63
SERIUS: Murid SD Growing Kid School mengikuti pembelajaran coding Selasa (12/11). Murid sekolah itu memperoleh materi coding sejak tiga tahun lalu. (AHMAD KHUSAINI / JAWA POS)
07:40
27 November 2024
Kemendikdasmen Segera Bangun Sekolah Unggul
– Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana membangun sekolah unggul sesuai dengan program Presiden Prabowo Subianto. Pembangunan sekolah yang bakal dinamai sekolah unggul Garuda ini akan difokuskan menjadi dua jenis. Direktur SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikdasmen Imran menjelaskan, dua jenis tersebut meliputi sekolah Unggul Garuda yang memang pure dibangun dari awal dan sekolah Garuda Transformasi yang berasal dari sekolah yang sudah eksis. “Sekolah kemudian diarahkan untuk mencetak bibit unggul. Sehingga anak-anak kita ada yang mendapatkan beasiswa untuk lulus di salah satu dari one hundred top university di dunia,” ujarnya dalam acara Acer Edu Submit 2024, di Jakarta, Selasa (26/11). Menurutnya, untuk bisa mencapai ke arah sana, maka anak-anak perlu disiapkan sejak dini, khususnya dari jenjang sekolah menengah atas (SMA). Oleh sebab itu, nantinya piloting sekolah ini juga akan digarap untuk jenjang SMA terlebih dahulu. Sebagai informasi, pembangunan sekolah ini dicanangkan empat sekolah unggul. Namun, Kemendikbud menganalisis dan memahami untuk kemudian jumlahnya ditambah. Dalam kesempatan tersebut, Imran turut menyinggung soal konsep deep learning. Dia menyebut, ini bukan perubahan kurikulum, namun konsep pembelajaran di mana konsep ini lebih pada menyadari bahwa siswa itu memiliki keistimewaan karakteristik yang berbeda. Sehingga harus diidentifikasi dan memberikan ruang untuk mereka mendapatkan pembelajaran yang bermakna. Dengan begitu, mereka bisa mencapai kemampuan terbaiknya. “Dan tentunya pembelajaran itu harus menyenangkan. Ketika proses menyenangkan maka di dalamnya biasanya ada energi positif,” paparnya. Di sisi lain, ia turut menyinggung soal rencana penerapan mata pelajaran Artificial intelligence (AI) di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dia menegaskan, AI ini penting dipelajari namun harus tetap diimbangi dengan human intelligence. Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk para guru. Senada, Presiden Direktur Acer Indonesia Leny Ng pun menegaskan hal yang sama. Dia menekankan, bahwa teknologi harus dilihat sebagai alat untuk memperkuat kapasitas manusia, bukan menggantikannya. “Teknologi AI sangat krusial, tetapi kecerdasan manusia tetap menjadi kunci dalam menciptakan dampak besar di dunia pendidikan,” ungkapnya. Dia pun optimistis integrasi antara teknologi dan kecerdasan manusia yang tepat dapat mencetak generasi muda yang siap bersaing secara global. Guru Besar Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Riri Fitri Sari turut mengamini. Menurutnya, human intelligence ini jadi kunci dalam penerapan AI yang baik. Selain itu, pendidikan dasar seperti matematika juga sangat penting sebagai pondasi dalam berpikir kritis yang nantinya mengarah pada human intelligence. Dia mencontohkan ketika menggunakan google maps. Di mana, maps akan memberikan beberapa opsi rute jalan yang ditempuh. “Di sini Human intelligence ini jadi penentu, ingin memilih rute mana yang tercepat,” tuturnya. (mia)
Editor: Kuswandi