Perjuangkan Keadilan Kesehatan di WHO Pandemic Agreement, AHF Indonesia Rangkul Negara-Negara Asia
Diskusi membahas mengenai WHO Pandemic Agreement di Jakarta. (AHF Indonesia)
17:32
8 November 2024

Perjuangkan Keadilan Kesehatan di WHO Pandemic Agreement, AHF Indonesia Rangkul Negara-Negara Asia

–Badan Kesehatan Dunia (WHO) membahas WHO Pandemic Agreement. Tujuannya sebagai landasan untuk penanganan pandemi di masa depan. Keberadaan WHO Pandemic Agreement menjadi perhatian banyak pihak, karena untuk menjamin keadilan kesehatan.

Sebagai bagian dari kampanye global Save Our Society (SOS), AIDS Healthcare Foundation (AHF) Indonesia menekankan peran penting negara-negara Asia dalam memperjuangkan keadilan dan kesetaraan dalam negosiasi-negosiasi WHO Pandemic Agreement tersebut. Saat ini, pembahasan WHO Pandemic Agreement sudah mendekati akhir.

Dengan pengalaman langsung terkait dampak pandemi Covid-19 dan tantangan-tantangan dalam mengamankan vaksin serta komoditas penyelamat kehidupan lain, kawasan Asia. Negara-negara di Asia harus berusaha membentuk kerangka kerja yang mendesentralisasi pendekatan terhadap kesiapsiagaan dan respons pandemi serta melindungi semua negara.

Kemajuan ekonomi dan teknologi Asia memosisikan kawasan ini secara unik untuk memperjuangkan kerangka kerja yang adil dan menguntungkan. Serta untuk kepentingan negara-negara berpenghasilan rendah di seluruh dunia. Kemampuan manufaktur yang ada di kawasan ini dan kemitraan lintas batas dalam The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) menawarkan kesempatan untuk meningkatkan ketahanan kesehatan di seluruh negara- negara Asia dan negara-negara Global South.

”Pandemi Covid-19 memperlihatkan kesenjangan kritis dalam akses layanan kesehatan,” kata Country Program Manager AHF Indonesia Asep Eka Nurhidayat dalam keterangannya Jumat (8/11).

Kesenjangan itu terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di mana akses terhadap vaksin dan pasokan penyelamat kehidupan tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara kaya atau maju. Dengan memajukan produksi yang terdesentralisasi dan menerapkan berbagi teknologi, Asia dapat memimpin upaya menuju kerangka kesehatan global yang lebih adil dan lebih siap.

”Melalui komitmen bersatu untuk kesetaraan berkeadilan, kita dapat menciptakan Pandemic Agreement yang tidak hanya melayani Asia tetapi juga membangun ketahanan untuk semua, memastikan tidak ada wilayah yang dibiarkan rentan dalam krisis di masa depan,” jelas Asep Eka Nurhidayat.

Para advokat yang menyuarakan kampanye SOS mendesak agar pandemic agreement yang baru mencantumkan beberapa aspek. Di antaranya kapasitas produksi regional (Regional Production Capacity). Perlu ada mekanisme konkret untuk memfasilitasi produksi vaksin lokal, diagnostik, dan therapeutics di negara-negara south global. Upaya ini memerlukan peta jalan yang mengikat transfer pengetahuan, teknologi, dan pembiayaan berkelanjutan jangka panjang.

Kemudian juga menyangkut transfer teknologi (Technology Transfer). Ketentuan yang dapat dipaksakan untuk memastikan bahwa transfer teknologi tidak dibatasi pada syarat sukarela dan yang disepakati bersama. Tetapi memberikan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah fleksibilitas yang sama seperti negara kaya seperti Amerika Serikat.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #perjuangkan #keadilan #kesehatan #pandemic #agreement #indonesia #rangkul #negara #negara #asia

KOMENTAR