Pasca Ledakan di Gudang Peluru, 65 Ton Amunisi TNI-AD Lenyap
Personel Kompi Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Zeni TNI AD berusaha menjinakkan material diduga sisa bahan peledak dan amunisi dampak dari ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya Ciangsana yang terlempar hingga perumahan Cluster Visalia di Perumahan Kota Wisata, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3/2024). (FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)
13:32
1 April 2024

Pasca Ledakan di Gudang Peluru, 65 Ton Amunisi TNI-AD Lenyap

– Ledakan dan kebakaran gudang nomor 6 di Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melenyapkan sekitar 160 ribu amunisi seberat 65 ton.

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyatakan bahwa puluhan ton amunisi tersebut sudah kedaluwarsa. Menurut Agus, amunisi yang meledak itu sedang dalam proses disposal atau dimusnahkan.

Namun, sebelum pemusnahan berlangsung, ledakan terjadi pada Sabtu (30/3) malam. Ledakan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gudang amunisi nomor 6. ”Ledakan terjadi di gudang penyimpanan amunisi sisa latihan atau temuan dan amunisi-amunisi yang sudah expired,” ungkap dia kepada awak media kemarin (31/3) siang.

Kodam Jaya dan TNI-AD, kata Agus, tengah memproses puluhan ton amunisi yang terdiri atas kaliber besar dan kecil itu untuk disposal. Lokasi pemusnahan bahkan sudah ditentukan, yakni di wilayah Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Berdasar data dari Kodam Jaya, proses pemeriksaan menuju disposal sudah berlangsung sejak awal tahun. Namun, belum sampai pada waktu disposal, ledakan sudah terjadi.

Diakui oleh Agus, disposal amunisi milik TNI memang melalui proses yang sistematis. Ada rangkaian dan tahapan pemeriksaan sebelum pemusnahan dilakukan. Untuk itu, demi mencegah peristiwa serupa terjadi di gudang amunisi lainnya, dia memastikan bakal mempercepat proses disposal. ”Kami akan secepatnya (proses) apabila (amunisi sisa dan kedaluwarsa, Red) sudah terkumpul untuk diperiksa dan didisposal,” bebernya.

Pejabat berdarah Sunda itu menyebutkan, amunisi kedaluwarsa lebih sensitif. Karena itu, penyimpanannya dilakukan dengan sangat hati-hati. Gudang nomor 6 di Gudmurah Kodam Jaya dia pastikan steril. Bahkan tanpa jaringan listrik. Protokol tetap untuk menyimpan amunisi juga sangat ketat. Gudang dilengkapi tanggul tinggi yang berfungsi meminimalkan dampak bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jarak antargudang pun berjauhan. Minimal 100 meter dari satu gudang ke gudang lainnya.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (tengah) didampingi jajarannya menyampaikan keterangan pers terkait ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya Ciangsana di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3/2024). Panglima TNI menegaskan tidak ada korban akibat ledakan dan kebakaran yang terjadi pada Sabtu (30/3). (FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)

Agus memastikan, sampai kemarin belum ditemukan indikasi terjadi human error atau kesalahan personel yang memantik ledakan dan kebakaran di gudang nomor 6. ”Memang kalau sudah expired itu relatif sensitif, labil. Dia kena gesekan, kena panas, akan mudah meledak,” jelasnya.

Meski begitu, pihaknya tetap menurunkan tim untuk melakukan investigasi secara lebih komprehensif dan mendalam. Tujuannya bukan hanya menemukan penyebab ledakan, tapi juga demi perbaikan ke depan.

Jenderal bintang empat TNI-AD itu menjelaskan, tim investigasi yang dibarengi Polisi Militer TNI sudah bekerja sejak Sabtu malam. Selain investigasi, penyisiran dampak ledakan terus dilakukan. Tujuannya untuk mencari dan mengumpulkan serpihan amunisi, selongsong peluru, dan sebagainya. Pendataan rumah-rumah warga yang terdampak ledakan juga dilakukan. Pemerintah Daerah Jawa Barat memastikan bakal memperbaiki rumah-rumah yang rusak akibat ledakan.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat di sekitar Gudmurah Kodam Jaya yang terdampak ledakan gudang nomor 6. Meski gudang tersebut hancur dan rusak, dia bersyukur lantaran sama sekali tidak ada korban. Baik luka maupun meninggal dunia. Kepada awak media, dia menyatakan bahwa seharusnya amunisi yang meledak dan terbakar dimusnahkan setelah Lebaran nanti.

Maruli menerangkan, proses disposal amunisi tersebut sudah berjalan. Dia mengakui, proses itu memang cukup panjang. Sebab, ada pemeriksaan berulang yang tidak hanya melibatkan Kodam Jaya. Tapi juga turut melibatkan Mabes TNI-AD, Mabes TNI, dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). ”Itu juga mungkin salah satu yang akan kami evaluasi,” imbuhnya. Dia ingin proses disposal tidak terlalu panjang. Dengan begitu, amunisi yang sudah kedaluwarsa cepat dimusnahkan.

Terpisah, Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan menyampaikan bahwa pemadaman api di gudang amunisi nomor 6 selesai sekitar pukul 03.45. Oleh tim dari Pemadam Kebakaran Jawa Barat dan Pemadam Kebakaran DKI, seluruh titik api berhasil dipadamkan. Selanjutnya, mereka langsung melakukan pendinginan. Bukan hanya di gudang nomor 6, pendinginan turut dilakukan di gudang nomor 5 dan nomor 7.

Mobil pemadam kebakaran yang akan memasuki Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) di Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2024). (IMAM HUSEIN/ JAWA POS)

Hasan menjamin, tidak akan ada ledakan susulan. Karena itu, dia meminta masyarakat sekitar untuk tenang. ”Sudah kami nilai dampaknya, sudah tidak akan menimbulkan ledakan lagi,” kata dia. Jaminan itu keluar berkat kerja keras 27 unit pemadam kebakaran yang dikerahkan sejak ledakan pertama terdengar dan api mulai membakar gudang. Mereka berhasil menjinakkan api dan memadamkan kebakaran yang terjadi sejak buka puasa sampai memasuki waktu sahur tersebut.

Serupa dengan keterangan panglima TNI, Hasan menyampaikan bahwa dugaan awal penyebab ledakan dan kebakaran adalah amunisi kedaluwarsa dalam keadaan labil. ”Untuk detailnya masih akan kami identifikasi,” imbuhnya. Dia pun mendukung langkah-langkah yang dilakukan untuk menginvestigasi peristiwa tersebut. Namun, dia memastikan bahwa sistem pergudangan di Gudmurah Kodam Jaya sangat baik dan tidak ada gangguan sistem apa pun sebelum ledakan terjadi.

Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas memberikan beberapa catatan atas peristiwa tersebut. Berdasar catatannya, ledakan gudang akibat amunisi kedaluwarsa bukan yang pertama terjadi. Gudang milik TNI maupun Polri pernah mengalami hal yang sama. Untuk itu, dia menilai perlu evaluasi secara menyeluruh. Utamanya pada standar penanganan amunisi yang sudah kedaluwarsa dan bakal dimusnahkan.

Anton tidak menampik sudah ada aturan baku terkait disposal amunisi kedaluwarsa. Baik di TNI maupun Polri. ”Akan tetapi, mengingat beberapa insiden terakhir melibatkan bahan peledak kedaluwarsa, sudah sepatutnya ada peninjauan aturan yang komprehensif,” tutur dia.

Khusus untuk TNI, Anton mendorong agar panglima TNI dan seluruh kepala staf meninjau ulang lokasi penyimpanan amunisi dan bahan peledak.

Menurut dia, letak gudang amunisi atau bahan peledak milik TNI harus dipastikan jauh dari permukiman masyarakat. Dia mendukung langkah tim investigasi yang sudah dikerahkan TNI untuk mendalami peristiwa di Gudmurah Kodam Jaya. ”Sekalipun tidak menimbulkan korban jiwa, pertanggungjawaban pimpinan dalam satuan tetap dibutuhkan. Hal ini dikarenakan terkait dengan penyediaan rasa aman di masyarakat,” bebernya.

Berkaitan dengan kemungkinan meninjau dan memindahkan gudang amunisi atau gudang bahan peledak milik TNI-AD, Kepala Dinas Penerangan TNI-AD Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan, diperlukan sinkronisasi rencana tata ruang wilayah. Sebab, tidak ada jaminan pemindahan gudang tidak disusul pembangunan permukiman oleh masyarakat. ”Dulu (Gudmurah Kodam Jaya, Red) dibangun jauh dari permukiman. Tapi, permukiman bertambah dan merapat ke gudang tentara,” ujarnya.

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid turut buka suara seusai ledakan dan kebakaran terjadi di Gudmurah Kodam Jaya. Dalam keterangan tertulisnya, dia menyatakan bahwa TNI-AD harus menyiapkan standar penanganan, pengamanan, pemeliharaan, dan perawatan alutsista. (syn/c9/oni)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #pasca #ledakan #gudang #peluru #amunisi #lenyap

KOMENTAR