya dari kalangan santri, tetapi juga masyarakat umum.

Pengajian pun mulai berkembang dengan kitab yang lebih bervariasi, mulai dari kitab-kitab fikih, tasawuf, tafsir, dan hadis.

Pada kesempatan itu, Abah Guru Sekumpul mulai menyiarkan Maulid al-Habsyi atau Simthud Durar karangan al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi. 

Pengajian bertambah lengkap dengan diselipkan lantunan syair atau kasidah berisi pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad.

Sekitar tahun 1980-an, Abah Guru Sekumpul memilih wilayah Sungai Kacang sebagai lokasi rumahnya sekaligus tempat pengajian yang baru.

Sebab, pengajian di Keraton Martapura dirasa sudah tidak mampu lagi menampung jemaah. Sehingga, Abah Guru Sekumpul berinisiatif untuk pindah ke lokasi pengajian yang baru.

Lokasi tersebut, dinamakan kompleks Ar-Raudhah, penamaan tersebut mengacu pada nama Ar-Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah.

Meninggal Dunia pada Tahun 2025

Pada tahun 2005, Abah Guru Sekumpul sempat dirawat di rumah sakit. 

Abah Guru Sekumpul mengalami sakit pada ginjalnya hingga dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura.

Setelah sepuluh hari dirawat di Singapura, Abah Guru Sekumpul diperbolehkan pulang pada 9 Agustus 2005.

Namun, pada 10 Agustus 2005, Abah Guru Sekumpul meninggal dunia di usia 63 tahun. 

Abah Guru Sekumpul dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di dekat Musala Ar Raudhah, Kalsel.

Haul Guru Sekumpul 2025

Haul Guru Sekumpul diperingati setiap tanggal 5 Rajab dan dipusatkan di Musala Ar-Raudhah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Jadwal peringatan Haul ke-20 Guru Sekumpul pada 5 Rajab 1446 Hijriah bertepatan dengan Minggu, 5 Januari 2025.

Jemaah dari penjuru kota pun berdatangan ke lokasi Haul Guru Sekumpul.

Termasuk ratusan jemaah dari Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, turut menghadiri Haul Abah Guru Sekumpul

Mereka berangkat menuju Haul Abah Guru Sekumpul di Kalsel menggunakan kapal kelotok.

Setelah perjalanan sekitar 18 jam, jemaah dari Barito Selatan itu, sampai di Dermaga dekat jembatan kembar Martapura pukul 07.20 WIB, Minggu (5/1/2025).

"Ya, sekitar 200 orang dari Desa Kalanis ikut perjalanan ini. Kami menggunakan kapal kelotok yang cukup nyaman untuk perjalanan jauh," kata Fiktri, jemaah rombongan, Minggu (5/1/2025), dilansir TribunKalteng.com.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul 200 Jemaah Haul Guru Sekumpul dari Buntok Kalteng Naik Kelotok, Seharian Susuri Sungai Kalimantan dan BanjarmasinPost.co.id dengan judul Link Streaming Suasana Haul Guru Sekumpul 2025 dalam Musala Ar-Raudhah, Hafi dan Amin Badali Hadir?

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, BanjarmasinPost.co.id, Tribunkalteng.com/Rizky Akbar Jalaluddin, Kompas.com)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #siapa #abah #guru #sekumpul #profil #muhammad #zaini #abdul #ghani #ulama #populer #kalimantan

KOMENTAR