Pos Indonesia Salurkan 134 Ribu Ton Beras Program Bantuan Pangan untuk 13 Juta Keluarga
Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, untuk tahap awal akan didistribusikan ke 20 provinsi dengan total bantuan sebanyak 804.912 ton akan tepat waktu, tepat sasaran, dan akuntabel bagi para KPM yang terdaftar.
"Kami memastikan kesanggupannya dalam memenuhi amanah yang diberikan oleh pemerintah dan Perum Bulog," kata Faizal dalam Konferensi Pers yang diadakan di Kantor Pusat Perum Bulog di Jakarta, Kamis (11/1/24).
Dikatakannya, Pos Indonesia dan Bulog akan mengintegrasikan aplikasi cadangan pangan beras dan pos giro cash melalui partner application programming interface (API) yang memungkinkan pengangkutan beras dari gudang Bulog menuju ke lokasi penyerahan bantuan dapat dilacak dan diketahui posisinya.
“Dengan sistem ini penerima bantuan akan terekam jadi tahu orangnya, Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Kartu Keluarga (KK) difoto oleh para petugas kemudian diproses ke sistem data kami.
Aplikasi ini juga dilengkapi teknologi face recognition dan geo tagging, sehingga tidak terjadi salah salur dan orang yang sudah menerima bantuan tidak dapat mengambil bantuan secara double,” katanya.
Dalam proses mendokumentasikan seluruh arsip dan dokumen bantuan tersebut menggunakan sistem lanjutan bernama e-filling yang bermanfaat dalam mendukung akuntabilitas penyaluran Pos Indonesia dan memberikan bukti dokumen penyerahan secara digital.
“Untuk mempermudah stakeholder mengakses progress penyaluran bantuan, kami menggunakan aplikasi PGC, e-filling, dan dashboard khusus real-time monitoring,” kata Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia, Tonggo Marbun.
Saat ini, Pos Indonesia memiliki kantor cabang yang tersebar pada 4.800 lokasi di Indonesia. Dengan luasnya sebaran ini, perusahaan yang berdiri lebih dari 277 tahun ini mampu menyalurkan bantuan cadangan pangan dari pemerintah hingga ke wilayah 3T (terluar, terdepan, tertinggal) dengan cepat dan tepat.
Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi menuturkan, Pos Indonesia memiliki pengalaman yang mumpuni dalam hal pendistribusian bantuan ke pelosok negeri sehingga target pengiriman dapat sesuai jadwal yang telah ditentukan.
“Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Pos Indonesia adalah kemampuannya dalam mengembangkan sistem yang mengantarkan bantuan pangan itu dengan baik. Dulu yang menjadi masalah adalah penerima salah sasaran, namun sekarang dengan sistem face recognition yang dimilikinya masalah tersebut tuntas diatasi dan pengiriman dapat sesuai target dan jadwal yang telah ditentukan,” terang Bayu.
Bayu mengapresiasi kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang logistik tersebut terhadap penyaluran bantuan ke masyarakat Indonesia. Ia mengatakan pihaknya akan terus bekerja sama dengan Pos Indonesia.
“Ke depannya, Perum BULOG ingin terus bekerja sama dengan Pos Indonesia,” ujar pria berusia 59 tahun tersebut.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, bantuan Cadangan Pangan Beras di Tahun 2024 merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menekan kerentanan rawan pangan bagi masyarakat Indonesia.
"Perubahan database pun dilakukan oleh Badan Pangan Nasional bersama Perum Bulog dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan menggunakan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemisikan Ekstrem (P3KE) sehingga bantuan diyakini akan lebih tepat sasaran," katanya.
Ditambahkan, bantuan pangan beras di tahun 2024 ini menandai dimulainya penggunaan data P3KE dari Kemenko PMK. Validitasnya cukup kuat sehingga 22 juta KPM yang menjadi penerima bantuan pangan beras tahun ini, benar-benar merupakan kelompok masyarakat yang sangat perlu dibantu.
Tag: #indonesia #salurkan #ribu #beras #program #bantuan #pangan #untuk #juta #keluarga