Brigjen Pol. Dr. Budhi Herdi Susianto, S.H., S.I.K., M.Si.
Di Polri, Brigjen Budhi Herdi Susianto diamanahkan untuk mengemban jabatan sebagai Kepala Biro Perawatan Personel atau Karowatpers Polri.
Brigjen Budhi Herdi Susianto mulai resmi menduduki posisi jabatan sebagai Karowatpers Polri pada 29 November 2024, setelah dilantik langsung oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Sebelum itu, jenderal bintang 1 ini sempat terlebih dahulu menjabat sebagai Kepala Bagian Pelayanan Hak atau Kabagyanhak Rowatpers SSDM Polri.
Budhi tercatat aktif mengisi kursi jabatan sebagai Kabahyanhak Rowarpers SSDM Polri sejak 2023 hingga 2024.
Nama Budhi Herdi Susianto sempat menjadi sorotan publik karena terseret kasus yang menjerat eks Kadiv Propam Polri, Irjen Pol. Ferdy Sambo, S.H., S.I.K., M.H. yang melakukan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada tahun 2022.
Saat itu, Budhi Herdi yang masih berpangkat Komisaris Besar atau Kombes dan menjabat Kapolres Jakarta Selatan (Jaksel) diduga mengikuti instruksi Ferdy Sambo dalam merekayasa kasus pembunuhan Brigadir J.
Setelah semuanya terkuak, Budhi lalu dipatsuskan dan dimutasi ke dalam Pelayanan Markas (Yanma) Polri karena tak profesional dalam menangani kasus tersebut.
Ia menjadi salah satu dari puluhan polisi yang dicopot dari jabatannya, dan lolos dari sidang etik, meski anak buahnya banyak yang disanksi dalam sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP).
Kehidupan pribadi dan pendidikan
Brigjen Budhi Herdi Susianto lahir di Pemalang, Jawa Tengah, pada 16 Desember 1974.
Ia memiliki istri yang bernama Ny. Citra Budhi Herdi dan menganut agama Islam.
Budhi Herdi Susianto adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1996.
Di Akpol, ia satu angkatan dengan Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Jhonny Edison Isir, S.I.K., M.T.C.P.
Semasa sekolah, Budhi Herdi Susianto mengenyam pendidikan di SD Negeri Randudongkal (1987) dan SMP Negeri 1 Randudongkal (1990).
Brigjen Pol. Dr. Budhi Herdi Susianto, S.H., S.I.K., M.Si. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)Setelah lulus SMP, ia melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Taruna Nusantara Magelang pada 1993.
Barulah setelah lulus SMA ia melanjutkan pendidikan di Akpol.
Sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuh Budhi Herdi di antaranya yakni PTIK, Sespim, dan Sespimti.
Nama lengkap berikut dengan gelarnya yakni Brigjen Pol. Dr. Budhi Herdi Susianto, S.H., S.I.K., M.Si.
Perjalanan karier
Karier Brigjen Budhi Herdi Susianto telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.
Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.
Budhi tercatat pernah menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Ainaro Timtim (1997), Kapolsek Manatuto Timtim (1999), Kanit Harda/Kanit curi/Kanit Serse Ekonomi Polres Metro Jakarta Selatan (2000), dan Kanit Resintel Polsek Kebayoran Baru (2001).
Selain itu, ia juga pernah menduduki posisi jabatan sebagai Kasat Reskrim Polres Tegal (2004), Penyidik KPK (2005), Kanit Harda Polda Metro Jaya (2007), Kanit II Sat III Jatanras Polda Metro Jaya, dan Kasat Reskrim Polres Metro Tanggerang (2009).
Karier Budhi makin moncer setelah ia didapuk menjadi Kanit IV Sat II Harda (Bangtah) Dit Reskrimum Polda Metro Jaya.
Pada 2010, ia diangkat menjadi Kapolsek Tanjung Priok.
Setelah itu, Budhi sempat menjabat sebagai KaSubbag Gasus Dagrii SSDM POLRI dan KaSubbag Mutjabpama SSDM POLRI.
Pada tahun 2013, Budhi Herdi kemudian dipercaya untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kapolres Kediri Kota.
Satu tahun kemudian, ia diangkat menjadi Kapolres Mojokerto.
Setelah itu, jenderal asal Pemalang ini dimutasi menjadi Kasubbag Mutjabpamenti Robinkar SSDM POLRI.
Pada 2016, Budhi mendapat amanah untuk menjabat sebagai Assesor Utama Bagpenkompeten Robinkar SSDM Polri.
Kemudian, ia diutus untuk mengemban jabatan sebagai Kapolres Metro Jakarta Utara pada 2019.
Tak berselang lama, Budhi lalu didapuk sebagai Kasubdit I Dittipidum Bareskrim Polri pada 2020.
Semenjak itu, karier Budhi makin melenting ke atas.
Di tahun 2020, ia dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri.
Barulah pada 2021, ia diangkat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan.
Karier moncer Budhi di Polri sempat terancam terhenti karena kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Juli 2022.
Ia diduga memberikan pernyataan yang melenceng terkait dengan kematian Brigadir J.
Akibatnya, ia ditempatkan di tempat khusus (patsus) Yanma Polri oleh Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Setelah cukup lama mendekam di Yanma Polri, Budhi Herdi kemudian kembali mendapat jabatan sebagai Kabag Yanhak Rowatpers Polri pada 2023.
Bukannya menurun, karier Budhi justru makin cemerlang, musabab pada November 2024, ia naik pangkat dari Kombes menjadi Brigjen dan dipercaya untuk mengisi kursi jabatan sebagai Karowatpers Polri.
Kasus
Budhi Herdi Susianto turut terseret dalam kasus tewasnya Brigadir J, ajudan Ferdy Sambo, karena diduga merekayasa kronologi kasus pembunuhan yang terjadi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022, itu.
Saat itu, Budhi Herdi yang masih menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan menyebut peristiwa tewasnya Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo adalah karena baku tembak.
Budhi menuturkan, peristiwa tembak menembak itu dipicu karena Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawathi.
"Mungki karena lelah pulang dari luar kota, ibu (Putri Candrawathi) sempat tertidur, saat itu tidak diketahui orang lain, Brigadir J masuk dan melakukan pelecehan terhadap ibu," kata Budhi Herdi Susianto, pada 12 Juli 2022, seperti dikutip dari Kompas.com.
Budhi berkata, tindakan asusila Brigadir J itu ketahuan oleh Putri yang terbangun dari tidur dan berteriak mintan tolong.
"Saudara J membalas, 'diam kamu!' sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang," ujar Budhi.
Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, kata Budhi, kemudian menghampiri teriakan minta tolong Putri Candrawathi.
Namun, lanjut Budhi, Brigadir J justru melakukan penembakan ke arah Bharada E.
Disebutkan Budhi pula, Bharada E membalas tembakan sebanyak 5 kali ke arah Brigadir J dan semuanya tepat sasaran terkena bagian tubuh Brigadir J.
Sementara itu, kata Budhi, tembakan Brigadir J tak mengenai Bharada E dan hanya mengenai tembok rumah.
Budhi juga mengatakan kamera CCTV yang berada di rumah Ferdy Sambo itu kondisinya sudah lama rusak.
Setelah dinilai adanya kejanggalan dan desakan dari keluarga Brigadir J dan masyarakat, Mabes Polri lalu melakukan penyelidikan ulang kasus tersebut.
Terbukti, aksi baku tembak yang dikatakan oleh Budhi hanya rekayasa atau skenario yang dibuat Ferdy Sambo.
Tak seperti dikatan Budhi, peristiwa yang terjadi sebenarnya adalah Brigadir J tewas ditembak Bharada E atas perintah Ferdy sambo, dan bahkan Sambo disebut juga ikut menembak Brigadir J.
Harta kekayaan
Brigjen Budhi Herdi Susianto tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp10,5 miliar.
Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada tanggal 24 Juni 2022.
Harta terbanyaknya berasal dari tanah dan bangunan yang ia miliki di wilayah Kota Tangerang senilai Rp4 miliar.
Berikut daftar lengkap rincian harta kekayaan milik Brigjen Budhi Herdi Susianto.
I. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 4.000.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 250 m2/198 m2 di KAB / KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp. 4.000.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 1.503.000.000
- MOBIL, SUZUKI YV4 1.2 RHD 4X2/MICRO/MINIBUS Tahun 2011, HIBAH TANPA AKTA Rp. 60.000.000
- MOTOR, KAWASAKI ER650F (ER-6N ABS) SEPEDA MOTOR/SOLO Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp. 75.000.000
- MOBIL, LEXUS RX 300 Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 850.000.000
- MOBIL, TOYOTA CAMRY Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp. 500.000.000
- MOTOR, HONDA SCOOPY Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp. 18.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 198.400.000
D. SURAT BERHARGA Rp. 3.210.000.000
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 1.034.369.755
F. HARTA LAINNYA Rp. 648.284.136
Sub Total Rp. 10.594.053.891
II. HUTANG Rp. ----
III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-III) Rp. 10.594.053.891
(Tribunnews.com/Rakli Almughni) (Kompas.com)