PHDI Pusat Gelar Upacara Parisudha Agung Paripurna Candi Prambanan
PHDI Pusat melaksanakan upacara Parisudha Agung Paripurna Candi Prambanan. (Istimewa)
14:24
13 November 2024

PHDI Pusat Gelar Upacara Parisudha Agung Paripurna Candi Prambanan

–Untuk kali pertama, PHDI Pusat melaksanakan upacara Parisudha Agung Paripurna Candi Prambanan tahun ini. Hal tersebut sesuai dengan amanat Pesamuhan Agung Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) 2023 di Denpasar.

Parisudha Agung Paripurna adalah Pujawali atau Piodalan Candi Prambanan dengan mengambil waktu sesuai perhitungan sasih.  Untuk menemukan dan menyepakati waktu pelaksanaan upacara Parisudha Agung Paripurna, PHDI Pusat telah melakukan berbagai kajian. Salah satunya, focus group discussion (FGD).

FGD digelar pada Oktober 2023 di Universitas Hindu Negeri IGB Sugriwa. Menghadirkan Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia Prof Arismunandar dan pakar wariga Universitas Hindu Negeri IBG Sugriwa Dr Gede Sutarya.

Melalui kajian-kajian tersebut, diketahui Abhiseka Candi Prambanan dilakukan untuk pertama kalinya pada Ekadasi Suklapaksa Margasira, 12 November 856 Masehi. Sejak 2019, upacara Abhiseka sudah dilaksanakan rutin. Tahun ini, adalah pelaksanaan upacara Abhiseka ke-6. Bila upacara Abhiseka mengacu pada penanggalan tahun Masehi (12 Oktober), PHDI, sesuai mandat Pesamuhan Agung, mengacu pada penanggalan Sasih.

Kemudian, berdasarkan kajian para pakar,  Ekadasi Suklapaksa Margasira adalah Ekadasi Purnama Sasih kelima atau 4 hari sebelum Purnama Sasih Kelima. Itu adalah keistimewaan yang luar biasa. Sebab, secara kebetulan, pada tahun ini, 4 hari sebelum Purnama Sasih kelima jatuh pada 12 November. Sehingga, upacara Abhiseka dan Parisudha Agung Paripurna dilaksanakan bersamaan.

Upacara gabungan Abhiseka dan Parisudha Agung Paripurna sendiri berjalan lancar dihadiri 7 pendeta. Yaitu, Ida Rsi Agung Putra Nata Siliwangi Manuaba yang juga adalah Sekretaris Sabha Pandita PHDI Pusat, Ida Pandita Mpu Jaya Brahmananda, Romo Wiku Satya Dharma Telabah, Ratu Bhagawan Dalem Acarya Mahakerti Wira Jagadmanik, Ida Pedanda Gede Nyoman Puja Manuaba, dan Romo Rsi Asto Dharmo Eka Telabah.

Acara itu juga dijadiri Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat Gede Narayana, Ketua Umum Panitia Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 I Gusti Ngurah Putra, Ketua Panitia Abhiseka ke-6 I Nyoman Ariawan Atmaja, Ketua Tim Kerja Pemanfaatan Candi Prambanan I Wayan Dharmawan, Ketua Umum Pimpinan Pusat KMHDI I Gede Eka Sudarwitha, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, dan Nyoman Warta, ketua PHDI DI Jogjakarta.

Ketua Umum PH PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila menyampaikan, Prambanan sebagai simbol toleransi. Peradaban Hindu dalam perjalanan sejarah yang panjang di Nusantara telah memberikan sumbangsih yang signifikan bagi bangsa Indonesia.

”Salah satunya melalui spirit Bhinneka Tunggal Ika. Wisnu Bawa juga mengingatkan ajaran Panca Satya sebagai basis moral untuk membangun umat yang rukun, kuat, dan berintegritas,” ujar Wisnu.

Pesan toleransi dan persatuan yang disampaikan Ketua Umum PH PHDI tersebut sejalan dengan peristiwa penting dan istimewa pada 2024. Tahun ini, Abhiseka dan Parisudha Agung Paripurna jatuh tepat di hari yang sama. Sebuah peristiwa langka yang terjadi puluhan tahun sekali.

”Semoga ini merupakan pertanda dan sinyal dari semesta. Bahwa umat Hindu akan semakin kuat dalam ikatan persatuan. Sebagaimana yang nampak hari ini, 12 November 2024, di pelataran Candi Prambanan, warisan kejayaan leluhur Hindu di Nusantara kini dijadikan sebagai tempat ibadah umat Hindu Indonesia dan dunia,” tandas Wisnu.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #phdi #pusat #gelar #upacara #parisudha #agung #paripurna #candi #prambanan

KOMENTAR