Rommy Sempat Minta Mardiono Taubatan Nasuha, Kini Duduk Satu Meja di Pembukaan Mukernas II PPP
Pantauan di lokasi, Mukernas II PPP ini diikuti oleh pengurus pimpinan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP dari seluruh Indonesia.
Terlihat hadir juga Plt Ketua Umum DPP PPP M. Mardiono ditemani oleh Sekjen PPP Arwani Thomafi.
Hadir juga Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M. Romahurmuziy alias Rommy serta sederet pimpinan majelis PPP dalam kesempatan ini. Mereka kompak mengenakan pakaian berwarna hijau khas PPP.
Menariknya, dalam momen pembukaan Mukernas II PPP, Mardiono dan Rommy duduk dalam satu meja yang sama.
Rommy sebelumnya menjadi sorotan usai meminta agar Mardiono sebagai Plt Ketua Umum PPP harus dievaluasi usai gagal membawa PPP ke Senayan. Evaluasi itu dilakukan dalam Mukernas II ini.
Rommy bahkan meminta Mardiono untuk meminta maaf kepada publik usai gagal dalam memimpin PPP terutama dalam membawa PPP ke Parlemen Senayan.
Tak hanya itu, Rommy mendesak Mardiono dan jajaran DPP PPP untuk bertaubat secara sungguh-sungguh atau taubatan nasuha.
Sebelum terlihat duduk satu meja di pembukaan Mukernas II PPP, Mardiono dan Rommy juga terlihat hadir bersamaan ke ballroom acara. Keduanya tampak berjalan bersamaan.
Ketika akan masuk ballroom acara, Rommy sempat dicegat oleh awak media untuk wawancara. Namun dia justru mempersilakan Mardioni untuk memberikan keterangan kepada media sebelum membuka Mukernas PPP.
Acara Mukernas II PPP dibuka dengan membaca ayat suci Al Quran kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Lalu Ketua Panitia Mukernas II PPP, Amri M Ali menyampaikan laporannya terkait penyelenggaran Mukernas tersebut.
Minta Mardiono Taubatan Nasuha
Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Romahurmuziy atau Rommy mengatakan, jika Mukernas II PPP yang akan dibuka pada Jumat (13/12/2024) harus dijadikan ajang evaluasi atas kegagalan Plt Ketua Umum PPP M Mardiono.
Menurut dia, Mukernas ini harus mencatat bahwa kepemimpinan DPP PPP kali ini secara nyata gagal dan sudah kehilangan legitimasi secara moral.
Awalnya, Rommy menyampaikan, jika Mukernas II PPP ini memang memiliki tema transformasi. Maka, ada banyak hal yang harus ditranformasikan.
"Pertama, kaderisasi. 5 tahun terakhir PPP stagnan tanpa kaderisasi. Yang ada justru mengubah diri menjadi semata-mata partai elektoral. Padahal kekuatan PPP adalah grass root kader yang terpelihara hingga Ranting," kata Rommy, Jumat (13/12/2024).
Kedua, kata Rommy, perlu ada transformasi jati diri. Menurutnya, PPP telah kehilangan identitas sebagai partai umat. Maka, PPP harus merebut kembali hati umat.
"Ketiga, Kepemimpinan. Alih-alih memperluas basis, PPP justru sibuk dengan pergantian senyap Suharso ke Mardiono yang berujung pada tidak lolosnya PPP," terangnya.
Lebih lanjut, Rommy mengatakan Mukernas ini harus menjadi forum evaluasi PPP atas kegagalan pemimpin puncaknya dalam menahkodai partai.
"Plt Ketum PPP kali ini, adalah yang Plt terlama dalam sejarah partai. Ini sangat tidak sehat," tegasnya.
Di sisi lain, Rommy menyebut Pimpinan Majelis partai sudah menyerukan untuk menyegerakan pelaksanaan Muktamar sejak berbulan-bulan silam. Namun, Mardiono terus berkilah menunda dengan berbagai alasan.
"Terakhir, surat para Pimpinan Majelis pada Oktober 2024 meminta, agar Muktamar segera dilaksanakan di bulan Januari atau Februari 2025. Surat ini bahkan tidak pernah dijawab hingga saat ini," katanya.
Atas dasar itu, Rommy mengingatkan agar Mukernas PPP ini wajib memutuskan waktu dan tempat pelaksanaan Muktamar, yang diharapkan sesuai dengan permintaan para Pimpinan Majelis yaitu pada bulan Februari 2025.
Dia juga meminta Mukernas ini harus mencatat bahwa kepemimpinan DPP PPP kali ini secara nyata gagal dan sudah kehilangan legitimasi secara moral. Termasuk, bagaimana PPP tidak lolos ke Senayan dalam Pemilu 2024 ini.
"Karenanya, selaku Ketua Majelis, saya menyerukan agar Plt Ketua Umum dan seluruh jajaran Pengurus Harian DPP PPP yang merupakan eksekutif/pelaksana kebijakan partai melakukan taubatan nasuha. Tobat yang sungguh-sungguh, dengan secara ksatria mengakui kegagalannya serta meminta maaf secara terbuka kepada seluruh kader PPP atas ketidakmampuannya menjaga PPP di Senayan," terang Rommy.
"Karena sejak PPP gagal ke Senayan, belum pernah ada permintaan maaf. Yang viral beberapa waktu lalu, justru pernyataan Plt Ketua Umum yang menyatakan "saya tidak gagal, karena saya bukan caleg". Semoga Mukernas kali ini menghasilkan keputusan-keputusan yang mampu menjadi titik tolak kembalinya PPP ke Senayan pada Pemilu 2029," jelasnya.
Tag: #rommy #sempat #minta #mardiono #taubatan #nasuha #kini #duduk #satu #meja #pembukaan #mukernas