56
Ketua Umum ABI, Zahir Yahya. (Dok. ABI)
20:24
7 Desember 2024
Cegah Kontroversi, Budaya Dianggap sebagai Kunci Kemajuan Ormas
– Ormas Islam Ahlulbait Indonesia (ABI) menyoroti peran penting budaya dalam mendorong kemajuan organisasi dan masyarakat. ABI menilai, budaya adalah elemen dasar untuk membangun tata nilai yang kokoh. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum ABI, Zahir Yahya dalam Musyawarat Tertinggi (MUSTI) dan Muktamar ke IV di Jakarta. “ABI tidak memiliki pilihan lain kecuali segera mengidentifikasi budaya-budaya yang bermuara dari tata nilai dan keyakinan yang kami miliki,” ungkapnya, Sabtu (7/12). Selain itu, ia menekankan pentingnya konsolidasi dengan masyarakat melalui pendekatan yang mengedepankan kearifan lokal. Menurutnya, mensosialisasikan nilai-nilai budaya tersebut harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan kreativitas lokal agar tidak memunculkan stigma atau diskriminasi. Zahir juga menyoroti tantangan yang dihadapi ormas-ormas keagamaan, seperti diskriminasi dan sentimen sektarian yang masih kerap terjadi meskipun konstitusi menjamin kebebasan berekspresi. Ia menilai bahwa penguatan budaya harus menjadi prioritas utama, dengan strategi yang matang dan terencana agar nilai-nilai tersebut dapat diekspresikan tanpa memunculkan prasangka. Dalam pidatonya, Habib Zahir mendorong ABI untuk berkolaborasi dengan organisasi Islam dan institusi lainnya dalam menyosialisasikan nilai-nilai budaya yang mereka junjung. Menurutnya, kerja sama lintas organisasi sangat penting untuk memperkenalkan dan mempertahankan budaya yang menjadi ciri khas komunitas ABI. Muktamar ke IV ini menjadi momentum penting bagi ABI untuk melangkah maju sebagai organisasi yang berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa. Melalui pendekatan berbasis budaya, ABI berharap dapat mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif, penuh kearifan, dan bebas dari diskriminasi. Dalam sesi seminar, peneliti BRIN Ahmad Najib Burhani mengupas peran budaya dalam membentuk identitas dan keberlanjutan ormas. Ia membandingkan ormas-ormas besar seperti NU, Muhammadiyah, ABI, dan IJABI. Menurutnya, meski terdapat perbedaan, semua ormas ini memiliki irisan budaya yang memperkuat keberlanjutan mereka. “Ilmu pengetahuan adalah budaya. Dalam tradisi Syiah, sains dan inovasi menjadi bagian kuat dari identitas budaya yang bisa diterima luas di masyarakat tanpa kontroversi berlebihan,” jelas Najib.
Editor: Sabik Aji Taufan
Tag: #cegah #kontroversi #budaya #dianggap #sebagai #kunci #kemajuan #ormas